TEMPO.CO, Bandung - General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan, PLN telah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di setiap rest area yang ada di jalan tol seluruh Jawa Barat. Menurut Susiana, pemasangan tersebut sebagai upaya PLN mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik.

"Harapannya para pengemudi kendaraan listrik tidak perlu merasa khawatir lagi pada saat mudik,” kata dia dikutip dari keterangannya, Sabtu, 6 April 2024.

Menurut Susiana, menjelang masa arus mudik Lebaran tahun ini, PLN Jawa Barat telah melakukan penambahan 50 unit electric vehicle (EV) charger tambahan sehingga saat ini terdapat 200 SKPLU di seluruh Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, ada 75 SPKLU yang berada di 26 rest area di sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek, Purbaleunyi, dan Cipali-Kanci yang ada wilayah Jawa Barat.

“Pengguna kendaraan listrik semakin meningkat, sehingga harapannya dengan ketersediaan 75 unit SPKLU di rest area ini dapat memudahkan pengguna,” kata Susiana.

Susiana mengatakan, di antara SPKLU tersebut ada yang masuk kategori SPKLU Ultra Fast Charging. SPKLU Ultra Fast Charging mampu memgisi penuh baterai mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit dari kosong.

Ia menyarankan pengguna kendaraan listrik agar melakukan update aplikasi PLN Mobile yang dilengkapi sejumlah fitur baru. Aplikasi tersebut akan menunjukkan lokasi SPKLU terdekat di sepanjang jalan yang dilalui penggunanya.

Sebelumnya, PLN Jawa Barat telah meresmikan 50 SPKLU di Jawa Barat baru secara simbolis di Rest Area 149B Tegalluar, Kota Bandung, pada 3 April 2024. Beberapa di antaranya berada di 23 titik Rest Area di sepanjang lintasan jalur mudik.

Saat ini PLN Jawa Barat telah mengoperasikan 200 SPKLU yang tersebar di 141 lokasi di seluruh Jawa Barat. Rinciannya ada 8 SPKLU tipe Slow Charging, 125 tipe Medium Charging, 54 tipe Fast Charging, dan 13 Ultra Fast Charing.

Sementara itu, PLN Jawa Barat memperkirakan beban puncak listrik masa Lebaran terjadi pada malam takbiran atau 11 April 2024. Pada hari itu konsumsi listrik diperkirakan naik 2,51 persen atau setara 118 MW dibandingkan realisasi beban puncak malam takbiran Lebaran 2023. Sementara perkiraan beban puncak Hari Raya Lebaran 2024 di siang harinya diperkirakan naik 2,51 persen atau setara 117 MW dibandingkan Hari Raya Lebaran 2023.

Pilihan Editor: Budi Karya Minta KAI Waspadai Tiga Wilayah Rawan Longsor di Arus Mudik Lebaran