Sri Mulyani Berduka atas Meninggalnya Faisal Basri: Sahabat Lama Saat di FEUI

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Erwin Prima

Jumat, 6 September 2024 02:47 WIB

Sri Mulyani melayat Faisal Basri, Kamis, 5 September 2024. Foto: Instagram/@smindrawati.

TEMPO.CO, Jakarta - Kamis subuh, 5 September 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendengar kabar duka cita, ekonom senior Faisal Basri tutup usia. Bendahara negara itu sempat melayat ke rumah salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tersebut untuk menyatakan dukacita kepada keluarga.

Lewat laman instagram resminya, Sri Mulyani mengenang awal perkenalannya dengan Faisal Basri. Terlampir pula foto lawas mereka bersama rekan-rekan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). "Subuh tadi saya mendapat berita dukacita. Sahabat dan kawan lama saya sejak di FEUI, Bang Faisal Basri, telah berpulang," ujarnya lewat akun @smindrawati, dikutip Jumat, 6 September 2024.

Ia mengaku pertama kali mengenal Faisal pada awal 1980-an sebagai asisten dosen mata kuliah perekonomian internasional. Setelah itu, mereka sama-sama terlibat sebagai peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI. Sepulang dari mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, mereka sama-sama memimpin lembaga yang kini dikenal sebagai LPEM FEB UI tersebut. “Bang Faisal sebagai Kepala LPEM dan saya sebagai Wakil Kepala Bidang Diklat (1993-1995),” ujarnya.

Seusai dipimpin Faisal, kepemimpinan lalu jatuh ke tangan Sri Mulyani. Faisal kemudian berkarir di luar kampus dengan mendirikan INDEF. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga memaparkan kerja sama keduanya kembali terjalin di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pada awal 2000-an, dia dan Faisal ditunjuk sebagai staf dua penasihat presiden, yakni Widjojo Nitisastro dan Ali Wardhana, khususnya untuk menangani negosiasi Paris Club dan program International Monetary Fund atau IMF.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mengenang Faisal sebagai sosok yang penuh semangat bekerja karena kecintaannya yang luar biasa kepada Indonesia. “Bang Faisal ingin Indonesia maju dan bebas korupsi, dan selalu tergerak berjuang bila melihat ketidakadilan. Pemikiran, peran dan posisi Bang Faisal tidak pernah berubah, konsisten, jujur, tegas dan bekerja sepenuh hati,” ujarnya.

Lewat media sosialnya, Sri Mulyani menuturkan bahwa Indonesia kehilangan sosok dan suara jujur tersebut. Ia juga menghargai pandangan dan kritikan Faisal karena percaya dia punya niat tulus memperbaiki negara.

Dalam beberapa kesempatan Faisal memang kerap mengkritik kebijakan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan perekonomian. Salah satu kritiknya adalah soal utang negara yang terus meningkat. Ia sempat mewanti-wanti utang pemerintah yang membengkak dan membebani APBN. Kritik Faisal juga tajam untuk berbagai program pemerintah, seperti pembangunan IKN hingga penghiliran nikel.

Pilihan Editor: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus di Jakarta

Berita terkait

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

10 jam lalu

Sejumlah Menteri Jokowi Pamit di Akhir Masa Jabatan, Sri Mulyani Menangis, Retno Marsudi: I Love All

Para menteri Jokowi pamit di berbagai kesempatan antara lain Sri Mulyani, Retno Marsudi, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

2 hari lalu

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini kritik kebijakan ekonomi Presiden Jokowi. Pembangunan infrastruktur dinilai ngawur.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terjerat Utang Luar Negeri, Rektor Paramadina: Akibat Kebijakan Jokowi, sudah Diperingatkan Faisal Basri

2 hari lalu

Indonesia Terjerat Utang Luar Negeri, Rektor Paramadina: Akibat Kebijakan Jokowi, sudah Diperingatkan Faisal Basri

Rektor Universitas Paramadina menyampaikan masalah utang luar negeri akibat kebijakan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Pembatasan Pertalite Akan Kurangi Daya Beli Masyarakat? Ini Bedanya Luhut dan Pakar Ekonomi

5 hari lalu

Pembatasan Pertalite Akan Kurangi Daya Beli Masyarakat? Ini Bedanya Luhut dan Pakar Ekonomi

Pembatasan BBM Bersubsidi jenis Pertalite, yang akan diterapkan pemerintah, bisa menghemat anggaran sampai Rp32 triliun.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal Menteri Prabowo: Para Profesional hingga Muncul Nama dari Sumber Tak Resmi

5 hari lalu

Kata Gerindra Soal Menteri Prabowo: Para Profesional hingga Muncul Nama dari Sumber Tak Resmi

Dasco Gerindra belum dapat membeberkan jumlah menteri Prabowo di kabinet mendatang karena masih dapat berubah.

Baca Selengkapnya

Kabar Sri Mulyani dan Sugiono Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Dasco Beri Respons

5 hari lalu

Kabar Sri Mulyani dan Sugiono Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Dasco Beri Respons

Sinyal kuat jika Sri Mulyani menjadi Menkeu dan Sugiono menjadi Menlu di Kabinet Prabowo. Apa kata Sufmi Dasco?

Baca Selengkapnya

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

5 hari lalu

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

Wacana Subsidi tiket KRL berbasis NIK mengemuka usai Menhub Budi Karya. Diskusi INDEF bahas dalam diskusi Kelas Menengah Turun Kelas.

Baca Selengkapnya

Celios soal Utak-Atik Dana Makan Bergizi Gratis: Tidak ada Kebijakan yang Gratis

6 hari lalu

Celios soal Utak-Atik Dana Makan Bergizi Gratis: Tidak ada Kebijakan yang Gratis

Pengalokasian dana untuk program ambisius pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu makan bergizi gratis masih menimbulkan polemik di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Dampak Kenaikan PPN jadi 12 Persen ke Kontraksi Ekonomi, dari Pendapatan Riil Turun hingga..

6 hari lalu

Dampak Kenaikan PPN jadi 12 Persen ke Kontraksi Ekonomi, dari Pendapatan Riil Turun hingga..

Rencana pemerintah menaikkan PPN hingga 12 persen dapat berujung pada kontraksi ekonomi. Apa saja imbas negatifnya?

Baca Selengkapnya