Analisis Indostrategic Kesiapan Anies, Prabowo, dan Ganjar di Debat Capres Terakhir: Ada Kuda Hitam

Jumat, 2 Februari 2024 18:24 WIB

Foto kombinasi gaya ketiga Calon Presiden (dari kiri) Anies baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat tiba di lokasi debat keempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat keempat Cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memberikan analisis soal kesiapan masing-masing calon presiden (Capres) pada debat terakhir Pilpres 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat Capres terakhir pada akhir pekan ini, Minggu, 4 Februari 2024. Debat akan mempertemukan tiga kandidat Capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Ada sejumlah tema yang diusung dalam sesi debat terakhir ini, yaitu kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

“Dari sisi tema, Anies punya track record lebih kuat untuk bicara tentang isu pendidikan dan pembangunan SDM bangsa,” ujar Ahmad dalam keterangan resmi, Jumat, 2 Februari 2024.

Tapi, kata Ahmad, kalau Prabowo dan Ganjar memiliki kesiapan yang lebih optimal, baik terkait materi maupun kesiapan mental dalam berdebat, maka tidak menutup kemungkinan akan ada kuda hitam dalam proses debat kelima ini.

Advertising
Advertising

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu menilai debat terakhir ini sangat penting untuk mengonsolidasikan basis dukungan masing-masing Capres-Cawapres di detik-detik terakhir menjelang pencoblosan pada 14 Februari mendatang.

Selanjutnya: Para pemilih memang sudah menetapkan pilihannya masing-masing....

<!--more-->

Para pemilih memang sudah menetapkan pilihannya masing-masing. Namun, pukulan terakhir ini dibutuhkan untuk memastikan target masing-masing paslon. “Apakah benar target 02 untuk menang satu putaran bisa diwujudkan? Apakah benar kubu 01 dan 03 bisa tampil kompetitif untuk menahan proses konsolidasi kekuatan 02 dan memaksanya untuk masuk ke permainan yang lebih panjang melalui putaran kedua?” tuturnya.

Ahmad menjelaskan, upaya rekonsolidasi kekuatan di tahap akhir bisa dioptimalkan melalui debat terakhir ini. Terlebih, debat kelima ini akan melibatkan paket komplit Capres-Cawapres untuk maju bersama di atas medan debat.

“Sehingga, publik bisa melihat kualitas kekompakan, kemampuan adu argumen, kapasitas penguasaan materi debat, hingga kemampuan mengelola emosi saat debat berlangsung,” kata dia.

Karena itu, kemampuan paslon dalam menjalani proses debat, termasuk kedisiplinan mereka dalam tidak menciptakan blunder-bulder fatal akan sangat membentuk konsolidasi kekuatan di tahap akhir ini.

Lebih lanjut, dalam debat terakhir ini, Ahmad menilai kubu 01 dan 03 tampaknya masih tetap akan menggunakan strategi yang sama, yakni strategi offensive atau menyerang, untuk mendegradasi kredibilitas kubu 02. “Di sisi lain, kubu 02 tampaknya memang sudah harus menyiapkan mental untuk keroyok lagi oleh kubu 01 dan 03,” ujarnya.

Menghadapi itu, kata Ahmad, kubu 02 tampaknya akan menggunakan pola strategi ganda, di mana Prabowo cenderung menggunakan strategi defensif, tetapi Gibran tergolong berani menggunakan strategi ofensif untuk menghantam lawan debatnya, meskipun kadang dianggap kurang pas oleh standar rival politiknya.

“Jika Prabowo mampu bertarung secara efektif, tidak hanya pasrah diserang seperti yang terjadi di debat ketiga lalu, maka ia berpotensi menciptakan lompatan kecil elektabilitas untuk menggenapi target satu putaran yang ia harapkan,” kata dia.

Pilihan Editor: Rupiah Menguat Tajam di Akhir Pekan Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Berita terkait

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

13 menit lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

1 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

3 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

4 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

4 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

7 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

21 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya