Pembelian BBM Subsidi Pertalite Pakai QR Code, Pemkot Yogya: Kami Hanya Berikan Data bagi yang Berhak

Selasa, 20 Agustus 2024 08:00 WIB

Penerapan pembelian BBM Subsidi pertalite dengan QR Code di Yogyakarta. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan telah berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk penerapan pembelian bahan bakar minyak atau BBM subsidi Pertalite.

"Kami memberikan dukungan terutama data kependudukan warga-warga yang selayaknya menjadi sasaran subsidi, agar mereka mendapatkan QR Code dari program itu," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto Senin, 19 Agustus 2024.

Sugeng menuturkan, penerapan pembelian QR Code ini sebagai antisipasi. Karena disinyalir kuat, penyaluran BBM bersubsidi sering salah sasaran.

Penggunaan BBM subsidi, menurut Sugeng, sebenarnya menjadi asas kepatuhan. Masyarakat diharapkan sadar bahwa konsumsi BBM bersubsidi peruntukannya hanya bagi yang berhak. Namun pada praktiknya tak demikian di lapangan.

"Sistem QR Code ini menjadi bentuk kepastian, memastikan kelompok yang mana yang layak menikmati subsidi tersebut," kata Sugeng yang menyebut saat ini hampir seluruh SPBU di Kota Yogyakarta melayani pembelian dengan QR Code Pertalite itu.

Advertising
Advertising

Menurut Sugeng, mereka yang didata mendapatkan QR Code BBM bersubsidi di Kota Yogyakarta ini di dalamnya, termasuk para pelaku UMKM.

Saat ini jumlah UMKM yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekitar 340 ribu dan sebagian besar tersebar di Kota Yogyakarta.

Selanjutnya: Pendataan QR Code BBM subsidi di Kota Yogyakarta....

<!--more-->

Pendataan QR Code BBM subsidi di Kota Yogyakarta sendiri masih berjalan dan belum rampung.

"Kami juga meminta warga Kota Yogyakarta yang merasa berhak mendapatkan BBM bersubsidi itu segera mendaftarkan kendaraan roda empatnya lewat program itu," kata Sugeng.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmy Radhi menilai skrining pengguna BBM subsidi Pertalite perlu dilakukan karena beban APBN membengkak.

Alokasi belanja subsidi ini selalu membengkak mencapai Rp 90 triliun setiap tahun karena sekitar 80 persen tidak tepat sasaran.

"Pemerintah harus lebih serius menjalankan program subsidi tepat pertalite ini," kata dia.

Fahmy menyatakan apabila program tepat sasaran pertalite berhasil dilaksanakan maka bakal menghemat dan menyelamatkan APBN untuk belanja subsidi.

Penghematan anggaran subsidi BBM bisa dialihkan ke program-program yang lebih strategis untuk kepentingan rakyat seperti pendidikan, pengentasan kemiskinan hingga bantalan sosial.

"Program subsidi tepat pertalite ini akan efektif, karena beban subsidi sangat besar sekali maka diperlukan subsidi tepat sesegera mungkin, jika ini berhasil juga dapat mengendalikan inflasi," paparnya.

Pilihan Editor: Bahlil Dilantik jadi Menteri ESDM, PKS Sebut Jokowi Semestinya Madeg Pandita: Bukan Sradak-sruduk, Ugal-ugalan

Berita terkait

Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

5 hari lalu

Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

Jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Iis harus kehilangan empat jarinya. Kondisinya kini mulai pulih setelah mengalami luka bakar.

Baca Selengkapnya

Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Desak Pertamina Segera Bayar Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar

5 hari lalu

Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Desak Pertamina Segera Bayar Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar

PN Jakarta Selatan menjatuhkan hukuman kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk membayar ganti rugi Rp 23,1 miliar ke korban kebakaran depo Plumpang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Dihukum Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar untuk Korban Kebakaran Depo Plumpang

5 hari lalu

Pertamina Dihukum Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar untuk Korban Kebakaran Depo Plumpang

Majelis Hakim PN Jaksel menyatakan PT Pertamina Patra Niaga wajib membayar ganti rugi kepada para korban kebakaran Depo Plumpang

Baca Selengkapnya

Pembatasan Pertalite Akan Kurangi Daya Beli Masyarakat? Ini Bedanya Luhut dan Pakar Ekonomi

6 hari lalu

Pembatasan Pertalite Akan Kurangi Daya Beli Masyarakat? Ini Bedanya Luhut dan Pakar Ekonomi

Pembatasan BBM Bersubsidi jenis Pertalite, yang akan diterapkan pemerintah, bisa menghemat anggaran sampai Rp32 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi saat Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Terakhir, INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK

6 hari lalu

Terkini: Pesan Jokowi saat Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Terakhir, INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK

Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah pesan dalam sidang kabinet paripurna kedua sekaligus yang terakhir kalinya bersama para menteri di IKN hari ini.

Baca Selengkapnya

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

6 hari lalu

Diskusi INDEF Soroti Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK: Kelas Menengah Semakin Terpuruk, Bisa Turun Kelas

Wacana Subsidi tiket KRL berbasis NIK mengemuka usai Menhub Budi Karya. Diskusi INDEF bahas dalam diskusi Kelas Menengah Turun Kelas.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Kantongi Kajian Kenaikan Tarif KRL Rp 1.000-2.000: Kita Tunggu Kabinet Baru

7 hari lalu

Kemenhub Kantongi Kajian Kenaikan Tarif KRL Rp 1.000-2.000: Kita Tunggu Kabinet Baru

Kemenhub menyatakan sudah memiliki kajian untuk menaikkan tarif kereta rel listrik (KRL) sebesar Rp 1.000 hingga 2.000.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

7 hari lalu

Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan 70 persen subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

9 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

Bank Indonesia menyebut kinerja penjualan pada Agustus 2024 meningkat. IPR kinerja penjualan eceran mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen yoy.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan LPG 3 Kg Dua Kali Lipat Lebih untuk Solo Raya September Ini

9 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan LPG 3 Kg Dua Kali Lipat Lebih untuk Solo Raya September Ini

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah kembali menambah pasokan LPG 3 kg untuk wilayah Solo Raya pada 6-9 September 2024.

Baca Selengkapnya