Ekonom Celios: Paylater Berpotensi Bisa Menekan Kredit Konsumtif

Senin, 9 Oktober 2023 08:13 WIB

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan saat ini mulai merambah ke segmen bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) alias Paylater. Direktur Eksekutif Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan Paylater berpotensi bisa menekan kredit konsumtif.

“Saya pikir potensi ke depan bisa menekan kredit konsumtif. Sebagian besar Paylater ini kan di bawah Rp 1 juta, jadi akan head to head-nya dengan kartu kredit,” ujar Bhima ketika dihubungi oleh Tempo, Minggu, 8 Oktober 2023.

Bhima mengatakan perbankan sudah mengetahui bahwa kartu kredit selama tiga hingga empat tahun terakhir sudah kalah dengan fintech, kalah sama e-wallet, kalah sama Paylater. "Jadi buat bank, kalau tidak segera masuk ke Paylater, tetap mempertahankan kartu kredit atau KTA, bank akan kalah bersaing, jadi harus masuk,” kata Bhima.

Kemudian, Bhima menjelaskan melalui studi kasus Kredivo (2022), banyak responden yang lebih memilih menggunakan layanan Paylater dari pada kartu kredit. Sepanjang 2022, pengguna Paylater mencapai 38 persen, sementara kartu kredit hanya 6 persen. “Jadi jenis transaksi di e-commerce itu sekarang sudah banyak menggunakan Paylater dibandingkan kartu kredit,” ujar Bhima.

Lebih lanjut, terdapat dua hal yang harus diperhatikan perbankan soal resiko, yakni edukasi dan literasi pada konsumen. “Apalagi sifatnya bukan kredit modal kerja, tapi kredit yang paling banyak di Paylater adalah kredit konsumtif,” katanya.

Advertising
Advertising

Selain itu, perbankan harus memperdalam konsep Know Your Customer (KYC), sehingga perbankan memiliki perhatian lebih terhadap resiko dan profiling calon debitur dibanding layanan Paylater.

Sementara konsumen diharapkan untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan Paylater. “Jangan menuruti gaya hidup kemudian terjebak kredit macet dan bisa masuk ke dalam daftar hitam SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) OJK,” kata Bhima.

Pilihan Editor: Gubernur BI Sebut Indonesia Negara yang Cocok untuk Investasi, Ini 5 Alasannya

Berita terkait

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

2 hari lalu

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

4 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

7 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

13 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

14 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

15 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

15 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

16 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

16 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

17 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya