Perbanas: RI Tetap Perlu Optimistis di Tengah Perlambatan Global
Reporter
Antara
Editor
Grace gandhi
Kamis, 23 November 2023 14:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Indonesia tetap perlu optimistis di tengah perlambatan ekonomi global.
“Kita harus tetap optimistis karena di tengah isu perlambatan ekonomi global, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo, saat media gathering di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 November 2023.
Perekonomian global tahun ini kerap mengalami gejolak akibat berbagai faktor, seperti tensi geopolitik, pengetatan kebijakan moneter sebagai respons terhadap inflasi, hingga penyaluran kredit yang juga diperketat.
Akibat dari dinamika ekonomi dan geopolitik global, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3 persen pada 2023, sementara Bank Dunia menetapkan proyeksi pada angka 2,1 persen.
Meski dengan gejolak dalam lanskap global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 tercatat mencapai 5,17 persen secara tahunan (year on year atau yoy), yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur serta stabilitas kinerja sektor pertanian dan perbankan.
Sektor pertanian, sebagai salah satu leading sector Indonesia, mencatatkan pertumbuhan positif tiap tahun, dengan capaian pada 2022 sebesar 2,25 persen.
Selanjutnya: Menurut Tiko, resiliensi sektor pertanian menunjukkan kekuatan sektor tersebut....
<!--more-->
Menurut Tiko, resiliensi sektor pertanian menunjukkan kekuatan sektor tersebut dalam menopang perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, negara perlu mendorong kinerja sektor ini melalui hilirisasi industri untuk menciptakan nilai tambah (value added) dan juga value-added capture yang dapat meningkatkan nilai hasil tani dan perekonomian Indonesia secara umum.
Di sisi lain, pertumbuhan sektor perbankan juga menunjukkan kinerja yang baik pada periode tersebut.
Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga pada level 27,6 persen. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) brute turun ke level 2,3 persen dan pertumbuhan kredit mencapai 7,76 persen yoy.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kredit perbankan akan tetap tumbuh positif pada tahun 2024 sekitar 8 persen hingga 11 persen.
“Di tengah kondisi yang tidak pasti, baik di dalam negeri maupun global, penting untuk memahami bagaimana kondisi dinamika perekonomian global dan domestik sehingga kita dapat memaksimalkan peluang di tengah perlambatan global,” ujar Tiko, yang juga Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pilihan Editor: Kredit Macet UMKM Imbas Pandemi Covid-19 Tembus Rp 10 T, Ini Rencana Teten