Kenapa Investor Asing Belum Masuk ke IKN?

Selasa, 21 November 2023 17:00 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Sambil menikmati segelas teh hangat dan roti bakar, Jokowi berbincang akrab dengan para menteri yang turut bermalam di lokasi tersebut. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara kembali menjadi pembicaraan publik. Hal ini terjadi usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa belum ada investor asing yang masuk untuk proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur tersebut.

“Sampai saat ini belum ada (investor luar negeri). Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk,” ucap Jokowi dalam keterangan persnya usai menghadiri Forum Ekonomi Asia Pasifik atau APEC CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat, Kamis, 16 November 2023.

Pernyataan Presiden Jokowi itu pun dibantah oleh Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono mengklaim sudah banyak investor dari luar negeri yang tertarik untuk berinvestasi di ibu kota baru itu.

Namun, memang belum ada investor asing yang berinvestasi secara mandiri di IKN. Karena para investor itu masih menggandeng investor dalam negeri untuk menanamkan modalnya.

Lantas, kenapa investor asing belum masuk ke IKN secara mandiri? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

<!--more-->


Alasan Investor Asing Belum Masuk ke IKN

Advertising
Advertising


Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengungkapkan ada dua alasan mengapa investor asing masih belum masuk ke IKN secara mandiri. Salah satunya adalah karena Otoritas IKN yang lebih mengutamakan investor asing untuk bermitra dengan investor domestik.

Agung membeberkan sejumlah investor domestik yang berinvestasi di IKN, namun juga bekerja sama dengan investor asing. Dia mencontohkan pada proyek Hotel Nusantara yang bekerja sama dengan investor asing Swiss Hotel di mana grupnya bernama Accor Group dari Swiss.

“Kemudian PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), sudah jelas ada FIFA di sana,” ujar Agung dalam konferensi pers virtual pada Senin, 20 November 2023.

Selain itu, ada juga , Rumah Sakit Mayapada yang ternyata memiliki mitra investor asing yakni Apollo Hospital dari India—salah satu jaringan rumah sakit terbesar dan berstandar tinggi di India. Sementara di sektor pendidikan, pembangunan Nusantara Intercultural School yang didirikan oleh Jakarta International School juga investornya asing yakni berasal dari Amerika Serikat.

“Barusan dalam salah satu meeting dengan potential investor di Amerika mereka tanya, ‘JIS sudah masuk belum?’ Ternyata mereka sangat paham karena didorong investor Amerika,” ucap Agung.

Tak hanya itu, ada juga proyek Pakuwon Group yang bermitra dengan Marriot International dari Amerika Serikat untuk membangun hotel, mal, dan apartemen. Kemudian PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, yakni Nusantara Power akan membentuk sebuah joint venture dengan investor dari Singapura, Sembcorp, untuk memabngun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt.

“Jadi nyata investasi di IKN dibarengi dengan investor asing,” kata Agung.

Alasan kedua mengapa investor asing belum masuk ke IKN adalah karena para investor itu dalam berinvestasi akan melakukan tahapan review dan prioritasisasi. Agung menjelaskan, sedikitnya ada delapan tahap proses yang dilalui investor ketika akan menanamkan modalnya di IKN.

Pertama, penyerahan Letter of Intent (LoI), kepada pihak Otoritas IKN. Kemudian, melakukan tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas. Setelah itu, ada one on one meeting sebelum akhirnya dilakukan penyerahan surat konfirmasi.

Tahap kelima, pemerintah Indonesia melalui Otoritas IKN akan memberikan surat tanggapan kepada investor. Keenam penandatanganan perjanjian kerahasiaan dan permohonan data non disclosure agreement (NDA) dan data request. Setelah itu, ada studi kelayakan sebelum pencapaian kesepakatan dilakukan.

Biasanya, kata Agung, investor asing perlu menyesuaikan proses berinvestasinya. Hal ini tentu berbeda dengan investor lokal yang sudah terbiasa dengan alur dan iklim investasi di Indonesia. Bahkan, dia mengklaim, investor domestik ini cenderung lebih cepat mengambil keputusan, termasuk melakukan perhitungan profit atau risikonya.

“Saya rasa asing bukan berarti belum masuk. Tapi kita bisa lihat tadi, selain yang bermitra yang sudah jalan sampai fase uji kelayakan juga bisa sudah cukup banyak yang benderanya dari asing,” ucap Agung.


Lebih dari 100 LoI dari Calon Investor Asing

<!--more-->


Agung Wicaksono juga membeberkan bahwa ada 305 surat pernyataan minat atau Letter of Intent (LoI) dari calon investor dalam dan luar negeri untuk ikut serta dalam proyek pembangunan IKN. Dari jumlah itu, sebanyak 133 LoI berasal dari perusahaan asing, dan 172 lainnya berasal dari perusahaan dalam negeri.

“Dari 305 LoI yang telah diterima oleh Otorita IKN, telah kami lakukan proses uji kelayakan dengan peninjauan dan prioritas di mana tidak hanya perusahaan lokal, tapi juga berbagai perusahaan asing yang juga bermitra dengan perusahaan domestik,” kata Agung dalam pernyataan resminya pada Senin, 20 November 2023.

Dia menjelaskan, investor dalam negeri lebih diprioritaskan karena lebih sigap dalam menyelesaikan tahapan investasi di Nusantara. Meski begitu, pintu investasi untuk perusahaan luar negeri tentu tidak ditutup begitu saja.

“Perlu ditekankan, kami tidak menutup pintu investasi untuk pihak asing, memang kita sempat melakukan ‘pengereman’ terhadap beberapa bentuk investasi, salah satunya alasan kajian kelayakan yang perusahaan tersebut lakukan dinilai kurang pas,” ujar Agung.

Lebih jauh, dia menuturkan realisasi investasi. Hingga November 2023, ada 21 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama dengan nilai investasi sebesar Rp 35 triliun.

Pada Desember 2023, lanjut Agung, kemungkinan akan ada groundbreaking tahap tiga. Ini rencananya diisi oleh perusahaan-perusahaan yang dibagi ke dalam tiga sektor, yakni sektor hijau, sektor pelengkap ekosistem sumbu kebangsaan, dan sektor lembaga negara dengan sumber pendanaan non-APBN.

RADEN PUTRI | TIM TEMPO


Pilihan editor: Daftar Perusahaan yang Bakal Groundbreaking di IKN per Desember 2023, Ada Milik Keluarga Prabowo

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

17 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

18 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

18 jam lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

21 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

1 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

2 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

2 hari lalu

Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang

Baca Selengkapnya

Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

2 hari lalu

Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

Nahdlatul Wathan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor pusat di IKN pada Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya