Sektor Perhotelan Topang Ekonomi Yogyakarta di 2016

Reporter

Jumat, 11 Maret 2016 00:12 WIB

Salah seorang warga berusaha mengabadikan proses terjadinya gerhana matahari parsial dengan menggunakan kaca mata khusus yang ditempelkan di camera smartphonenya di Alun-alun utara, Yogyakarta, 9 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta memprediksi pertumbuhan ekonomi daerah ini pada 2016 lebih baik ketimbang 2015. Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Arief Budi Santoso, mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2016 diperkirakan mencapai 4,9-5,3 persen. Angka perkiraan ini lebih tinggi ketimbang tahun 2015 yang hanya mencapai 4,94 persen.

“Tantangan ekonomi masih ada. Tapi tak seberat tahun 2015,” kata Arief dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis, 10 Maret 2016.

Indikasi pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih baik adalah kondisi ekonomi global dan nasional yang lebih baik ketimbang tahun 2015. Secara nasional diperkirakan mencapai 5,2-5,6 persen. Pada triwulan I tahun 2016, perekonomian didorong oleh semakin membaiknya konsumsi rumah tangga. Diprediksi pasa triwulan pertama ini ekonomi tumbuh 4,96-5,36 persen year on year dan meningkat dibanding triwulan pertama tahun 2015 sebesar 4,26 persen.

Menurut Arief, ekonomi DIY 2015 hanya tumbuh 4,94 persen year on year atau menurun ketimbang 2014 sebesar 5,16 persen. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan tiga dan empat pada 2015 tidak bisa menutup perlambatan ekonomi yang terjadi di triwulan pertama dan kedua.

Hampir semua sektor lapangan usaha di daerah ini pada 2015 melambat. Penyebab perlambatan itu di antaranya menurunnya daya beli masyarakat yang berpengaruh pada konsumsi rumah tangga. Ada juga iklim usaha dan investasi yang cenderung turun. Kinerja perbankan pada akhir 2015 juga melambat.

Melemahnya pertumbuhan ekonomi pada 2015 tidak akan terjadi pada 2016. Bank Indonesia percaya diri di sisi lapangan usaha dan seluruh sektor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi berjalan positif. Ketua Tim Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia perwakilan DIY, Sri Fitriani, mengatakan industri pariwisata tahun 2016 diperkirakan tumbuh sehingga mendorong meningkatnya daya beli masyarakat.

“Pemerintah juga mempercepat proyek infrastruktur sehingga mendorong investasi,” kata Sri.

Menurut Arief, pulihnya sektor perhotelan mendukung pertumbuhan ekonomi. Bila hotel dan restoran ramai, maka akan berdampak pada pengolahan makanan, konsumsi makanan, hingga kerajinan. Fasilitas meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) hotel mendorong perbaikan kinerja sektor penyediaan akomodasi dan makan minum. Tumbuhnya industri pariwisata juga mendorong tumbuhnya industri pengolahan.

Dia berujar, sektor pariwisata punya peran besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi. Sumbangan terhadap produk domestik bruto mencapai 35 persen. Untuk infrastruktur pendukung pariwisata, DIY masih kalah dengan Bali. Tapi, DIY menjadi tujuan wisata karena ongkos wisata di daerah ini jauh lebih murah. Pembangunan calon bandar udara di Kulon Progo, kata Arief, juga akan mendorong banyak investor datang ke Yogyakarta.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

14 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya