Abaikan Masyarakat Lokal, Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Sentralisasi Kebijakan Pangan

Reporter

Nandito Putra

Editor

Aisha Shaidra

Rabu, 21 Agustus 2024 16:33 WIB

David Ardhian, perwakilan Konsorsium Pangan Bijak, saat memaparkan kondisi sistem pangan Indonesia yang mengabaikan sumber pangan lokal, dalam diskusi bertajuk Transformasi Pangan Negara Kepulauan, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. TEMPO/Nandito Putra.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Konsorsium Pangan Bijak menyebut kebijakan di sektor pangan selama ini mengabaikan peran masyarakat lokal. Hal itu disampaikan David Ardhian yang berbicara mewakili koalisi, dalam diskusi bertajuk Transformasi Pangan Negara Kepulauan, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Menurut David selama ini pemerintah masih melakukan upaya penyeragaman pangan. Dia mengatakan penyeragaman pangan tersebut menyebabkan terpinggirkannya potensi pangan lokal di banyak daerah. "Kebijakan inilah yang membuat Indonesia makin tergantung pada impor pangan utama dari luar negeri," katanya.

Untuk itu dia menilai pentingnya keterlibatan masyarakat lokal di setiap daerah dalam menumbuhkan kesadaran atas keanekaragaman sumber pangan. Ketergantungan terhadap bisa membawa Indonesia pada krisis pangan dalam waktu dekat. "Ada banyak faktor yang membuat kondisi ketahanan pangan kita kian rentan, mulai dari perubahan iklim, regenerasi petani dan alih fungsi lahan pertanian," katanya.

Peneliti Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences IPB ini mengatakan ancaman krisis pangan terjadi secara global. Untuk itu pemerintah harus berupaya untuk mnengurangi ketergantungan pada impor pangan dengan memanfaatkan keberagaman sumber pangan lokal. “Sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian yang ada saat ini,” kata David.

Di lain sisi, David melihat ketergantungan konsumsi pada beras juga tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah produksi. Dalam lima tahun terakhir, produksi beras menurun dari 33,9 juta ton pada 2018 menjadi 30,9 juta ton pada 2023. "Akibatnya kesenjangan antara produksi dan konsumsi makin lebar sehingga meningkatkan impor," ujar David.

Advertising
Advertising

Kerentanan pangan Indonesia juga terekam dalam indeks kelaparan global, yang menempatkan Indonesia di posisi ke-77 dari 125 negara. Peringkat ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan indeks kelaparan tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Timor Leste. "Kasus kelaparan juga masih terjadi di Indonesia, di tengah kondisi yang seakan-akan kita menganggap kondisi pangan tidak bermasalah," katanya.

Alih-alih mencari cara untuk melepaskan ketergantungan terhadap beras, David menyayangkan rencana pemerintah yang melah menggenjot produksi pangan melalui proyek food estate. Dia menyoroti lokasi food estate yang berpotensi makin meminggirkan pangan lokal seperti di Papua.

Menurutnya pemerintahan selanjutnya harus menimbang ulang untuk melanjutkan food estate. "Seharusnya pemerintah fokus pada pengembangan pangan lokal sebagai bagian untuk peningkatan kualitas konsumsi pangan beragam, seimbang dan bergizi," katanya.

Pilihan editor: APBN 2025 Bakal Kian Berat, Politikus Nasdem Ini Berharap Menkeu Era Prabowo seperti Sri Mulyani

Berita terkait

PRT Akan Gelar Aksi Serentak Tuntut Pengesahan RUU PPRT

6 hari lalu

PRT Akan Gelar Aksi Serentak Tuntut Pengesahan RUU PPRT

PRT dan aktivis yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil akan menggelar aksi serentak menuntut pengesahan RUU PPRT, pada 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan

11 hari lalu

Kementerian Pertanian Minta Tambah Anggaran Rp 65,9 Triliun di 2025 untuk Lumbung Pangan

Kementerian Pertanian meminta penambahan Rp 65,9 triliun untuk anggaran 2025 kepada Komisi IV DPR. Penambahan itu disebut untuk mencapai swasembada dan lumbung pangan pada pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

15 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan Polri ke KPK Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Gas Air Mata, Ingat Tragedi Kanjuruhan?

Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan Polri ke KPK temuan dugaan korupsi pengadaan alat pelontar gas air mata. Ingat tragedi Kanjuruhan dan Rempang?

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Serahkan Rekomendasi untuk SNDC: Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Kelompok Rentan

18 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Serahkan Rekomendasi untuk SNDC: Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Kelompok Rentan

Koalisi Masyarakat Sipil mendorong pemerintah menjadikan momentum penyerahan dokumen kontribusi iklim dalam SNDC sebagai upaya koreksi komitmen iklim.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Prabowo Revitalisasi Sekolah, Anggaran Rp 20 Triliun untuk Perbaikan Ruang Kelas

21 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Prabowo Revitalisasi Sekolah, Anggaran Rp 20 Triliun untuk Perbaikan Ruang Kelas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada sejumlah program prioritas Prabowo Subianto. Salah satunya adalah revitalisasi sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Swasembada Pangan dalam 5 Tahun: Tidak Perlu Takut Siapapun di Dunia

22 hari lalu

Prabowo Janji Swasembada Pangan dalam 5 Tahun: Tidak Perlu Takut Siapapun di Dunia

Prabowo Subianto berjanji akan membawa Indonesia swasembada pangan dalam lima tahun. Sektor energi juga bakal mandiri, bebas dari ketergantungan impor

Baca Selengkapnya

Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

27 hari lalu

Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

Presiden Jokowi telah melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional pada Senin, 19 Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Wamentan Sudaryono Sebut Peringatan HUT RI ke-79 jadi Momen Penting bagi Kedaulatan Pangan

31 hari lalu

Wamentan Sudaryono Sebut Peringatan HUT RI ke-79 jadi Momen Penting bagi Kedaulatan Pangan

Wamentan Sudaryono memimpin Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di halaman upacara Kantor Kementerian Pertanian

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Informasi Publik Ungkap Fakta Dugaan Impor Produk Israel ke Indonesia

34 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Informasi Publik Ungkap Fakta Dugaan Impor Produk Israel ke Indonesia

Koalisi Masyarakat Sipil desak transparansi perdagangan Indonesia dan Israel, bagaimana tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

41 hari lalu

Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

Pimpinan Kantor Cabang Bulog Surakarta memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun 2024 bahkan sampai musim panen berikutnya tahun depan. Saat ini ketersediaan beras di Bulog Surakarta sekitar 25 ribu ton.

Baca Selengkapnya