PLN Akan Matikan 800 PLTU untuk Capai Emisi Nol Karbon 2060, Perlu Dana 3 Kali RAPBN 2025

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 6 September 2024 09:57 WIB

Asap dan uap mengepul dari PLTU milik Indonesia Power, di samping area Proyek PLTU Jawa 9 dan 10 di Suralaya, Provinsi Banten, Indonesia, 11 Juli 2020. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - PLN akan mengganti 800 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) untuk mencapai emisi nol karbon (net zero emission/ NZE) tahun 2060.

“Jadi kami juga punya peta jalan (roadmap) untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060 dengan mengganti 800 pembangkit listrik tenaga batu bara dengan pembangkit listrik tenaga gas dan kami punya program biomassa,” kata Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto dalam Sesi Plenari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 dengan tema Future of Energy Transition in Emerging Economies di Jakarta, Kamis.

Untuk mencapai target emisi nol karbon, Wiluyo mengatakan Indonesia membutuhkan investasi senilai Rp700 miliar dolar AS atau Rp10.767 triliun untuk menyediakan 423 gigawatt (GW) Energi Baru Terbarukan (EBT).

Jumlah tersebut merupakan nominal investasi yang cukup besar, tiga kali RAPBN 2025 yang besarnya Rp3.613,1 triliun

Dalam Forum ISF 2024 itu, Wiluyo juga menyampaikan bahwa PLN telah melaksanakan Program De-dieselisasi atau mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke pembangkit yang lebih bersih, dengan membuat PLTD hibrida di seluruh Indonesia.

“Kami punya sekitar 5.000 unit pembangkit listrik tenaga diesel di seluruh Indonesia dan kami mengganti, kami membuat hibrida dengan energi terbarukan seperti PV plus baterai dan kami membuat hibrida dengan cara itu. Jadi total emisi kumulatif yang kami kurangi melalui program ini sekitar 3,7 juta ton CO2,” ucap Wiluyo.

PLTU Baru di NTB

Saat ini, PLN telah membatalkan pembangunan PLTU berkapasitas 13,3 gigawatt, yang telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028. PLN juga telah membatalkan 1,2 gigawatt PLTU yang telah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA). Sebanyak 1, 1GW PLTU juga telah diganti dengan EBT.

Namun PLTU yang sedang dibangun akan dilanjutkan.

Manager PT PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1 Deddy Kurniawan menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sambelia Fast Track Program (FTP) 2 berkapasitas 100 megawatt (MW) siap membantu meningkatkan keandalan listrik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Deddy Kurniawan melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Selasa, menyampaikan hal tersebut setelah mengetahui pembangunan PLTU yang berada di Desa Padak Guar, Kabupaten Lombok Timur hasil kerja sama dengan PT Rekayasa Industri telah menyelesaikan tahap first firing atau uji coba proses pembakaran pertama pada ruang bakar boiler PLTU menggunakan bahan bakar minyak jenis high speed diesel (HSD) atau solar.

Proses pembakaran ini, ujar dia, merupakan tahapan krusial dalam memulai operasional sebuah PLTU. Karena uji coba kali pertama itu akan menghasilkan uap pada boiler untuk pertama kalinya, kemudian dimanfaatkan pada proses pembersihan saluran pipa uap sebelum akhirnya masuk ke turbin.

Bahkan, sebelum memasuki tahap first firing, petugas terlebih dahulu wajib melakukan pengujian terhadap peralatan pendukung seperti cooling system, fan system, fuel oil system, dan instrument system.

"Jadi, rampungnya tahap first firing ini menjadi milestone proses komisioning sistem PLTU Sambelia berikutnya, yaitu cool firing dan sinkronisasi dengan sistem kelistrikan," katanya.

Perampungan tahap awal operasional PLTU itu berlangsung pada 30 Agustus 2024. Meskipun masih ada tahap lanjutan, ia menegaskan bahwa PLTU yang telah menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja tersebut dapat melayani kebutuhan listrik masyarakat, dan memperkuat sistem kelistrikan Lombok, khususnya dalam mendukung geliat pariwisata di NTB.

"Karena itu, PLTU ini akan menjadi penyedia energi listrik tingkat efisiensi tinggi dengan standar lingkungan yang ketat. Pembangkit ini juga memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) Abdul Nahwan menjelaskan PLTU Sambelia merupakan bagian dari program FTP 35.000 MW.

