BUMN BPUI Ajukan Permohonan PMN 2023 Rp 3 Triliun dan 2024 Rp 3,5 Triliun

Senin, 18 September 2023 14:17 WIB

Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban usai acara serah terima aset properti eks BLBI di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 6 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dengan bisnis Indonesia Financial Group atau IFG—BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan—mengajukan permohonan Penyertaan Modal Negara atau PMN tahun 2023 dan 2024. PMN 2023 berasal dari cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp 3 triliun dan PMN 2024 senilai Rp 3,5 triliun.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menjelaskan latar belakang permohonan PMN itu adalah karena hingga 30 Juni 2023 masih terdapat polis yang belum dialihkan dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada IFG Life dengan nilai sebesar Rp 7,44 triliun.

“Adapun terhadap polis ini telah selesai dan ikut di dalam restrukturisasi,” ujar Rionald dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI di Gedung DPR RI, pada Senin, 18 September 2023.

Menurut Rionald, berdasarkan hasil perhitungan bersama antara BPUI, konsultan keuangan, dan perkiraan dari proyeksi buku maka diperlukan dana sebesar Rp 8,01 triliun bagi IF LIfe. Dana tersebut untuk menyelesaikan pengalihan polis pada tahun 2023. Angka Rp 8,01 triliun itu nanti pemenuhannya Rp 3 triliun dari PMN 2023 dan Rp 3,5 triliun melalui PMN 2024. Sementara sisanya Rp 1,45 triliun melaui fund rising yang dilakukan BPUI.

Melalui, pengajuan PMN itu, kata dia, BPUI khususnya IFG Life diharapkan dapat menyelesaikan pengalihan polis yang telah selesai direstrukturisasi dan masih tertinggal di Jiwasraya. PMN itu juga untuk memenuhi risk based capital (RBC)—perhitungan kesehatan perusahaan asuransi—yang minimumnya adalah 120 persen.

Advertising
Advertising

“Untuk menjaga nilai liabilitas yang dialihkan bisa tetap sesuai dengan asumsi maka memang dilakukan akselerasi proses pencairan PMN,” tutur Rionald.

Hal itu menjadi penyebab BPUI mengajukan pendalaman untuk PMN 2024. Begitu pendalaman diselesaikan, Kemenkeu akan segera mengurus ketentuannya dan diharapkan untuk PMN 2024 bisa dicairkan di awal tahun sehingga memenuhi risk based capital minimum yang harus dipenuihi BPUI.

Rionald juga membeberkan manfaat dari PMN tersebut, salah satunya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap industri perasuransian. Sedangkan bagi pemegang polis, ini memberikan keyakinan terkait keberlangsungan perusahaan dan memberikan kepastian kepada mereka terkait hak-hak, pembayaran klaim, dan nilai investasi yang berasal dari premi yang ditanamkan.

Sedangkan manfaat bagi pemerintah, diharakan juga memberikan kredibilitas kepada sektor terkait dan juga dapat menjadi tambahan aktivitas ekonomi di sektor perindustrian. “Untuk perusahaan tentu ini akan membantu penyelesaian penugasan pemerintah yang dihadapi oleh perusahaan,” kata Rionald.

Pilihan Editor: KCIC Kembali Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Syaratnya

Berita terkait

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

1 hari lalu

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan ANTARA Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

2 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

2 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

2 hari lalu

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

PT Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan bus tersebut akan mendapat santunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

2 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

4 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

6 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

7 hari lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

7 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

8 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya