Apa Beda Dwelling Time Tanjung Priok dengan Tanjung Perak?

Reporter

Jumat, 23 September 2016 09:14 WIB

Petugas keamanan melintasi sejumlah kontainer yang berisi bawang di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa timur, Rabu, (20/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya – Indonesia National Shipowners Association (INSA) mengatakan ada perbedaan perlakuan dwelling time antara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.


Adapun dwelling time ialah lama waktu yang dibutuhkan dalam proses barang/petikemas turun dari kapal atau barang/petikemas ditumpuk di lapangan penumpukan, hingga barang/petikemas keluar dari terminal/pelabuhan. Dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok rata-rata 3,2 hari, sedangkan di Tanjung Perak rata-rata 5,25 hari. (Baca: Dweliing Time Ditargetkan Hanya 3 Hari pada Akhir Oktober)

Pelabuhan Tanjung Priok disebut menerapkan peraturan ketat yang mengharuskan importir segera memindahkan peti kemas dari lapangan penumpukan dalam waktu 3 hari. Lebih dari itu, importir akan dikenai biaya Rp 5 juta per kontainer sehari.


"Padahal kalau dikeluarkan dari Lini 1 ke Lini 2 kan, butuh Haulage (pengangkutan), Lift on-Lift off, butuh storage. Itu cost (biaya) lagi bagi importir,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang INSA Surabaya, Stenven Handry Lesawengen saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 September 2016.

Sedangkan di Pelabuhan Tanjung Perak, importir dikenai biaya tambahan lebih murah, yakni Rp 244 ribu per kontainer sehari. Tak heran, mereka lebih memilih meletakkannya di lapangan penumpukan pelabuhan (Lini 1) dibandingkan memindahkannya ke lapangan penumpukan sementara alias Lini 2. Steven mengatakan proses pemindahan itu menyebabkan biaya logistik membengkak. (Baca juga: 3 Faktor Penentu Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Perak)


“Ini jadi kontradiktif dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah, yang ingin mengurangi biaya logistik,” ucap dia.

Berdasarkan catatannya, kontainer impor yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Perak kurang lebih 600.000 TEUs per tahun. Artinya dalam satu bulan, berkisar ada 70.000-an TEUs yang dibongkar per bulan.

Stenven menyebutkan, petikemas yang sampai keluar gerbang pelabuhan sudah lebih dari 90 persen. Petikemas-petikemas yang berdiam di seaway setelah kapal dibongkar dan belum sampai keluar dari gate itu tidak sampai 10 persen. “Nah, itu yang dianggap dwelling time oleh Pak Jokowi. Cuma ratusan,” tuturnya. (Baca: Peti Kemas Ngendon di Tanjung Perak, Ini Alasan Pemiliknya)

Sementara itu Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto mengatakan, terdapat beberapa penyebab lamanya dwelling time di Tanjung Perak. Pada proses pre-clearance misalnya, adalah kurangnya kesadaran importir atau forwarder untuk mempercepat pengurusan import barang. Akibatnya, mereka cenderung tak segera mengurus ijinnya setibanya barang/petikemas di Pelabuhan. Pernyataan Edi ini senada dengan Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Takdir Mattanete. (Baca: Apa Penghambat Pemangkasan Dwelling Time di Tanjung Perak?)


“Termasuk kurang koordinasi antar instansi terkait perizinan, serta sering terjadinya gangguan pada Indonesia Nasional Single Window (INSW),” katanya.

Edi menekankan, tujuan memangkas dwelling time adalah demi efisiensi biaya logistik, khususnya terkait pengeluaran barang setibanya di terminal/pelabuhan. Proses ini, kata dia, terkelompok dalam subproses-subproses tertentu yang masing-masing merupakan tanggung jawab pihak/instansi/lembaga tertentu yang berdiri sendiri. (Baca: Dwelling Time di Tanjung Perak Bisa Terpangkas, Asalkan...)

ARTIKA RACHMI FARMITA


Advertising
Advertising

Selengkapnya soal penanganan dwelling time: kasus dwelling time

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

10 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

12 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

26 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

46 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

25 Oktober 2023

Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

Pemerintah Kota Surabaya dan provider memasang penguat sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo menjelang Piala Dunia U-17 2023.

Baca Selengkapnya