BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Khairul anam
Rabu, 7 Februari 2024 14:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengatakan BI Rate bisa diturunkan suku bunga acuan tanpa menunggu Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed menurunkan suku bunga (Fed Funds Rate) terlebih dahulu. Menurut Destry, hal itu merupakan bentuk prinsip data dependen dalam kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate).
“Kapan BI menurunkan suku bunga? Apa nungguin The Fed menurunkan suku bunga? saya jawab tidak selalu seperti itu,” ujar Destry dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024.
Menurut dia, kalau kondisi perekonomian domestik baik, maka Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga.
“Kalau everything domestic sudah oke, kami turunkan, walaupun The Fed belum menurunkan suku bunga,” tuturnya.
Destry kemudian mencontohkan ketika The Fed menaikan suku bunga hingga 550 basis poin (bps). Saat itu, Bank Indonesia tidak menaikan besarannya seperti yang dilakukan The Fed.
“Kami tidak perlu ngikutin The Fed menaikkan 550 bps, cukup kita naikkan 250 bps, dan kita optimalkan kebijakan yang lain,” kata dia.
Dengan begitu, dalam bauran kebijakan moneter, menurut Destry, Bank Indonesia fokus dalam pro stability, baik itu inflasi, nilai tukar, hingga cadangan devisa.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memperkirakan Fed Funds Rate (FFR) akan turun sebanyak tiga kali hingga mencapai 75 basis poin pada 2024, dimulai pada paruh kedua tahun ini. Menurutnya proyeksi ini dapat berubah-ubah seiring bertambahnya informasi baru. Namun, dia menekankan untuk saat ini, FFR diprediksi turun pada paruh kedua tahun 2024 sebanyak tiga kali hingga 75 bps.
“Bulan depan kalau ada informasi baru ya kita perbaharui lagi, mungkin bisa lebih cepat,” tuturnya.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Pilihan Editor: KPPU Minta Pasar Avtur Terbuka, Pertamina: Sudah Tapi hanya Pertamina yang Siap