Nilai Ekspor di Juni 2024: Komoditas Besi dan Baja Turun, CPO Naik

Reporter

Nandito Putra

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 15 Juli 2024 18:44 WIB

Plt Kepala Badan Pusat Statistik atau kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis berita resmi statistik pada di kantor pusat Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat. Senin, 03 Juni 2024. Tempo/Firly Fajrian

TEMPO.CO, Jakarta -Dua dari tiga komoditas nonmigas unggulan Indonesia mengalami penurunan nilai ekspor secara bulanan selama Juni 2024. Dua komoditas tersebut yaitu batu bara, serta besi dan baja.

Selain menurun secara bulanan, nilai ekspor kedua komoditas tersebut juga turun dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 atau turun year on year (YoY). "Nilai ekspor besi dan baja turun 4,32 persen secara bulanan dan turun sebesar 3,48 persen secara tahunan," tutur Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin, 15 Juli 2024.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor besi dan baja adalah US$ 2,10 miliar pada Juni 2024, turun 4,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 2,20 miliar, dan turun 3,48 persen secara tahunan di angka US$ 2,18 miliar. "Besi baja menurun secara bulanan karena penurunan volume dan harga, begitu juga secara tahunan," ujar Amalia.

Amalia mengatakan bahwa ekspor batu bara turun secara bulanan disebabkan oleh penurunan volume dan harga. Sedangkan secara tahunan penurunan lebih disebabkan oleh penurunan harga. Nilai ekspor batu bara pada Juni 2024 sebesar US$ 2,49 miliar. Nilai tersebut turun 0,36 persen dibanding Mei 2024 yaitu US$ 2,50 miliar, dan turun 6,68 persen secara tahunan yang di posisi US$ 2,67 miliar. Ia menjelaskan faktor turunnya nilai ekspor batu bara secara bulanan karena menurunnya jumlah volume produksi.

Amalia mengatakan selama ini Cina merupakan pasar ekspor batu bara terbesarnya Indonesia. Namun saat ini, sebagian besar wilayah Cina sedang memasuki musim panas yang membuat kebutuhan batu bara sebagai sumber energi berkurang. "sehingga penurunan permintaan batu bara biasanya selama musim panas relatif lebih turun. Nanti biasanya naik lagi saat memasuki musim dingin," kata Amalia.

Advertising
Advertising

Untuk komoditas nonmigas unggulan, sejauh ini BPS mencatat hanya nilai ekspor CPO dan turunannya saja yang mengalami kenaikan secara bulanan. Namun, secara YoY, nilai ekspor CPO juga menurun. Nilai ekspor CPO dan turunannya mengalami peningkatan sebesar 100,70 persen secara bulanan dan menurun 5,92 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Nilai ekspor CPO dan turunannya pada Juni 2024 tercatat US$ 2,18 miliar. Sedangkan Mei 2024 nilainya US$ 1,08 miliar, dan Juni 2023 senilai US$ 2,31 miliar. "Secara bulanan, volume CPO mengalami peningkatan. Ekspor CPO mengalami peningkatan karena didorong peningkatan volume ekspor CPO. Artinya ada permintaan yang meningkat dan peningkatan permintaan di pasar global ini dipenuhi CPO Indonesia," kata Amalia.

Pilihan editor: BPS Sebut Ekspor Mobil Indonesia Alami Tren Meningkat



Berita terkait

Pemerintah Resmi Atur Tata Niaga Ekspor Kratom

3 hari lalu

Pemerintah Resmi Atur Tata Niaga Ekspor Kratom

Pemerintah secara resmi mengatur kebijakan penanganan, pemanfaatan, dan perdagangan tanaman kratom.

Baca Selengkapnya

LPEI Tingkatkan Ekspor dan Komoditas Indonesia ke Negara Non-Tradisional

5 hari lalu

LPEI Tingkatkan Ekspor dan Komoditas Indonesia ke Negara Non-Tradisional

LPEI atau Indonesia Eximbank meningkatkan ekspor produk dan komoditas Indonesia ke negara-negara non-tradisional, khususnya di Benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Hippindo Nilai Pemindahan Jalur Masuk Belum Tentu Selesaikan Masalah Impor

6 hari lalu

Hippindo Nilai Pemindahan Jalur Masuk Belum Tentu Selesaikan Masalah Impor

Hippindo sebut rencana pemindahan jalur masuk belum tentu selesaikan masalah. Justru berpotensi hambat impor legal.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Rencana Investasi Tesla di Indonesia yang Berujung Gagal

8 hari lalu

Kilas Balik Rencana Investasi Tesla di Indonesia yang Berujung Gagal

Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan alasan gagalnya produsen kendaraan listrik Tesla berinvestasi di Indonesia. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

10 hari lalu

BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi bulanan selama empat bulan beruntun. Deflasi Agustus lebih rendah dibanding bulan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Eks Bupati Rita Widyasari, KPK Periksa dan Geledah Rumah Ratu Batu Bara Tan Paulin

12 hari lalu

Kasus TPPU Eks Bupati Rita Widyasari, KPK Periksa dan Geledah Rumah Ratu Batu Bara Tan Paulin

Tim penyidik KPK menggeledah rumah Direktur Utama PT Sentosa Laju Energy, Tan Paulin terkait kasus TPPU eks Bupati Kutai kartanegara Rita Widyasari.

Baca Selengkapnya

Inggris Tempuh Tiga Cara Kurangi Emisi, Termasuk Stop Pemakaian Batu Bara

17 hari lalu

Inggris Tempuh Tiga Cara Kurangi Emisi, Termasuk Stop Pemakaian Batu Bara

Inggris menempuh tiga cara untuk mengurangi emisi, termasuk mengurangi batu bara dan membentuk komisi independen.

Baca Selengkapnya

Bappebti Catat Nilai Transaksi Aset Kripto Januari-Juli 2024 Capai Rp 344,09 Triliun, Naik Lebih dari 350 Persen

19 hari lalu

Bappebti Catat Nilai Transaksi Aset Kripto Januari-Juli 2024 Capai Rp 344,09 Triliun, Naik Lebih dari 350 Persen

Bappebti catat nilai transaksi aset kripto periode Januari-Juli 2024 mencapai Rp 344,09 triliun. Naik 353,94 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

13 PLTU akan Dipensiunkan, Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik Tidak Terganggu

20 hari lalu

13 PLTU akan Dipensiunkan, Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik Tidak Terganggu

Kementerian ESDM akan memastikan tidak ada gangguan pasokan listrik saat operasional 13 PLTU diberhentikan.

Baca Selengkapnya

Luhut Kaji Penutupan PLTU Suralaya, Apa Tanggapan Warga Sekitar dan Pengelola?

21 hari lalu

Luhut Kaji Penutupan PLTU Suralaya, Apa Tanggapan Warga Sekitar dan Pengelola?

Kenapa warga sekitar PLTU Suralaya menjadi galau menanggapi pernyataan Luhut itu?

Baca Selengkapnya