Petani Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Ombudsman Bandingkan dengan Mekanisme BBM Bersubsidi

Rabu, 6 Desember 2023 14:44 WIB

Stok pupuk subsidi yang berada di gudang lini I (produsen) sampai dengan lini IV (kios resmi) sebanyak 2,2 juta ton.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika merespons ihwal kesulitan petani dalam mengakses pupuk bersubsidi. Ia mengatakan apabila pemerintah tidak memiliki political will soal ini, maka pupuk bersubsidi ini akan terus bermasalah.

Ia pun membandingkan mekanisme distribusi pupuk bersubsidi dengan BBM bersubsidi. Menurutnya, sistem yang diterapkan dalam penyaluran BBM bersubsidi jauh lebih mudah dibandingkan dengan pupuk bersubsidi.

"Saya prihatin bagaimana pemerintah ini memperlakukan para petani kita. Semua bisa mendapatkan BBM bersubsidi, tetapi tidak semua petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Ini permasalahannya," ujar Yeka dalam diskusi virtual pada Rabu, 6 Desember 2023.

Padahal, kata dia, semiskin-miskinnya yang menerima subsidi BBM pasti memiliki motor atau mobil. Ketika seseorang ingin mendapatkan BBM bersubsidi, masyarakat tinggal datang ke SPBU dan tidak perlu menjelaskan siapa pemilik kendaraan tersebut atau siapa yang mengendarainya.

Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan BBM bersubsidi berapapun jumlahnya asalkan memiliki uang yang cukup. Transaksi untuk mendapatkan BBM bersubsidi pun, ujar Yeka, berjalan cepat.

Advertising
Advertising

Sedangkan proses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, menurutnya, jauh lebih rumit. Padahal merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Yeka mengungkapkan 67,4 persen warga miskin di pedesaan adalah petani. Ditambah sekitar 60 persen petani pangan menguasai 1.000 meter persegi yang menjadi profil penerima pupuk bersubsidi.

Masalahnya, Yeka menuturkan tidak semua petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Seperti diketahui, Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia Holding Company atau PIHC kini menerapkan penyaluran pupuk bersubsidi dengan sistem online melalui mekanisme iPubers.

Kontak Tani Nelayan Andalan (KNTA) pun mengungkapkan petani dan kios pupuk masih mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi tersebut. Pasalnya, petani belum sepenuhnya mengerti soal mekanisme mendapatkan pupuk yang baru atau transisi dari cara manual ke online. Ditambah persoalan validitas data dan jaringan internet yang belum memadai di sejumlah daerah.

Karena itu, Ombudsman menekankan pemerintah harus memiliki political will untuk menerapkan kebijakan yang berpihak pada petani. Yeka menegaskan pemerintah perlu mengambil langkah agar semua petani di Indonesia mendapatkan pupuk bersubsidi. "Selama pemerintah tak memiliki political will, persoalan isu kelangkaan dan kesulitan akses pupuk bersubsidi akan terus terjadi," ujar Yeka.

Pilihan Editor: Pemerintah Bakal Lunasi Utang Rp 16,7 Triliun ke Pupuk Indonesia Akhir Tahun Ini

Berita terkait

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

4 hari lalu

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

Kasus dugaan penipuan oleh oknum pegawai BTN terhadap nasabah banyak menarik perhatian setelah korban berunjuk rasa di depan kantor bank itu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

6 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

6 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

6 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

7 hari lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

8 hari lalu

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

9 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

10 hari lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

11 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

12 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya