Didominasi Cina, CSIS Sebut Keberagaman Investasi Indonesia Masih Rendah

Reporter

Nandito Putra

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 1 Juli 2024 16:47 WIB

Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, saat ditemui usai memaparkan laporan penelitian perdagangan dan investasi berkelanjutan, Senin, 1 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Center for Strategic and International Studies (CSIS) menilai Indonesia masih punya sejumlah persoalan untuk mewujudkan perdagangan dan investasi berkelanjutan. Laporan terbaru CSIS menyebut komitmen pemerintah menuju ekonomi hijau masih rendah. "Kelihatannya memang Indonesia masih banyak sekali yang perlu di-follow up mengenai transisi ke ekonomi yang lebih hijau, salah satu persoalan tampak dalam bidang perdagangan dan investasi," kata Direktur CSIS, Yose Rizal Damuri, kepada Tempo, usai penyampaian laporan penelitian, Senin, 1 Juli 2024.

Yose mengatakan, perdagangan dan investasi berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari penggunaan energi bersih. Namun hingga saat ini, kata dia, kebijakan dan political will pemerintah menuju energi bersih belum menunjukkan upaya yang serius.

Lebih lanjut, Yose menilai ketidakseriusan tersebut terlihat dari regulasi yang tumpang tindih antara target net zero emision dan upaya penggunaan energi bersih. "Sekarang ini kelihatannya masih banyak sekali gap-gap yang harus diperbaiki. Itu bukan hanya mencakup investasi dan perdagangan saja, tetapi juga regulasi-regulasinya yang perlu diperbaiki," kata Yose.

Menurut Yose, transformasi perdagangan dan investasi ramah lingkungan saling berkaitan dengan transformasi energi. Sehingga, kata dia, perlu juga political will yang lebih tinggi dan tidak sekadar jargon di dunia internasional saja. "Kita mengharapkan bahwa ada keseriusan pemerintah, ada keseriusan dari bisnis supaya terus mendorong transisi tersebut," ujar Yose.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan guna mendorong investasi dan perdangan berkelanjutan, kata Yose, yaitu mengupayakan diversifikasi pihak yang berinvestasi di dalam negeri. Menurut temuan CSIS, saat ini lebih dari 50 persen investasi tanah air diisi investor Cina.

Advertising
Advertising

Keberagaman dalam investasi dinilai mampu mendorong upaya pemodalan yang lebih ramah lingkungan, terutama dalam sektor mineral kritis dan energi. "Dalam critical mineral, kita sangat tergantung sekali kepada Cina. Diversifikasi akan membantu lebih jauh. Sehingga ada persaingan bagi partner investasi dalam negeri untuk mewujudkan perdagangan yang berkelanjutan," katanya.

Yose menambahkan, dengan kuatnya pengaruh Cina dalam investasi di Indonesia, hal tersebut berdampak pada lemahnya perhatian terhadap aspek lingkungan dan sosial. Indonesia dihadapkan pada posisi yang lemah dan tidak banyak pilihan lain. "Kita seharusnya tidak melihat Cina itu sebagai sesuatu hambatan atau suatu hal yang negatif, tetapi yang perlu dilakukan adalah mendiversifikasi dan memperbaiki tata kelola investasi saat ini," katanya.

Pilihan editor: Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

NANDITO PUTRA

Berita terkait

Terungkap, Dior Hingga Armani Jual Tas Mewah dari Produk Murah dengan Eksploitasi Pekerja

7 jam lalu

Terungkap, Dior Hingga Armani Jual Tas Mewah dari Produk Murah dengan Eksploitasi Pekerja

Kejaksaan Milan mengungkapkan bahwa perusahaan fesyen mewah milik LVMH, Dior, hanya membayar sejumlah US$57 untuk membuat tas tangan ribuan dolar

Baca Selengkapnya

Situs Peluncuran Pesawat Ruang Angkasa Komersial Pertama Cina Siap Beroperasi

15 jam lalu

Situs Peluncuran Pesawat Ruang Angkasa Komersial Pertama Cina Siap Beroperasi

Situs peluncuran pesawat ruang angkasa komersial pertama Cina ini terletak di lepas pantai Kota Wenchang, Hainan.

Baca Selengkapnya

Jenazah Atlet Bulu Tangkis Zhang Zhi Jie Masih Tersimpan di Ruang Pendingin RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

1 hari lalu

Jenazah Atlet Bulu Tangkis Zhang Zhi Jie Masih Tersimpan di Ruang Pendingin RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Kakak Zhang Zhi Jie dikabarkan telah tiba di Yogyakarta sejak Selasa, tetapi hingga kini belum ada kepastian soal rencana pemulangan jenazahnya.

Baca Selengkapnya

6 Rekomendasi Tips Membantu Negara Menguatkan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

1 hari lalu

6 Rekomendasi Tips Membantu Negara Menguatkan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah. Ada sejumlah cara untukmembantu negara menguatkan rupiah

Baca Selengkapnya

KPPU Dorong Pemerintah Batasi Impor Barang Jadi: Bahan Baku Diperlukan Industri Dalam Negeri

2 hari lalu

KPPU Dorong Pemerintah Batasi Impor Barang Jadi: Bahan Baku Diperlukan Industri Dalam Negeri

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mendorong pemerintah membarasi impor untuk barang jadi. Bahan baku diperlukan oleh industri dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kritisi Rencana Pemerintah Bentuk Family Office, Pengamat: Ada Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak

2 hari lalu

Kritisi Rencana Pemerintah Bentuk Family Office, Pengamat: Ada Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak

Pengamat kebijakan publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengkritisi rencana pemerintah membentuk family office atau kantor keluarga.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Kenakan Bea Masuk 200 Persen Produk Cina, KPPU: Kalau Terlalu Tinggi, Impor Ilegal Makin Banyak

2 hari lalu

Pemerintah Bakal Kenakan Bea Masuk 200 Persen Produk Cina, KPPU: Kalau Terlalu Tinggi, Impor Ilegal Makin Banyak

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengingatkan pemerintah tak memberlakukan bea masuk terlalu tinggi. Hindari impor ilegal.

Baca Selengkapnya

Proyek Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang Diresmikan, Investasinya Capai Rp160 Triliun

2 hari lalu

Proyek Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang Diresmikan, Investasinya Capai Rp160 Triliun

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik baterai mobil listrik di Karawang itu merupakan visi yang menjadi kenyataan.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Deflasi Juni Mencapai 0.08 Persen, Ini dampaknya Bagi Perekonomian

2 hari lalu

BPS Catat Deflasi Juni Mencapai 0.08 Persen, Ini dampaknya Bagi Perekonomian

BPS mencatat perekonomian Indonesia pada Juni 2024 mengalami deflasi 0,08. Berikut proyeksi dampaknya bagi perekonomian.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Family Office Gagasan Luhut: Bebas Pajak, Tidak Ada Pencucian Uang dan Investasi di RI

2 hari lalu

Fakta-Fakta Family Office Gagasan Luhut: Bebas Pajak, Tidak Ada Pencucian Uang dan Investasi di RI

Menurut Luhut Family Office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional

Baca Selengkapnya