BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

Rabu, 7 Februari 2024 14:52 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengatakan BI Rate bisa diturunkan suku bunga acuan tanpa menunggu Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed menurunkan suku bunga (Fed Funds Rate) terlebih dahulu. Menurut Destry, hal itu merupakan bentuk prinsip data dependen dalam kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate).

“Kapan BI menurunkan suku bunga? Apa nungguin The Fed menurunkan suku bunga? saya jawab tidak selalu seperti itu,” ujar Destry dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024.

Menurut dia, kalau kondisi perekonomian domestik baik, maka Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga.

“Kalau everything domestic sudah oke, kami turunkan, walaupun The Fed belum menurunkan suku bunga,” tuturnya.

Destry kemudian mencontohkan ketika The Fed menaikan suku bunga hingga 550 basis poin (bps). Saat itu, Bank Indonesia tidak menaikan besarannya seperti yang dilakukan The Fed.

Advertising
Advertising

“Kami tidak perlu ngikutin The Fed menaikkan 550 bps, cukup kita naikkan 250 bps, dan kita optimalkan kebijakan yang lain,” kata dia.

Dengan begitu, dalam bauran kebijakan moneter, menurut Destry, Bank Indonesia fokus dalam pro stability, baik itu inflasi, nilai tukar, hingga cadangan devisa.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memperkirakan Fed Funds Rate (FFR) akan turun sebanyak tiga kali hingga mencapai 75 basis poin pada 2024, dimulai pada paruh kedua tahun ini. Menurutnya proyeksi ini dapat berubah-ubah seiring bertambahnya informasi baru. Namun, dia menekankan untuk saat ini, FFR diprediksi turun pada paruh kedua tahun 2024 sebanyak tiga kali hingga 75 bps.

“Bulan depan kalau ada informasi baru ya kita perbaharui lagi, mungkin bisa lebih cepat,” tuturnya.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Editor: KPPU Minta Pasar Avtur Terbuka, Pertamina: Sudah Tapi hanya Pertamina yang Siap

Berita terkait

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

4 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

9 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

9 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

10 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

12 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

13 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

13 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

14 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya