TEMPO.CO, Jakarta - PLTU Paiton adalah pembangkit listrik di Indonesia yang menjadi salah satu penyumbang energi listrik terbesar di Pulau Jawa dan Bali. Banyak orang yang belum mengetahui tentang salah satu PLTU terbesar di Indonesia ini

Letaknya yang berada di Jawa Timur, membuat PLTU ini menjadi pemasok kebutuhan listrik untuk wilayah Jawa-Bali. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang pembangkit listrik Paiton yang yang harus diketahui.

Sejarah PLTU Paiton

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi salah satu jenis pembangkit listrik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. PLTU menggunakan batubara sebagai sumber energi untuk diproses menjadi energi listrik.

Pembangkit listrik Paiton pertama kali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1999 dan merupakan hasil kerjasama antara beberapa perusahaan energi yaitu PT PLN (Persero), Mitsui & Co. Ltd, Tokyo Electric Power Company, dan International Power PLC.

Pada awalnya, pembangunan PLTU ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama (Paiton 1) dibangun dengan kapasitas 2 x 400 megawatt (MW) dan mulai dioperasikan tahun 1994. Tahap kedua (Paiton II) berkapasitas yang sama dan beroperasi mulai tahun 1999.

Dengan umurnya yang mencapai lebih dari 24 tahun, pembangkit listrik ini berkontribusi dalam memasok energi listrik ke daerah Jawa hingga Bali. Tidak heran PLTU ini menjadi salah satu kompleks pembangkit listrik tenaga uap yang terbesar di Pulau Jawa.

Lokasi Kawasan PLTU Paiton

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton berlokasi di kawasan pesisir Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Luas lahan kompleks PLTU Paiton mencapai 400 hektar dengan total kapasitas daya sebesar 4600 megawatt (MW).

Hal ini menjadikan PLTU Paiton sebagai salah satu pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia. Kawasan PLTU ini terletak di pesisir Selatan Pantai Jawa dan diapit oleh dua Kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo dan Situbondo.

Kawasan Paiton terdiri dari 9 unit pembangkit listrik yang dikelola oleh beberapa perusahaan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab. PLTU unit 1 dan 2 Paiton dikelola oleh PT Pembangkit Jawa Bali (PJB).

Untuk PLTU unit 3 Paiton dikelola oleh Paiton Energy, sedangkan unit 4 masih kosong dan belum dikelola. Adapun unit 5 dan 6 dikelola oleh PT Java Power, unit 7 dan 8 dikelola oleh PT Paiton Energy, serta unit 9 dikelola oleh PT PLN Persero.

Kapasitas dan Teknologi yang Dimiliki PLTU Paiton

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton memiliki total kapasitas sebesar 4600 megawatt (MW) yang terdiri 8 unit pembangkit yang dikelola oleh beberapa perusahaan, termasuk PT PLN Nusantara Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN Persero.

Seperti namanya, pembangkit listrik tenaga uap yang satu ini memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakarnya. PLTU Paiton terdiri dari beberapa unit pembangkit yang menggunakan bahan bakar utama batubara untuk menghasilkan uap panas dalam turbin.

Energi panas ini kemudian akan diubah menjadi energi mekanik untuk menggerakkan generator listrik. PLTU ini memiliki teknologi pengendalian emisi modern untuk mengurangi dampak lingkungan yang bisa timbul dari penggunaan batubara.

Meskipun menggunakan bahan bakar batubara, pengelola PLTU Paiton selalu berupaya untuk mengurangi potensi dampak lingkungan yang bisa timbul. Selain itu, PLTU ini juga memiliki fasilitas pengolahan limbah yang ketat untuk meminimalisir dampak pencemaran lingkungan.

Demikian pembahasan lengkap mengenai PLTU Paiton yang merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Probolinggo.

ANISA PRASETYA PUTRI KARTINI

Pilihan Editor: Daftar 10 Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Indonesia Ada di Urutan ke Berapa?