500 Ribu Ton Beras Impor Tak Jadi Masuk RI, Kepala Bapanas: Harusnya Enggak Hangus

Rabu, 8 November 2023 21:42 WIB

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan akan tetap mengusahakan 500 ribu ton beras impor yang gagal diamankan Bulog dapat tetap terealisasi.

"Nanti kita mau ngomong ya, harusnya sih enggak hangus," kata Arief dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 November 2023.

Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik atau Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan hanya berhasil mengontrak 1 juta ton beras impor. Artinya, terdapat 500 ribu ton beras impor yang tidak berhasil diamankan Bulog dari total 1,5 juga ton beras impor yang menjadi mandat Presiden Jokowi.

"Yang 500 ribu ton kan sudah hangus. Enggak bisa carry over, yang carry over hanya yang terkontrak tahun ini," kata Buwas dalam kesempatan yang sama.

Berbeda pandangan, Arief menyebut masih terdapat solusi yang bisa diupayakan agar 500 ribu ton beras impor itu tidak hangus. "Harusnya kita buatkan tanda kutip diskresi. Tapi kalau misalnya itu tidak (bisa) ya mau bagaimana lagi. Kita berarti menyerap saja lokal, kan pas waktunya," kata dia.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan telah mengkomunikasikan 500 ribu ton beras impor ini kepada Jokowi. Menurut Arief, presiden ingin 1,5 juta ton beras impor yang menjadi mandatnya dapat semuanya masuk ke Indonesia.

"Ya kalau dari Presiden inginnya semua masuk, karena kita bantuan pangan 640 ribu ton, 640 ribu ton loh, bantuan pangan 3 bulan. (Jadi) masih dalam pembahasan biar enggak hangus," ujar Arief.

Sebagai informasi, sebelumnya Buwas juga menyebut telah mendapat penugasan dari Jokowi untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Namun, Arief mengatakan dirinya belum secara resmi memberikan penugasan itu.

"Sudah, presiden sudah setuju tapi kan Bulog menunggu penugasan dari Badan Pangan. Sambil kita lihat lah. Orang yang 1,5 juta belum selesai masa ditugasin 2 juta," ucap dia.

Pilihan Editor: Kepala Bapanas Sebut Beras Impor 1,5 Juta Ton Masuk Pertengahan Januari 2024

Berita terkait

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

4 jam lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

4 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

5 jam lalu

Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor

Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

8 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

1 hari lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

1 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

3 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

4 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya