Anies Baswedan Ungkap Sebab Investor Asing Enggan Masuk RI: Karena Inkonsistensi Kebijakan hingga Korupsi
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Senin, 11 Desember 2023 22:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Anies Baswedan menjelaskan penyebab investor asing enggan masuk ke Indonesia. Hal itu menjawab moderator acara Dialog Apindo bersama Capres 2024, Gita Wirjawan, yang menanyakan penyebab penanaman modal asing (PMA) di negara ASEAN itu masih minim, termasuk di Indonesia.
Menurut Anies, Indonesia membutuhkan investasi baik secara langsung atau melalui surat utang, saham, obligasi, dan lainnya. “Ini harus kami dorong kalau mau pertumbuhan ekonomi di atas 5,5-6,5 persen,” ujar Anies di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023.
Namun, Anies menjelaskan, Indonesia berhadapan dengan kenyataan di mana investor paham kondisi di dalam negeri, sehingga Indonesia tidak bisa bohong soal kondisi tersebut. Misalnya, dia mencontohkan, inkonsistensi kebijakan atau birokrasi yang rumit. “Mereka punya informasi yang lengkap.”
Selain itu, masih ada juga kekakuan dan ireguleritas antara pusat dan daerah. Kemudian, praktik korupsi. “Faktanya masih terjadi kok.” Ditambah lagi, jika bicara tentang infrastruktur pendukung yang masih lemah. Menurut Anies, masalah-masalah tersebut harus mulai diakui.
“Lalu, kami akan melakukan koreksinya, jangan ditutup-tutupi,” tutur Anies. “Karena yang mau kami bangun dengan investor itu bukan peningkatan investasinya. Yang mau kami bangun itu trust level.”
Selanjutnya: Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu....
<!--more-->
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia harus mengembalikan level kepercayaan pada dunia, bukan semata-mata meningkatkan investasi. Artinya, ada beberapa strategi yang akan dilakukan calon presiden nomor urut satu itu.
“Pertama, benchmarking. Kami tidak beroperasi sendirian. Bisa di dalam region, bisa yang setara di region lain apakah itu Amerika Latin, Eropa Timur tapi kami bisa lakukan benchmarking,” ucap Anies.
Strategi kedua, menciptakan iklim kepastian hukum. “Ini tidak bisa tidak, karena ini soal kepercayaan,” kata Anies. Bahkan Anies sempat berbicara dengan beberapa orang yang mengatakan selama perjanjian investasi tidak ditandatangani di Indonesia, tapi di Singapura atau di tempat lain, artinya investor tidak percaya dengan sistem hukum di Indonesia.
Karena itu, dibutuhkan konsistensi regulasi dan keseriusan di dalam pemberantasan korupsi. Bagaimana Indonesia berharap investor masuk jika indeks persepsi korupsinya menurun. Dunia, Anies berujar, membutuhkan indeks persepsi korupsi yang meningkat dan keseriusan dalam membereskan soal korupsi.
“Yang lain-lain itu teknokratik apakah itu logistik dan lainnya. Jadi saya melihat reform di bidang hukum birokrasi ini mendasar,” tutur Anies Baswedan.
Pilihan Editor: Mulai Persiapkan Libur Nataru, Sandiaga Berikan Sejumlah Tips Berlibur