Jero Wacik dalam acara Silaturahmi Para Tokoh Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat yang diadakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu 13 Juni 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, menegaskan bahwa skema kenaikan tarif dasar listrik, yang mengecualikan pelanggan listrik 450 watt dan 900 watt merupakan upaya melindungi kelas masyarakat menengah ke bawah. “Mereka harus dijaga,” katanya, Senin, 17 September 2012.
Karena itu, dia menolak usul Fraksi Partai Keadilan Sejahtera untuk juga mengecualikan pelanggan kelas 1.300 watt dari kenaikan 15 persen per Januari 2013 depan itu. “Kalau pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 watt itu sudah termasuk kelas menengah. Mereka punya TV dan AC,” kata Jero Wacik.
Kalangan pengusaha punya usul lain lagi. Mereka mendesak pemerintah menyamakan kenaikan tarif listrik untuk semua kelas pelanggan. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Chris Kanter, menjelaskan dengan kenaikan yang merata, maka tarif listrik hanya akan naik 5 persen. Soalnya beban pengurangan subsidi dibagi ke semua pelanggan. Dampaknya untuk warga miskin pun, kata Chris tak akan besar. “Pelanggan 450 watt hanya akan merasakan kenaikan harga Rp 5.000 saja,” katanya.
Namun, sepertinya usul ini juga akan ditolak pemerintah. Jero Wacik menjelaskan bahwa pemerintah akan mengutamakan pelanggan golongan kecil untuk menerima subsidi listrik.
IRESS Tolak Rancangan Undang-Undang EBT karena Rugikan Konsumen
29 Oktober 2022
IRESS Tolak Rancangan Undang-Undang EBT karena Rugikan Konsumen
Marwan Batubara, menyoroti Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) yang membolehkan Perusahaan swasta menjual listrik langsung kepada konsumen.
Listrik 450 VA Mau Dihapus, Benarkah Masyarakat Diuntungkan?
14 September 2022
Listrik 450 VA Mau Dihapus, Benarkah Masyarakat Diuntungkan?
Mamit Setiawan menganggap positif kesepakatan Badan Anggaran atau Banggar DPR dengan pemerintah yang akan menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA) untuk rumah tangga.