Bandara Juanda Jadi Pilot Project Program NLE, Distribusi Kargo dan Logistik Lebih Efisien
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Kamis, 14 Desember 2023 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Juanda Surabaya menjadi pilot project program Penataan Ekosistem Logistik Nasional atau National Logistics Ecosystem (NLE) atau ekosistem logistik nasional.
Direktur Komersial dan Pelayanan PT Angkasa Pura atau AP I Dendi T. Danianto mengatakan Program NLE bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses distribusi kargo dan logistik nasional.
"Dengan proses bisnis yang semakin efisien, maka hal ini akan turut berdampak positif terhadap efektivitas layanan kargo, peningkatan cargo throughput, serta pada akhirnya bermuara pada peningkatan pendapatan perusahaan," kata Dendi melalui keterangan tertulis pada Rabu, 13 Desember 2023.
Dendi mengatakan Bandara Juanda Surabaya mulai menerapkan pilar keempat dari Program NLE, yakni penataan tata ruang kepelabuhan dan jalur distribusi barang. Implementasi dari pilar keempat ini adalah melalui penerapan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) sebagai lokasi joint inspection pemeriksaan Bea Cukai dan Karantina, serta stakeholders terkait.
"Fasilitas TPFT di Bandara Juanda Surabaya saat ini telah selesai 100 persen secara fisik," kata Dendi. AP I juga telah mempersiapkan prosedur baru terkait pergerakan barang yang telah disepakati oleh para stakeholders.
Selanjutnya: Dendi menambahkan....
<!--more-->
Dendi menambahkan, "AP I juga telah menyampaikan perubahan lay-out Daerah Keamanan Terbatas (DKT) kepada Direktorat Keamanan Penerbangan (Dirkampen)," tuturnya.
Dendi mengatakan proses bisnis pelayanan di Bandara Juanda menjadi lebih efisien melalui implementasi TPFT. Sebab, ada pengurangan titik bongkar muat dari 3 titik menjadi 1 titik, pengurangan proses pembongkaran logistik dari 2 proses menjadi 1 proses, pengurangan dokumen fisik dari 4 dokumen menjadi 2 dokumen. TPFT, kata dia, juga diharapkan berdampak pada penurunan biaya pemeriksaan kargo sebesar 30-40 persen.
"Simplifikasi dan efisiensi proses bisnis di TPFT ini menjadi salah satu kunci dari peningkatan pelayanan kargo dan logistik di Bandara Juanda Surabaya," kata Dendi.
Oleh karena itu, rencananya TPFT akan diterapkan di tiga bandara lain yang masuk prioritas implementasi Program NLE. Ketiga bandara tersebut, yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Untuk mendukung Program NLE, lanjut Dendi, AP I juga menerapkan Cargo Integrated System (CIS) 2.0 di 10 bandara per 1 November kemarin. Sistem tersebut mendukung digitalisasi proses bisnis di terminal kargo bandara. Dendi mengatakan AP I menargetkan CIS 2.0 diimplementasikan di 14 bandara mulai 1 Januari mendatang.
"Kami berharap upaya-upaya ini akan berdampak positif terhadap seluruh proses layanan kargo dan logistik di bandara-bandara AP I dan memberikan multiplier effect positif terhadap jaringan distribusi kargo dan logistik secara nasional," kata Dendi.
Pilihan Editor: Wakil Kepala Otorita IKN Jadi Komisaris Utama PT PP