Triwulan III, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Bawah 5 Persen  

Reporter

Kamis, 20 Oktober 2016 16:19 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2016 akan berada di bawah 5 persen. Pada triwulan II lalu, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,18 persen dan pada triwulan I hanya 4,91 persen.

"Triwulan II memang tumbuh 5,18 persen. Tapi, di triwulan III, tidak ada lagi stimulus dari faktor musiman yang mendorong perekonomian. Triwulan II, kan, ada Lebaran, gaji ke-13, tunjangan hari raya, dan lain-lain. Triwulan III mungkin sedikit di bawah 5 persen," ujar Eko setelah mengisi diskusi di kantor Indef, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Oktober 2016.

Pada triwulan IV, menurut Eko, pertumbuhan ekonomi ada kemungkinan akan membaik. Ekonomi akan terdorong oleh belanja pemerintah yang biasanya digenjot pada akhir tahun. "Pariwisata dan transportasi juga agak naik di triwulan IV karena ada momentum liburan Natal. Tapi, untuk mencapai pertumbuhan 5,2 persen sesuai dengan APBN-P 2016, agak berat."

Baca: Dorong Tax Amnesty, Sri Mulyani Bidik Pengacara dan Dokter

Eko memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2016 secara keseluruhan hanya akan mencapai 5,1 persen. Sedangkan laju inflasi akan berada di bawah 4 persen—patokan yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P 2016. "Inflasi mungkin di bawah target. Menurut saya, 3,2-3,3 persen," ucapnya.

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan II mencapai 5,18 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pada triwulan I, yakni 4,91 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi pada semester I tahun ini dibanding semester I tahun lalu tumbuh 5,04 persen. Adapun target yang dipatok dalam APBN-P 2016 adalah 5,2 persen.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyambut baik raihan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016 sebesar 5,18 persen atau di atas prediksi bank sentral yang memproyeksikan 4,94 persen. Menurut dia, ada perbedaan hasil perhitungan dari BPS dan BI, di mana ekspor yang diperkirakan bank sentral masih tertekan ternyata telah menunjukkan perbaikan.

Simak: Aneh, Legislator dan Lulusan S-2 serta S-3 Masuk Daftar Warga Miskin

"Kelihatannya dari konsumsi pemerintah ataupun konsumsi rumah tangga, kita tidak lihat ada perbedaan dari apa yang kita hitung. Yang kita lihat ada perbedaan adalah di ekspor," ucapnya di kompleks gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

11 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya