TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan mengurangi pinjaman baru dari US$ 10,2 miliar menjadi US$ 7,3 miliar selama lima tahun ke depan. Rencana pengurangan utang ini tertuang dalam cetak biru Kantor Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas."Pemerintah akan membatasi jumlah utang luar negeri melalui penundaan proyek atau program yang dijalankan," kata Syahrial Loetan, Sekretaris Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Bappenas.Menurut dia, dengan pengurangan pinjaman baru itu, Bappenas hanya menyetujui 144 program saja yang dibiayai utang luar negeri dari rencana awal 160 program. Selain itu, proyek asistensi juga dikurangi dari 107 menjadi 95, dan bantuan teknis dari 53 menjadi 49. Syahrial menambahkan, penundaan proyek itu juga antara lain karena masih ada yang perlu penyempurnaan persiapan atau ada proyek yang tadinya akan dibiayai pemerintah sepenuhnya tapi akhirnya melibatkan swasta atau dibiayai dengan rupiah.Penambahan, penundaan, atau pergantian proyek terjadi antara lain di Departemen Agama, Departemen Pendidikan, dan Departemen Kesehatan. Di Departemen Kesehatan misalnya, ada penambahan proyek penanganan untuk flu burung. Sedangkan di Departemen Pekerjaan Umum ada penundaan tiga proyek.Menurut Syahrial, proyek-proyek yang ditunda bukan berarti sama sekali dibatalkan. Bisa saja pelaksanaan proyek akan terjadi pada semester berikut jika memang sudah siap.Rudy Prasetyo - Tempo