Hal itu sesuai dengan target pemerintah dalam mendorong masuknya investasi di Pulau Lombok, NTB, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas untuk pengembangan pariwisata dan acara berkelas internasional.

"Dengan kapasitas total 100 MW, PLTU Sambelia memiliki potensi target produksi listrik tahunan sebesar 735.233 gigaWattHour (GWH) dengan peak hour 153.172 GWH dan off peak hour 582.052 GWH," kata Abdul Nahwan.

Ia menambahkan apabila PLTU Sambelia telah melalui seluruh rangkaian milestone dan beroperasi sepenuhnya, maka pasokan listrik yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat NTB.

ANTARA

Pilihan Editor Ketika Paus Fransiskus Memuji Keluarga di Indonesia Memilih Membesarkan Anak

Berita terkait

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

1 hari lalu

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

PLN dan Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Acwa Power dalam perjanjian pembelian hidrogen hijau sebagai usaha pemanfaatan energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

PLN Beri Pelatihan Ekspor Untuk UMKM

4 hari lalu

PLN Beri Pelatihan Ekspor Untuk UMKM

PT PLN (Persero) memberikan pelatihan ekspor kepada 107 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Selengkapnya

Kepedulian Pj. Gubernur Heru dan Upaya Pemprov Masifkan Energi Bersih

5 hari lalu

Kepedulian Pj. Gubernur Heru dan Upaya Pemprov Masifkan Energi Bersih

Pj. Gubernur Heru Budi mendorong energi bersih di Jakarta melalui PLTS, transportasi publik listrik, dan sinergi multi-pihak guna mencapai target emisi nol karbon pada 2060.

Baca Selengkapnya

Apakah Token Listrik Bisa Hangus?

9 hari lalu

Apakah Token Listrik Bisa Hangus?

Token listrik atau pulsa listrik tidak punya batas waktu dan tidak bisa expired.

Baca Selengkapnya

PLTP Kamojang, Pembangkit Produsen Hidrogen Hijau Pertama di Asia Tenggara

11 hari lalu

PLTP Kamojang, Pembangkit Produsen Hidrogen Hijau Pertama di Asia Tenggara

Selain sebagai penyuplai listrik dari pembangkit geothermal tertua di Indonesia, PLTP Kamojang kini mampu menghasilkan hidrogen hijau memanfaatkan air konsensasi produksi listrik

Baca Selengkapnya

Pasca Pemadaman Jumat, PLN Pastikan Pertandingan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Aman

11 hari lalu

Pasca Pemadaman Jumat, PLN Pastikan Pertandingan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Aman

PT PLN (Persero) memastikan gangguan pasokan tenaga listrik yang terjadi di sebagian wilayah Aceh tidak mengganggu pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Baca Selengkapnya

Ragam Cara Tekan Polusi Menurut Kemenko Marves, dari Bus Listrik hingga Konversi Sampah

12 hari lalu

Ragam Cara Tekan Polusi Menurut Kemenko Marves, dari Bus Listrik hingga Konversi Sampah

Pemerintah menggunakan sejumlah sumber daya ramah lingkungan dan pendanaan untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum.

Baca Selengkapnya

PLN Indonesia Power Tingkatkan Penggunaan Teknologi Co-Firing di Jeranjang Lombok

12 hari lalu

PLN Indonesia Power Tingkatkan Penggunaan Teknologi Co-Firing di Jeranjang Lombok

PLN menerapkan teknologi co-firing biomassa di PLTU Jeranjang mulai dilakukan uji bakar pada 2019 dengan metode RDF refuse derived fuel

Baca Selengkapnya

PLTA Jatigede Segera Beroperasi Tahun Ini, Dukung Pasokan Listrik Jawa dan Bali

12 hari lalu

PLTA Jatigede Segera Beroperasi Tahun Ini, Dukung Pasokan Listrik Jawa dan Bali

PLTA Jatigede berkapasitas 2 kali 55 megawatt bakal beroperasi tahun ini.

Baca Selengkapnya

Melongok PLTA Bengkok, Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan yang Berusia Lebih dari Satu Abad

14 hari lalu

Melongok PLTA Bengkok, Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan yang Berusia Lebih dari Satu Abad

Di tengah kota Bandung terdapat PLTA Bengkok, pembangkit listrik ramah lingkungan yang berusia 101 tahun. Seperti apa profilnya?

Baca Selengkapnya