Bank Indonesia Catat Rp 775 Triliun Modal Asing Mengalir ke SRBI

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Grace gandhi

Kamis, 18 Juli 2024 07:17 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2024 di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19-20 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) telah mencapai Rp 775,45 triliun. Nilai tersebut terhitung sejak penerbitan perdana pada September 2023 hingga 15 Juli 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sekuritas valuta asing Bank Indonesia (SVBI) dan sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar US$ 1,82 miliar dan US$ 267 juta. “Penerbitan SRBI telah mendukung aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri,” ujarnya saat mengumumkan hasil rapat dewan gubernur bulanan, Rabu, 17 Juli 2024.

Pada 14 Juni 2024 lalu, posisi instrumen SRBI masih tercatat sebesar Rp 666,53 triliun. Sementara SVBI, dan SUVBI masing-masing, US$ 2,3 miliar dan US$ 395 juta.

Besarnya aliran modal asing yang masuk ke instrumen utang yang diterbitkan oleh BI tersebut tecermin dari kepemilikan non-residen. Nilainya mencapai Rp 220,35 triliun atau 28,42 persen dari total outstanding. Naik dibanding bulan lalu yang nilainya baru sekitar Rp 179,86 triliun

Implementasi Primary Dealer yang dilakukan sejak Mei 2024, menurut Perry, juga memperkuat efektivitas SRBI. Khususnya sebagai instrumen moneter yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi.

Advertising
Advertising

Kepemilikan asing di SRBI secara keseluruhan mendorong catatan peningkatan utang luar negeri RI. Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk., Josua Pardede, mengatakan risiko kenaikan utang ini dapat diminimalisir oleh BI.

“Karena SRBI menggunakan underlying asset berupa SBN milik Bank Indonesia yang tenornya lebih panjang sehingga rate kuponnya juga tinggi,” ujar Josua saat dihubungi 16 Juli 2024.

Sejauh ini, Josua menambahkan, implementasi dari kebijakan SRBI cukup membantu dalam mengendalikan stabilitas rupiah. Karena cenderung dapat menjaga cadangan devisa Indonesia. Dengan semakin terbukanya ruang pemotongan suku bunga global, pasar SBN diperkirakan dapat kembali menarik investor asing. Dia berharap BI dapat melakukan exit strategy (pengurangan penerbitan) dengan perlahan mengurangi frekuensi lelang SRBI seiring peningkatan investasi ke pasar SBN.

Pilihan Editor: Dampak Banjir Barang Impor, Industri Tekstil Makin Terpuruk

Berita terkait

Rumah Pribadi Andri Tedjadharma Disita Satgas: Saya Bukan Pengemplang BLBI

21 jam lalu

Rumah Pribadi Andri Tedjadharma Disita Satgas: Saya Bukan Pengemplang BLBI

Andri Tedjadharma pemegang saham Bank Centris Internasional tak terima disebut penanggung utang BLBI.

Baca Selengkapnya

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

1 hari lalu

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

Pengamat dari Celios membeberkan sepuluh lubang fiskal yang diwariskan oleh Jokowi. Mulai dari banyaknya utang hingga delusi pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

3 hari lalu

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

Presiden Jokowi melantik Aida Suwandi sebagai sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

4 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

Bank Indonesia menyebut kinerja penjualan pada Agustus 2024 meningkat. IPR kinerja penjualan eceran mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen yoy.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Awal Mula Marimutu Sinivasan Terjerat Utang Rp95 Triliun, Cara Cek Keaslian e-Meterai Seleksi CPNS

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Awal Mula Marimutu Sinivasan Terjerat Utang Rp95 Triliun, Cara Cek Keaslian e-Meterai Seleksi CPNS

Petugas Kantor Imigrasi di Lintas Batas Entikong berhasil mencegah upaya bos Texmaco Group, Marimutu Sinivasan yang dicegah bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Bank Indonesia menyebutkan indeks keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat pada Agustus dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Judi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran

5 hari lalu

Judi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran

BI juga terus menggalakkan berbagai program edukasi perlindungan konsumen kepada masyarakat sehingga dapat terhindar dari judi online.

Baca Selengkapnya

Upaya Penyehatan Keuangan, Wamen BUMN Sebut Waskita Karya Tak Ambil Proyek Tol Baru

7 hari lalu

Upaya Penyehatan Keuangan, Wamen BUMN Sebut Waskita Karya Tak Ambil Proyek Tol Baru

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tidak akan mengambil proyek tol baru.

Baca Selengkapnya

Kala Faisal Basri Kritik Utang Pemerintah yang Terus Meningkat hingga Harus Berutang untuk Bayar Bunga

8 hari lalu

Kala Faisal Basri Kritik Utang Pemerintah yang Terus Meningkat hingga Harus Berutang untuk Bayar Bunga

Dua pekan sebelum wafat, Faisal Basri masih mengkritik utang pemerintah Indonesia yang terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Dua Minggu Sebelum Wafat, Faisal Basri Soroti Indonesia yang Harus Berutang untuk Bayar Bunga

8 hari lalu

Dua Minggu Sebelum Wafat, Faisal Basri Soroti Indonesia yang Harus Berutang untuk Bayar Bunga

Dua minggu sebelum wafat, ekonom senior Faisal Basri menyoroti utang pemerintah yang terus bertambah demi bisa membayar bunga pinjaman.

Baca Selengkapnya