Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2015 Lebih Lambat, Kenapa?

Reporter

Jumat, 6 November 2015 17:41 WIB

Staff Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Firmanzah, menilai penyebab pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2015 tidak setinggi 2014, adalah karena adanya penurunan daya beli masyarakat.

"Jadi secara overall tidak akan setinggi 2014," kata Firmanzah yang kini menjabat Rektor Universitas Paramadina saat dihubungi pada Jumat 6 November 2015.

Menurut Firmanzah, hal itu terjadi karena ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi. Ia menyarankan agar pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat agar tidak turun. "Harus lihat sisi produksi dan jaga konsumsi domestik," ujar Firmanzah.

Pemerintah, kata Firmanzah, harus bisa mengantisipasi potensi-potensi yang akan mengakibatkan terjadinya penurunan konsumsi domestik. Firmanzah mencontohkan rencana PLN mencabut subsidi untuk pengguna daya sebesar 450 volt dan 900 volt, sebagai salah satu potensi yang mengganggu hal tersebut. "Itu kan kebanyakkan masyarakat kelas menengah dan bawah," kata dia.

Menurut Firmanzah, rencana PLN tersebut bisa mengganggu daya beli masyarakat, serta berpotensi membuat angka kemiskinan di Indonesia akan bertambah. Terlebih menurut data Badan Pusat Statistik, pada bulan Agustus 2015 pengangguran meningkat dari Februari 2015.

Firmanzah menganggap hal-hal yang terkait dengan hajat hidup orang banyak seperti rencana PLN tersebut, baiknya dibahas langsung di tingkat Kementerian Koordinator, bukan lagi di Kementerian terkait ataupun BUMN-nya sendiri.

Perekonomian Indonesia mengalami peningkatan sekitar 4.73 persen pada triwulan III 2015 dibanding dengan triwulan II 2015. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2014 di tahun yang sama, sesungguhnya pencapaian di triwulan III 2015 ini lebih lambat.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

16 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

25 hari lalu

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.

Baca Selengkapnya

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

35 hari lalu

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.

Baca Selengkapnya