Wapres JK Minta Bunga Turun, OJK: Terserah BI

Reporter

Rabu, 25 November 2015 13:06 WIB

Muliaman Darmansyah Hadad. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin tingkat suku bunga perbankan dapat turun karena dinilai terlalu tinggi. Otoritas Jasa Keuangan pun meresponsnya dengan menyatakan penurunan suku bunga bank bergantung pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). "BI dong, bukan saya. Bunga deposito tinggal nurutin saja," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad saat ditemui pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa, 24 November 2015.

Menurut Muliaman, selain suku bunga, yang perlu diperhatikan adalah upaya mendorong efisiensi, baik di sektor makro maupun mikro. "Industri keuangan didorong terus, efisiensi," ucapnya.

Muliaman berujar, OJK mengupayakan terciptanya keuangan inklusif. "Kita senang bunga turun, tapi aksesnya susah. Kalau bunga murah tapi aksesnya susah, juga enggak bagus."

OJK, tutur dia, akan lebih berfokus pada kemudahan akses jasa keuangan di seluruh Indonesia. Baik bank sentral maupun OJK memiliki peran masing-masing dalam mewujudkan tujuan tersebut.

"Peran OJK adalah mendorong efisiensi, karena kan lebih mikro. BI yang soal tingkat bunga," katanya. Muliaman menjelaskan, OJK akan melakukan upaya efisiensi agar tingkat bunga bisa murah dengan cara membangun bisnis model yang lebih kondusif.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berujar, bank sentral belum dapat mengambil keputusan terkait dengan BI Rate yang saat ini berada di level 7,5 persen. "Kita lihat data dalam rapat Dewan Gubernur bulanan dulu, baru bisa diputuskan. Istilahnya, data dependen," ucapnya pada kesempatan yang sama.

Menurut Agus, jika inflasi sudah rendah dan kondisi eksternal sudah lebih stabil, tingkat bunga bisa menjadi lebih rendah. Terlebih saat ini BI masih harus berhati-hati dalam memutuskan setiap kebijakan moneternya, termasuk BI Rate, karena kondisi eksternal atau dunia yang masih tidak stabil. "Kalau tidak berhati-hati dalam mengelola moneter, nilai tukar bisa jatuh, likuiditas juga nanti terpengaruh," tutur Agus.

GHOIDA RAHMAH





Advertising
Advertising

Berita terkait

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

12 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

16 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

16 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

17 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

17 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

21 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

21 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Muliaman Hadad Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Segera Agendakan Pemilihan Rektor

55 hari lalu

Muliaman Hadad Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Segera Agendakan Pemilihan Rektor

Muliaman Darmansyah Hadad terpilih sebagai Ketua MWA UNS melalui rapat koordinasi pembentukan struktur organisasi MWA UNS

Baca Selengkapnya