Penjelasan Lengkap Bos Vale soal Tuduhan Praktik Dirty Nickel di RI

Selasa, 27 Agustus 2024 08:12 WIB

Febriany Eddy. Instagram/PT Vale Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk. buka suara ihwal isu dirty nickel atau praktik pertambangan nikel tak ramah lingkungan yang dituduhkan pada industri pengolahan komoditas itu di Indonesia.

Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer Vale, Febriany Eddy menyatakan perusahaan di bidang pertambangan dan pengolahan nikel yang dipimpinnya ini berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.

Ia mengatakan, tudingan mengenai dirty nickel tidak berdasar, terutama karena Vale sudah memiliki rekam jejak praktik pertambangan dan pengolahan nikel berkelanjutan selama lebih dari 50 tahun.

“Kita sudah punya track record lebih dari lima dekade. Tuduhan dirty nickel pertama yaitu (soal) high carbon yang menggunakan batu bara, tadi sudah disampaikan kita punya proses melting (yang) 100 persen menggunakan PLTA, jadi itu satu counter kita,” kata Febriany dalam pemaparan kinerja perusahaan pada publik yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia secara virtual pada Senin, 26 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Febriany juga menyampaikan argumen bantahan mengenai kondisi keselamatan kerja yang tidak baik dan pelanggaran kesejahteraan pekerja di industri nikel. “Saya rasa di PT Vale statistik keselamatan kerja kami sangat baik, bisa dilihat, dan itu track record-nya sudah jelas,” tutur dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, praktik pertambangan nikel di Indonesia juga sempat disebut menjadi penyebab utama deforestasi dan pencemaran air. Ia menyampaikan, perusahaan berkode saham INCO ini sudah melakukan upaya reforestasi di wilayah sekitar pertambangan.

“Kemudian juga (tuduhan) deforestasi, kita sudah melakukan bahkan reforestasi di luar konsesi ya, total mencapai 250 persen dari (lahan) yang kita buka,” kata Febriany.

Ihwal tudingan air limpasan tambang yang mengotori sungai dan laut sekitar, Febriany mengatakan bahwa Vale bisa membuktikan pengelolaan air limpasan tambang sudah sesuai prosedur. “Kita bisa buktikan bahwa air limpasan tambang di Sorowako sudah dikelola sesuai dengan baku mutu, baru (setelahnya) kita lepas ke badan air." Menurut dia, Danau Matano yang bersebelahan dengan lokasi tambang Vale tetap bisa terjaga kualitas airnya.

“Jadi ini beberapa contoh yang cukup solid dengan track record (dan) konsistensi kita (selama) lima dekade, (track record Vale) membuktikan bahwa tuduhan dirty nickel itu tidak sesuai untuk PT Vale Indonesia,” tutur dia.

Adapun ihwal kelanjutan praktik pertambangan usai pergantian pemerintahan dalam waktu dekat, Febriany menekankan bahwa PT Vale akan tetap fokus mengembangkan proyek-proyek pertambangan nikel yang sudah disetujui oleh investor dan pihak terlibat.

Pada Oktober mendatang, pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan segera digantikan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Selama masa kepresidenannya, Jokowi terus menggenjot program hilirisasi terhadap bahan-bahan mineral, terutama nikel.

Febriany mengatakan, berdasarkan narasi yang ada, pemerintah selanjutnya akan tetap fokus pada hilirisasi. “Jadi dengan begini tidak ada perubahan fundamental dari strategi bisnis PT Vale, kita akan fokus untuk terus melaksanakan proyek-proyek pengembangan tadi yang sudah disetujui oleh pemegang saham kita,” kata dia.

Sebagai informasi tambahan, perusahaan nikel PT Vale telah membukukan laba sebesar US$ 31,1 juta pada triwulan II tahun 2024, meningkat signifikan dari triwulan sebelumnya. Direktur Independen dan Chief Financial Officer Vale Rizky Putra mengatakan, laba ini muncul setelah memperhitungkan kerugian yang belum terealisasi sebesar US$ 6,1 juta atas pengakuan nilai wajar aset derivatif atau hak partisipasi dalam investasi perusahaan di PT Kolaka Nickel Indonesia.

“Meskipun adanya tantangan industri, perseroan mampu menghasilkan EBITDA positif sebesar US$ 72,4 juta, menandai peningkatan 38 persen dibandingkan triwulan sebelumnya karena pendapatan yang lebih tinggi dan biaya pendapatan yang lebih rendah,” kata Rizky.

Ia menggarisbawahi penyesuaian harga derivatif adalah kerugian yang tidak terealisasi yang bersifat non-operasional. “Oleh karena itu, jika dinormalisasi, kami mencatat laba sebesar US$ 35,9 juta pada triwulan II tahun 2024, lebih tinggi 122 persen dibandingkan dengan laba pada triwulan sebelumnya,” ucapnya.

Sementara itu, kas dan setara kas perusahaan meningkat menjadi US$ 832,1 juta pada 30 Juni 2024. Angka ini mengalami kenaikan dari sebelumnya US$ 730,8 juta pada 31 Maret 2024. Selain itu, PT Vale juga mengeluarkan belanja modal sekitar US$ 61,0 juta pada triwulan ini, meningkat dari US$ 57,4 juta pada triwulan pertama.

Pilihan Editor: Medco Energi Raup Laba USD 201 Juta pada Paruh Pertama 2024 Meski Produksi Migas Turun 5 Persen

Berita terkait

IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Parkir di Level 7.835.9

18 jam lalu

IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Parkir di Level 7.835.9

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengempis di akhir sesi pertama pada Rabu, 18 September 2024 di level 7.835.9 atau naik 0,05 persen

Baca Selengkapnya

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

1 hari lalu

Alibaba Komitmen Pertahankan 88 Miliar Lembar Saham di GoTo hingga Lima Tahun Mendatang

Alibaba Group jalin kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Kerja sama ini mencakup komitmen pertahankan 8.531.124.993 lembar saham selama lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Tutup Perdagangan Pertama setelah Libur Panjang Rebound di Level 7.819

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Tutup Perdagangan Pertama setelah Libur Panjang Rebound di Level 7.819

IHSG menutup perdagangan pertama hari ini di level 7.819 atau +0,08 persen.

Baca Selengkapnya

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

5 hari lalu

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

Teror bom terjadi di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ). Simak kilas balik peristiwa bom BEJ 24 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Emiten Milik Boy Thohir ADRO Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia, Ini Sebabnya

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan menjual 99,99 persen sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

6 hari lalu

IHSG Menguat di Angka 7.798 pada Penutupan Bursa Hari Ini, Besok Berpotensi Naik

IHSG mengalami penguatan signifikan hari ini. Pada penutupan bursa berada di angka 7.798,15 dan diprediksi akan kembali menguat besok.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

7 hari lalu

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Rebound di Sesi Pertama Hari Ini ke Level 7.731

8 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Rebound di Sesi Pertama Hari Ini ke Level 7.731

Setelah melemah kemarin, IHSG berhasil rebound di sesi pertama hari ini dan menutup sesi di level 7.731 (+0,36 persen).

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

8 hari lalu

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan pencucian uang yang dilakukan Abdul Gani Kasuba

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup di Level 7.657, Saham GoTo dan BBRI Banyak Diperdagangkan

9 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup di Level 7.657, Saham GoTo dan BBRI Banyak Diperdagangkan

IHSG mendapat tekanan di sesi pertama hari ini dan menutup sesi di level 7.657 atau -0,83 persen.

Baca Selengkapnya