Target Pertumbuhan Kredit 2016 Bank Mandiri Hanya 10 Persen  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 19 Juni 2016 10:28 WIB

Bank Mandiri. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menurunkan target pertumbuhan kredit pada 2016 menjadi berada pada kisaran 9-10 persen. Sebelumnya, angka pertumbuhan kredit yang diharapkan bisa mencapai 12-14 persen akhir tahun ini.

"Tapi, dengan masih ada perlambatan sekaligus ekspektasi awal 2015-nya lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya, maka angka pertumbuhan yang kita perkirakan 9-10 persen," ujar Direktur Treasury and Market Bank Mandiri Pahala N. Mansury saat dihubungi, Ahad, 19 Juni 2016.

Pahala berujar, penurunan target pertumbuhan kredit ini akan dituangkan dalam revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016. Menurut dia, secara nominal sebenarnya target pertumbuhan kredit tidak mengalami penurunan dari RBB yang disusun pada September 2015. Penyesuaian pertumbuhan kredit dilakukan karena potensi kredit tahun ini dinilai masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit tahun lalu.

Pahala menuturkan, meski demikian, tren pertumbuhan kredit Bank Mandiri hingga Mei lalu masih berada pada posisi yang cukup baik. Pertumbuhan masih terjadi dalam semua sektor, terutama kredit sektor mikro, kredit korporasi, dan kredit konsumer.

Terkait dengan kredit konsumer, Pahala mencontohkan, pertumbuhan kredit untuk kepemilikan mobil dan sepeda motor tergolong mengalami pertumbuhan tinggi hingga 20 persen. "Kredit korporasi masih berada di level dobel digit, meski ada di batas bawahnya," ucapnya.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit korporasi pada kuartal II, menurut dia, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun kredit pada sektor kecil dan menengah masih belum mengalami pertumbuhan yang signifikan, seperti yang diharapkan.

Pahala mengatakan target laba perseroan tahun ini juga diprediksi masih bergerak datar (flat). Hal ini disebabkan peruntukan laba yang akan banyak diprioritaskan pada Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Menurut Pahala, hingga kuartal II, masih terjadi peningkatan terhadap rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). "Kita jaga rasio coverage NPL secara konsolidasi sekitar 120-an persen, bank only di atas 135 persen," katanya.

Laba pada Maret lalu, kata Pahala, tergerus karena diperuntukkan bagi CKPN. Dia berharap pertumbuhan laba ke depan akan lebih baik, diikuti penurunan NPL hingga akhir tahun.

GHOIDA RAHMAH


Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

2 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

2 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

2 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

7 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

7 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

7 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya