Sektor Manufaktur Terpukul, Apindo: Indonesia Kehilangan Pasar Ekspor di Eropa

Minggu, 8 September 2024 10:44 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar, Wakil Ketua Umum Apindo Eddy Hussy, Sekretaris Umum Apindo Aloysius Budi Santoso, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam, dan Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Bobby Gafur Umar dalam konferensi pers di Mentara Astra, Jakarta Selatan pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam menyoroti industri manufaktur yang belakangan ramai gulung tikar hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut dia, hal ini disebabkan antara lain karena Indonesia kehilangan salah satu pasar tujuan ekspor yang terpenting, yakni Eropa.

“Eropa itu salah satu tujuan ekspor kita yang terpenting. Tapi perjanjian free trade (perdagangan bebas) kita sama Eropa ini sudah delapan tahun enggak selesai-selesai,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 September 2024.

Pemerintah Indonesia dan Eropa saat ini tengah merundingkan perjanjian bilateral dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Sejak dimulai pada 2016, perundingan IEU-CEPA telah berlangsung 17 putaran dan menyelesaikan 11 dari 21 bab.

"Para pemimpin Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah setuju dan berkomitmen untuk menyelesaikan negosiasi ini paling lambat akhir tahun ini," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam keterangan tertulis, Senin malam, 6 Mei 2024.

Bob Azam menjelaskan, perjanjian perdagangan yang tak kunjung rampung itu mengakibatkan produk-produk dalam negeri dikenai tarif agar bisa masuk pasar Eropa. Hal ini, menurut dia, membuat produk-produk dalam negeri menjadi tak kompetitif. Dia menyebut produk-produk yang terpukul terutama tekstil dan alas kaki.

Advertising
Advertising

Bob Azam menambahkan, sektor manufaktur masih harus menghadapi masuknya barang-barang dari Cina. Sementara, defisit perdagangan Indonesia dengan Cina terus meningkat pesat. Menurut Bob Azam, kondisi ini yang harus dicari perimbangannya oleh pemerintah. “Sektor manufaktur memiliki tantangan yang berat,” kata dia.

Di saat yang sama, Ekonomi Negeri Tirai Bambu kini juga tengah tertekan karena kenaikan tarif impor di Eropa dan Amerika Serikat (AS) Sedangkan, produksi mereka berlangsung terus. Akibatnya, Cina mengalami over supply dan mencari pasar-pasar baru selain di Eropa dan AS. Salah satunya, Indonesia. “Mereka cari pasar yang bisa menerima produk-produk mereka,” kata dia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan capaian Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 kembali anjlok. Hal tersebut disebabkan oleh banjir barang impor murah yang hingga saat ini belum berhasil dibendung. Menurut dia, banjir barang impor di pasar dalam negeri terjadi karena belum ada kebijakan dari kementerian yang mampu untuk menghentikan laju impor itu.

PMI manufaktur Indonesia pada bulan ini tercatat 48,9, turun 0,4 poin dari Juli 2024 yang sebesar 49,3. Menurut rilis S&P Global, kontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 dipengaruhi oleh penurunan output dan permintaan baru yang paling tajam sejak Agustus 2021. Permintaan asing juga turun semakin cepat hingga paling tajam sejak Januari 2023.

“Sekali lagi kami tidak kaget dengan kontraksi lebih dalam industri manufaktur Indonesia,” kata Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Selasa, 3 September 2024.

Pilihan Editor: Paus Fransiskus Naik Kijang Innova Zenix, PT TAM: Sesuai Permintaan Pemerintah

Berita terkait

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

3 jam lalu

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

17 jam lalu

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

Eropa tengah dilanda banjir yang meluas dari Polandia hingga ke Rumania.

Baca Selengkapnya

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

1 hari lalu

Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

Eropa Tengah menghadapi bencana banjir, antara lain di Polandia, Austria, Ceko. Banyak korban berjatuhan dalam bencana alam ini.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

1 hari lalu

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

Indonesia House Amsterdam akan menyediakan informasi lengkap tentang Indonesia di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

1 hari lalu

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

1 hari lalu

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

1 hari lalu

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

Daftar anak usaha Bakrie Group yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia baru, Anindya Bakrie.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kembali Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Sedimentasi Itu Beda, Meski Wujudnya Pasir

1 hari lalu

Pemerintah Kembali Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Sedimentasi Itu Beda, Meski Wujudnya Pasir

Menurut Presiden Jokowi, pemerintah tidak mengekspor pasir laut, tetapi sedimentasi yang mengganggu alur jalannya kapal.

Baca Selengkapnya

Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

1 hari lalu

Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

Apple Intelligence belum bisa digunakan di China dan Eropa karena regulasi privasi ketat di kedua wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya