LPEI dan ASEI Beri Jaminan Asuransi Kredit Ekspor untuk UKM, Ini Deretan Manfaatnya

Senin, 1 Juli 2024 19:40 WIB

Deretan kapal pengangkut peti kemas tengah melakukan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Kinerja ekspor Indonesia lanjut menguat 16,40 persen atau sebesar USD 22,43 miliar pada bulan Maret 2024. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) menjalin kerja sama untuk mendukung kegiatan ekspor bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah atau UKM. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan perlindungan asuransi kredit bagi UKM berorientasi ekspor.

Direktur Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin Nurhadi, mengatakan asuransi kredit ekspor bertujuan untuk menghadapI risiko gagal bayar oleh pembeli kepada UKM dengan cakupan biaya hingga 70 persen dari nilai ekspor.

“Adanya kerja sama ini diharapkan berdampak positif bagi pelaku UKM dan meningkatkan kepercayaan diri UKM dalam mengembangkan produk serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi UKM Indonesia," kata Maqin melalui keterangan tertulis, Senin, 1 Juli 2024.

Maqin melanjutkan, ke depannya UKM yang akan melakukan ekspor lebih terlindungi dari risiko gagal bayar oleh buyer. Hal in diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekspor nasional oleh UKM dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

LPEI, kata Maqin, saat ini tengah mempersiapkan marketplace bernama Komodoin yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya seller dan buyer (business matching).

Advertising
Advertising

"Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan dapat mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia,” ujar Maqin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia, Achman Sudiyar Dalimunthe, menambahkan, lembaganya dan LPEI juga tergabung dalam Asosiasi Internasional Barne Union. Berne Union adalah Persatuan Internasional Penanggung Kredit dan Investasi global terkemuka di sektor industri kredit ekspor dan asuransi investasi.

Setidaknya 84 organasisi yang tergabung dalam asosiasi ini, mulai dari lembaga kredit ekspor resmi yang didukung pemerintah, lembaga keuangan multilateral, dan perusahaan asuransi kredit dan risiko politik swasta.

Sebagai Export Credit Agency (ECA), Achman menyebutkan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi sebelumnya yang telah sukses dalam memberikan fasilitas co-insurance marine cargo. Kolaborasi ini juga merupakan bentuk nyata sinergi antar institusi di bawah Kementerian Keuangan RI dan Kementerian BUMN dalam meningkatkan daya saing produk dan ekosistem ekspor Indonesia.

Dukungan LPEI kepada pelaku UKM Ekspor ini pun, menurut Achman, tidak hanya berhenti di program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) untuk UKM. "Melainkan para UKM ekspor dapat memanfaatkan program PKE lainnya sesuai dengan karakteristik ekspor yang ada, antara lain PKE Kawasan untuk pasar tujuan negara non-tradisional dan PKE Trade Finance dengan skema transaksi trade."

Sebagai catatan, Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan kontribusi ekspor produk UMKM Indonesia saat ini menyentuh angka 15 persen dan diharapkan bisa menembus 17 persen pada 2024. Untuk mendukung target tersebut, LPEI menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu mendukung pelaku UKM berani mendunia. Termasuk di dalamnya bekerja sama dengan perwakilan Pemerintah di bidang perdagangan yakni Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di lima benua.

Pilihan Editor: Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

Berita terkait

Kadin Minta Pemerintah Libatkan Pelaku Usaha dalam Perumusan Kebijakan Bea Masuk 200 Persen Produk Cina

2 hari lalu

Kadin Minta Pemerintah Libatkan Pelaku Usaha dalam Perumusan Kebijakan Bea Masuk 200 Persen Produk Cina

Kadin Indonesia minta pemerintah libatkan pelaku usaha dalam merumuskan kebijakan bea masuk 200 persen. Hindari dampak negatif bagi dunia usaha.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar BPJS Kesehatan Online dengan Mudah dan Syaratnya

3 hari lalu

Cara Daftar BPJS Kesehatan Online dengan Mudah dan Syaratnya

Pendaftaran BPJS Kesehatan bisa lewat aplikasi Mobile JKN, simak syarat dan tata caranya. Simak detailnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

LPEI Klaim Sudah Berbenah, Pecat Direksi hingga Ratusan Karyawan Bermasalah

3 hari lalu

LPEI Klaim Sudah Berbenah, Pecat Direksi hingga Ratusan Karyawan Bermasalah

LPEI mengklaim telah berbenah memperbaiki masalah kualitas asetnya, di antaranya memecat jajaran direksi hingga mem-PHK ratusan karyawan.

Baca Selengkapnya

Temui OJK, Nasabah Kresna Life Minta Solusi Selain Pencabutan Izin

4 hari lalu

Temui OJK, Nasabah Kresna Life Minta Solusi Selain Pencabutan Izin

Aliansi pemegang polis Kresna Life menemui OJK meminta pencabutan izin perusahaan dibatalkan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Permintaan Dunia Meningkat, Harga Komoditas Tembaga hingga Seng Naik

5 hari lalu

Permintaan Dunia Meningkat, Harga Komoditas Tembaga hingga Seng Naik

Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas tambang seperti konsentrat tembaga, konsentrat timbal, dan konsentrat seng naik.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

7 hari lalu

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

Pengadilan Belanda diminta memerintahkan pemerintah memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 yang mungkin berakhir di Israel.

Baca Selengkapnya

Minat Usaha Mikro dan Kecil pada Kredit Rendah

7 hari lalu

Minat Usaha Mikro dan Kecil pada Kredit Rendah

Minat usaha mikro dan kecil terhadap kredit atau pinjaman masih rendah.

Baca Selengkapnya

Polis Asuransi Perjalanan Umrah Zurich Syariah Tumbuh 62 Persen Sepanjang Januari-Mei 2024

7 hari lalu

Polis Asuransi Perjalanan Umrah Zurich Syariah Tumbuh 62 Persen Sepanjang Januari-Mei 2024

Zurich Syariah mencatat, jumlah polis asuransi perjalanan umrahnya sepanjang periode Januari-Mei 2024 tumbuh 62 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

9 hari lalu

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex membeberkan kondisi pendapatan perseroan sedang menurun drastis di antaranya karena banjir produk Cina.

Baca Selengkapnya

Utilitas Eksportir Udang Susut di Bawah 60 Persen: Ini Penyebabnya

10 hari lalu

Utilitas Eksportir Udang Susut di Bawah 60 Persen: Ini Penyebabnya

Ketua Umum Forum Udang Indonesia Budhi Wibowo mengatakan sudah dua tahun terakhir kondisi eksportir udang di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya