Satgas Impor Ilegal Mulai Bekerja, IPKB Sebut Nasib Industri Belum Membaik

Selasa, 27 Agustus 2024 09:10 WIB

Petugas tengah menata produk produk selundupan dari luar negeri yang siap di musnahkan di Kementerian Pergadangan, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Terhadap Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor atau satgas impor ilegal kembali menemukan barang tidak sesuai senilai Rp20 miliar. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman mengungkapkan 20 persen industri kecil dan menengah (IKM) anggotanya kini telah gulung tikar. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan mendapatkan pesanan meski pemerintah telah berupaya memberantas impor ilegal. “Belum ada kenaikan (setelah pemberantasan impor ilegal), malah ada yang 20 persen udah pada tutup,” kata Nandi saat dihubungi Tempo, Senin, 26 Agustus 2024.

Penutupan usaha ini melanjutkan tren senjakala industri tekstil dan produk tekstil yng telah terjadi beberapa waktu belakangan. Nandi mengatakan, sebelumnya 70 persen pelaku usaha anggota IPKB telah mengurangu produksi imbas kebijakan relaksasi impor. Asosiasi itu sendiri beranggotakan sekitar 600 pelaku usaha.

Nandi menuturkan, IKM yang paling utama menutup usahanya adalah industri ritel. Hal ini disebabkan nasib mereka tak kunjung membaik seiring upaya pemerintah memberantas impor ilegal. Yang masih berjalan, kata dia, sejumlah 30 persen adalan industri yang mengerjakan pesanan seragam.

Akibat penutupan itu, kini jumlah para pekerja yang dirumahkan bertambah. Di dunia konveksi, kata Nandi, tak ada PHK, yang ada dirumahkan. Menurut dia, setiap usaha yang tutup itu rata-rata beranggotakan 60 sampai dengan 80 pekerja. “Teman-teman untuk dapat order masih tetap sulit,” kata dia.

Sejak dibentuk satu bulan silam, Satgas telah tiga kali mengadakan ekspose. Satgas pertama kali mengekspose temuan barang impor ilegal di Cengkareng, Jakarta Utara. Ekspose kedua dilakukan di Tempat Penimbunan Pabean Cikarang, Kabupaten Bekasi. Ketiga kalinya, Satgas memusnahkan temuan barang impor ilegal di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Advertising
Advertising

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas sebelumnya mengumpamakan impor ilegal yang masuk dalam underground economy atau ekonomi bawah tanah seperti kuman. Musababnya, setelah Satgas Impor Ilegal memberantasnya, ekonomi bawah tanah itu justru menjadi semakin kuat. “Selesai Satgas tambah kuat dia, tambah canggih. Bukan hilang. Dimatikan tambah kuat lagi,” kata Zulhas saat membuka Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2024.

Zulhas menjelaskan, modus importasi ilegal terus berkembang menjadi semakin canggih. Dia mencontohkan ketika gerai-gerai tutup akibat penindakan Satgas, para importir ilegal membuka gerai secara online. Barang-barang impor ilegal itu mereka simpan di dalam warehouse. Namun, warehouse itu beroperasi tanpa membayar pajak.

Menurut Zulhas, mereka bermarkas di sejumlah pertokoan besar, seperti di Tanah Abang dan Mangga Dua. Dia mengatakan peningkatan kapasitas penting untuk memberantas modus-modus importasi ilegal yang terus berkembang ini. “Sambil kita membenahi sistemnya. Diperbaiki, dibenahi, tetapi ada penegak hukum yang tegas,” kata Zulhas.

Untuk menyelidiki hal yang sebetulnya terjadi, Zulhas menyatakan pihaknya tengah mengkaji perkembangan modus impor ilegal ini melalui riset. Dalam pekerjaan itu, dia menggandeng para akademisi dari Universitas Indonesia. Setelah riset itu selesai, dia berharap ada terobosan untuk menertibkan underground economy.

Pilihan editor: Penjelasan Lengkap Bos Vale soal Tuduhan Praktik Dirty Nickel di RI

Berita terkait

Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

28 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengumpamakan impor ilegal yang masuk dalam underground economy atau ekonomi bawah tanah seperti kuman.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kinerja Satgas Impor Ilegal: Gerai Tutup hingga Kapal Putar Balik

30 hari lalu

Zulhas Klaim Kinerja Satgas Impor Ilegal: Gerai Tutup hingga Kapal Putar Balik

Zulhas mengklaim warga negara asing (WNA) yang menjual barang-barang hasil impor ilegal kini tak lagi beroperasi.

Baca Selengkapnya

Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Rp20 Miliar, Zulhas: Banyak Pelaku Pulang ke Negara Asal

30 hari lalu

Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Rp20 Miliar, Zulhas: Banyak Pelaku Pulang ke Negara Asal

Satgas impor ilegal temukan barang ilegal senilai Rp20 miliar.

Baca Selengkapnya

AMTI Anggap Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal Hanya Pencitraan

31 hari lalu

AMTI Anggap Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal Hanya Pencitraan

Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengomentari kinerja satuan tugas (satgas) pengawasan barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impor, dinilai masih lambat dan belum efektif.

Baca Selengkapnya

1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

39 hari lalu

1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

Bulog mengatakan bahwa 1.600 kontainer berisi beras yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak bukan barang impor ilegal.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: 99 Persen Netizen Setuju Impor Ilegal Dimusnahkan, Anggaran Besar Upacara 17 Agustus di IKN

40 hari lalu

Terkini Bisnis: 99 Persen Netizen Setuju Impor Ilegal Dimusnahkan, Anggaran Besar Upacara 17 Agustus di IKN

Survei INDEF di media sosial membuktikan 99 persen masyarakat sepakat impor ilegal harus dimusnahkan.

Baca Selengkapnya

Survei Indef: 99 Persen Masyarakat Sepakat Produk Impor Ilegal Harus Dimusnahkan

41 hari lalu

Survei Indef: 99 Persen Masyarakat Sepakat Produk Impor Ilegal Harus Dimusnahkan

Hasil analisa INDEF di media sosial membuktikan 99 persen masyarakat sepakat impor ilegal harus dimusnahkan.

Baca Selengkapnya

Kajian Indef: 64 Persen Netizen Ragu Satgas Mampu Atasi Impor Ilegal

41 hari lalu

Kajian Indef: 64 Persen Netizen Ragu Satgas Mampu Atasi Impor Ilegal

Kajian Indef menunjukkan bahwa sekitar 64 persen netizen ragu bahwa Satgas Impor bisa mengatasi persoalan impor ilegal.

Baca Selengkapnya

Minta Bea Cukai Jelaskan Data 26 Ribu Kontainer yang Dilepas, Kemenperin: Jangan Malu-malu Kucing

41 hari lalu

Minta Bea Cukai Jelaskan Data 26 Ribu Kontainer yang Dilepas, Kemenperin: Jangan Malu-malu Kucing

Kemenperin menilai data yang diberikan tidak detail, padahal barang impor tersebut bisa berdampak pada industri dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Konveksi Dorong Satgas Impor Usut Tuntas Tekstil Impor Ilegal

41 hari lalu

Pengusaha Konveksi Dorong Satgas Impor Usut Tuntas Tekstil Impor Ilegal

Pelaku usaha konveksi meyakini masih banyak celah produk tekstil impor ilegal

Baca Selengkapnya