Gubernur BI Yakin Rupiah Tahun Ini akan Stabil Meski Melemah 5,9 Persen

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 9 Juli 2024 06:46 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah stabil tahun ini. Sejak awal tahun hingga sekarang atau year to date (ytd), rupiah tercatat melemah 5,9 persen. “Kami melihat ke depan rupiah akan bergerak stabil cenderung menguat,” ujarnya dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Senayan, Senin 8 Juni 2024.

Perry menilai tingkat pelemahan nilai tukar Indonesia masih tergolong rendah dibanding beberapa negara yakni, Meksiko, Thailand, Korea, Brasil dan Jepang. Mata uang kelima negara tersebut mengalami depresiasi sekitar 13,3 persen ytd.

Salah satu faktor yang mendorong dolar tetap perkasa dan mata uang negara lain melemah adalah tingginya tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve System (The Fed). Hal ini menurut Perry berdampak pada aliran modal asing di berbagai negara termasuk Indonesia.

Tahun ini BI memprediksi suku bunga The Fed hanya akan turun satu kali atau 25 basis poin dari level 5,25-5,50 persen. Meski demikian, Perry yakin tahun depan Bank Sentral Amerika akan memangkas suku bunga dua hingga tiga kali sehingga ada penurunan 75 basis poin.

Ia percaya penurunan suku bunga akan kembali menstabilkan rupiah. Alasan selanjutnya adalah daya tarik portofolio investasi yang mendorong masuknya arus penerimaan atau inflow. Khususnya pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Advertising
Advertising

BI mencatat secara keseluruhan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI mengalami inflow sekitar Rp 130,35 triliun, sementara saham mengalami inflow sebesar Rp 340 miliar. Meski demikian terjadi outflow atau arus kas keluar SBN sebesar Rp 33,96 triliun. Secara keseluruhan portofolio inflow tahun ini adalah Rp 91,5 triliun.

Faktor lain yang membuat Perry yakin rupiah stabil adalah fundamental ekonomi negara. BI menilai tingkat inflasi maupun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik. Selain itu, BI berkomitmen terus menjaga stabilitas nilai tukar, sehingga secara keseluruhan ia perkirakan rupiah relatif sehat.

Intervensi di pasar valas menjadi salah satu langkah untuk menjaga nilai tukar. Posisi cadangan devisa saat ini Rp 140,2 miliar, menurut dia masih cukup untuk intervensi spot maupun forward demi menjaga stabilitas nilai tukar. Perry bersyukur pada Senin kemarin rupiah ditutup menguat, 16.250 per dolar AS. “Proyeksi kami rata-rata tahun ini bergerak sekitar 15.700-16.100," ujarnya.

Pilihan editor: Rupiah Melemah Sektor Ekonomi Terancam, HIPMI Sarankan Pemerintah Lakukan Hal-hal Ini

Berita terkait

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

21 menit lalu

Bos BI Buka Suara tentang Pengusutan KPK terhadap Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

Gubernur Bank Indonesia mengatakan bank yang dipimpinnya telah memberikan keterangan yang diperlukan dalam proses pengusutan KPK terhadap dugaan korupsi dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

5 jam lalu

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen untuk September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

7 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

19 jam lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

3 hari lalu

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Budiman dilantik menjadi anggota Dewan Komisioner LPS oleh Jokowi. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

7 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

Nilai Rupiah mengalami penguatan terhadap Dolar AS pada akhir perdagangan Rabu, 11 September 2024. Hal ini disebabkan melemahnya indeks Dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

7 hari lalu

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

Hipm menyebutkan lemahnya nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

7 hari lalu

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

Presiden Jokowi melantik Aida Suwandi sebagai sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Selengkapnya