Bappenas: Genjot Pertumbuhan di 3 Kuartal Berikut  

Selasa, 6 Mei 2014 09:55 WIB

Lukita Dinarsyah Tuwo. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinarsyah Tuwo menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,21 persen pada triwulan I tahun ini masih tergolong baik. Indonesia masih memiliki waktu selama tiga triwulan untuk mencapai target pertumbuhan pemerintah sebesar 5,7-5,8 persen tahun 2014.

"Ini tantangan bagi kita untuk terus meningkatkan pertumbuhan. Angka 5,21 persen ini di bawah target, tapi secara global masih baik," kata Lukita di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin petang, 5 Mei 2014. Menurut dia, Indonesia seharusnya bangga atas penilaian baik Bank Dunia yang melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masuk dalam 10 besar dunia.

Lukita menjelaskan usaha yang dilakukan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi telah maksimal. Namun, memang ada keinginan untuk terus memicu ekonomi lari lebih kencang hingga kisaran 5,7-5,8 persen. "Ini masih ada sisa waktu. Masih ada tiga kuartal lagi.” (Baca: Kuartal I 2014, Ekonomi Bertumbuh 5,21 Persen)

Selama kuartal pertama tahun ini, menurut Lukita, investor masih bersikap wait and see atas pemilu sehingga realisasi investasi belum sesuai harapan. Ia berharap ke depan akan terjadi peningkatan yang lebih tinggi di sektor investasi. (Baca: Sektor Logistik dan Komunikasi Tumbuh Tertinggi)

Ia mengatakan meskipun pertumbuhan ekonomi melambat karena sektor pertambangan merosot--sebagai dampak penerapan UU Mineral dan Batubara--tapi kebijakan itu harus terus diberlakukan. “Dengan semakin jelasnya situasi dan regulasi yang ada, semoga ada perbaikan di kuartal-kuartal berikutnya," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2014 (year on year) hanya 5,21 persen. Dibanding pada kuartal IV tahun lalu, perekonomian nasional hanya tumbuh 0,95 persen. Perlambatan ekonomi terutama disebabkan oleh hambatan pada sektor pertambangan dan penggalian akibat adanya larangan ekspor mineral mentah.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:
Dahlan Iskan Angkat Deputi Menteri Berusia Muda
Bikin RTV, Bisnis Peter Sondakh Kian Menggurita
Samsung Harus Bayar Denda ke Apple Rp 1,4 Triliun

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya