Anies Baswedan Ungkap Sebab Investor Asing Enggan Masuk RI: Karena Inkonsistensi Kebijakan hingga Korupsi

Senin, 11 Desember 2023 22:10 WIB

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan (kiri) didampingi moderator Gita Wirjawan saat menyampaikan paparan dalam acara Dialog APINDO Capres 2024 dengan tajuk "Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029" di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Dialog bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) tersebut digelar untuk memberikan kesempatan kepada Capres menyampaikan gambaran kepada para pengusaha terkait masa depan ekonomi Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Anies Baswedan menjelaskan penyebab investor asing enggan masuk ke Indonesia. Hal itu menjawab moderator acara Dialog Apindo bersama Capres 2024, Gita Wirjawan, yang menanyakan penyebab penanaman modal asing (PMA) di negara ASEAN itu masih minim, termasuk di Indonesia.

Menurut Anies, Indonesia membutuhkan investasi baik secara langsung atau melalui surat utang, saham, obligasi, dan lainnya. “Ini harus kami dorong kalau mau pertumbuhan ekonomi di atas 5,5-6,5 persen,” ujar Anies di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023.

Namun, Anies menjelaskan, Indonesia berhadapan dengan kenyataan di mana investor paham kondisi di dalam negeri, sehingga Indonesia tidak bisa bohong soal kondisi tersebut. Misalnya, dia mencontohkan, inkonsistensi kebijakan atau birokrasi yang rumit. “Mereka punya informasi yang lengkap.”

Selain itu, masih ada juga kekakuan dan ireguleritas antara pusat dan daerah. Kemudian, praktik korupsi. “Faktanya masih terjadi kok.” Ditambah lagi, jika bicara tentang infrastruktur pendukung yang masih lemah. Menurut Anies, masalah-masalah tersebut harus mulai diakui.

“Lalu, kami akan melakukan koreksinya, jangan ditutup-tutupi,” tutur Anies. “Karena yang mau kami bangun dengan investor itu bukan peningkatan investasinya. Yang mau kami bangun itu trust level.”

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu....

<!--more-->

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia harus mengembalikan level kepercayaan pada dunia, bukan semata-mata meningkatkan investasi. Artinya, ada beberapa strategi yang akan dilakukan calon presiden nomor urut satu itu.

“Pertama, benchmarking. Kami tidak beroperasi sendirian. Bisa di dalam region, bisa yang setara di region lain apakah itu Amerika Latin, Eropa Timur tapi kami bisa lakukan benchmarking,” ucap Anies.

Strategi kedua, menciptakan iklim kepastian hukum. “Ini tidak bisa tidak, karena ini soal kepercayaan,” kata Anies. Bahkan Anies sempat berbicara dengan beberapa orang yang mengatakan selama perjanjian investasi tidak ditandatangani di Indonesia, tapi di Singapura atau di tempat lain, artinya investor tidak percaya dengan sistem hukum di Indonesia.

Karena itu, dibutuhkan konsistensi regulasi dan keseriusan di dalam pemberantasan korupsi. Bagaimana Indonesia berharap investor masuk jika indeks persepsi korupsinya menurun. Dunia, Anies berujar, membutuhkan indeks persepsi korupsi yang meningkat dan keseriusan dalam membereskan soal korupsi.

“Yang lain-lain itu teknokratik apakah itu logistik dan lainnya. Jadi saya melihat reform di bidang hukum birokrasi ini mendasar,” tutur Anies Baswedan.

Pilihan Editor: Mulai Persiapkan Libur Nataru, Sandiaga Berikan Sejumlah Tips Berlibur

Berita terkait

Franz Magnis Wanti-wanti 3 Hal ini Terus Diperjuangkan Selama Pemerintahan Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Franz Magnis Wanti-wanti 3 Hal ini Terus Diperjuangkan Selama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Franz Magnis Suseno menyampaikan tiga hal yang tidak boleh hilang di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

Baca Selengkapnya

Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi

15 jam lalu

Airlangga Bertemu Bos LG di Korea Selatan, Bahas Investasi Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Teknologi, Airlangga Hartarto bertemu pimpinan PT LG CNS, Shingyoon Hyun di Seoul, Korea Selatan. Ia berharap kerja sama di bidang investasi teknologi antara LG dan Sinar Mas Group dapat selesai sesuai target.

Baca Selengkapnya

Anies Pastikan Tak Bakal Gabung Partai Usai Pilpres 2024

17 jam lalu

Anies Pastikan Tak Bakal Gabung Partai Usai Pilpres 2024

Mantan calon presiden Anies Baswedan, memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan partai mana pun usai Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta 2024: Saya Sedang Memikirkan Secara Serius

19 jam lalu

Anies Soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta 2024: Saya Sedang Memikirkan Secara Serius

Anies menyebut, dirinya sedang mempertimbangkan secara serius dorongan untuk maju di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

22 jam lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

1 hari lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

1 hari lalu

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

Anies mengaku belum ada komunikasi dengan Sudirman Said yang berencana maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Aliran Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo dari Bayar Biduan, Parfum, Sunatan Cucu, hingga Cicilan Alphard

1 hari lalu

Aliran Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo dari Bayar Biduan, Parfum, Sunatan Cucu, hingga Cicilan Alphard

Aliran korupsi Syahrul Yasin Limpo dibongkar sejumlah saksi dalam persidangan mulai untuk bayar biduan, skincare, sunatan cucu, hingga cicilan Alphard

Baca Selengkapnya

ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir

1 hari lalu

ICW Catat Sepanjang 2023 Ada 791 Kasus Korupsi, Meningkat Singnifikan 5 Tahun Terakhir

Pada 2023. ICW mencatat ada 791 kasus korupsi, 1.695 tersangka dan kerugian negara Rp 28,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.

Baca Selengkapnya