BKPM Gandeng Produsen Kaca Terbesar di Dunia dari Cina untuk Bangun Hilirisasi Pasir Kuarsa di Batam

Rabu, 19 Juli 2023 20:12 WIB

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers 'Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi Sebagai Kedaulatan Negara' di kantornya, Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kepala BKPM) Bahlil Lahadalia mengunjungi perusahaan kaca terbesar di dunia, Xinyi Group di Wuhu, Cina.

Bahlil mengatakan kunjungannya merupakan tindak lanjut atas rencana investasi Xinyi Group di Kawasan Rempang Eco-City yang terletak di Batam, Kepulauan Riau.

Dia menuturkan pemerintah berencana melakukan hilirisasi pasir kuasa setelah berhasil melakukan hilirisasi nikel. Terlebih, Indonesia memiliki komoditas pasir kuarsa, silika yang selama ini diekspor berupa bahan mentah.

"Dengan membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel, ini merupakan bagian daripada hilirisasi di sektor pasir kuarsa," ujar Bahlil dalam keterangannya pada Rabu, 19 Juli 2023.

Menurut Bahlil, kunjungannya merupakan bentuk dukungan terhadap perusahaan-perusahaan asing yang ingin mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Selain itu, ia menilai kunjungan tersebut mencerminkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi di berbagai sektor industri.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: CEO Xinyi Group Gerry Tung menilai....

<!--more-->

CEO Xinyi Group Gerry Tung menilai peningkatan investasi dan potensi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong Xinyi Group menambah investasinya di Indonesia. Dia mengaku sudah memperhatikan selama beberapa tahun ini dan menilai investasi di Indonesia sangat bagus.

"Telah banyak perubahan. Kami sudah investasi di Gresik, sekarang karena kami melihat perkembangan sangat bagus, jadi kami tertarik untuk berkembang ke industri yang baru, termasuk yang di Batam ini,” ujar Gerry Tung.

Xinyi Group merupakan perusahaan dari Xinyi Glass dan Xinyi Solar adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan memiliki operasi di seluruh dunia. Perusahaan ini adalah salah satu produsen kaca terbesar, dengan berbagai produk kaca yang digunakan dalam sektor otomotif, konstruksi, dan energi.

Selama periode 2018 hingga kuartal I 2023, Cina menempati peringkat asal penanaman modal asing (PMA) kedua terbesar dengan total capaian US$ 24,55 miliar. Investasi tersebut tersebar di lima besar wilayah di Indonesia, yaitu Sulawesi Tengah sebesar US$ 6,88 miliar, Jawa Barat US$ 5,21 miliar, Maluku Utara US$ 3,83 miliar, DKI Jakarta US$ 1,74 miliar, dan Banten US$ 1,45 miliar.

Investasi Cina di Indonesia didominasi sektor industri logam dasar yang mencapai US$ 8,61 miliar, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi US$ 6,69 miliar, listrik, gas dan air US$ 2,75 miliar, real estate, kawasan industri dan perkantoran US$ 1,74 miliar, dan industri kimia US$ 1,95 miliar.

Pilihan Editor: Tahun Baru Islam, Jangan Ketinggalan Promo dari Starbucks, Yoshinoya, dan Domino's Pizza

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

8 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

22 jam lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

2 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

2 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya