Pertumbuhan Kredit Rupiah Triwulan II Capai 12,5 Persen  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 28 September 2016 01:10 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad saat ditemui dalam Open House di kediamannya, Jalan Daksa II nomor 15, Kebayoran Baru, Jakarta, 7 Juli 2016. TEMPO/Diko Oktara

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan, hingga triwulan II, perkembangan industri jasa keuangan meningkat, meskipun masih dibayangi pelambatan.

Dari sektor perbankan, menurut dia, pertumbuhan aset, kredit, dan dana pihak ketiga menunjukkan tren yang positif walaupun diperkirakan lebih rendah daripada tahun lalu.

Pertumbuhan kredit dalam rupiah hingga Juli, kata Muliaman, mencapai 12,5 persen. “Ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 10,7 persen. Namun yang membuat pertumbuhan kredit secara keseluruhan turun adalah pertumbuhan kredit dalam valas yang negatif," katanya di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa, 27 September 2016.

Walaupun begitu, Muliaman masih menyambut positif capaian tersebut karena dengan meningkatnya kredit dalam rupiah, kegiatan ekonomi lebih berbasis dari dalam negeri. "Kredit dalam rupiah tertuju ke perekonomian lokal, dan mudah-mudahan tertuju ke UMKM yang merupakan pilar penting dalam perekonomian," tuturnya.

Di sektor pasar modal, Muliaman mengatakan, indeks harga saham gabungan terus meningkat. Kinerja industri keuangan nonbank pun, menurut dia, meningkat. "Berbagai perkembangan positif pada ekonomi domestik dan kegiatan intermediasi industri jasa keuangan hingga triwulan II tentu memberikan harapan kepada dunia usaha bahwa ekonomi kita bergerak."

Dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan industri jasa keuangan ke depan, kata Muliaman, OJK akan melakukan berbagai upaya, mulai penguatan kebijakan yang bersifat countercyclical, pendalaman pasar, peningkatan utilisasi produk, serta pola pengawasan dan pengaturan, hingga implementasi tata kelola yang baik.

Muliaman mengatakan saat ini Indonesia juga dituntut memenangkan persaingan global yang semakin kompetitif. Antarnegara saling memperebutkan kue perekonomian yang lebih besar. "Masing-masing negara melakukan reformasi ekonomi. Apabila kita tidak siap, tentu kita akan kalah. Apalagi era MEA, persaingan sangat kompetitif," katanya.

Presiden Joko Widodo, menurut Muliaman, telah memberikan arahan agar pemerintah dan dunia usaha terus membangun keunikan dan keunggulannya sehingga mampu bersaing. "Siap atau tidak siap, pengusaha domestik dituntut memperbaiki diri dan berinovasi. Salah satu aspek penting adalah implementasi tata kelola perusahaan yang baik," ujarnya.

Untuk mendukung hal itu, ujar Muliaman, OJK telah menerbitkan roadmap tata kelola perusahaan. Selain itu, OJK telah menerbitkan beberapa aturan tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri jasa keuangan. "Penerbitan kelengkapan regulasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan implementasi dan regulasi tata kelola yang baik."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya