Uji Coba LRT Jabodebek, Budi Karya Sebut Jika Ada Hal yang Belum Berjalan Baik, Bisa Diundur Operasinya
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 13 Juli 2023 20:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan uji coba operasional terbatas light real transit atau LRT Jabodebek menggambarkan bahwa pihaknya sangat berhati-hati dalam hal keselamatan bertranportasi. Uji coba itu dimulai pada Rabu, 12 Juli-15 Agustus, kemudian akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 18 Agustus 2023 sebagai tanda dimulainya operasional secara komersil.
“Saya sampaikan, kalau uji terbatas sampai 15 Agustus itu berjalan dengan baik, kita buka. Kalau ada hal tertentu yang belum, mungkin kita mengusulkan ke presiden untuk diundur sebentar,” ujar dia di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Selatan, pada Rabu, 12 Juli 2023.
Karena, Budi Karya mengatakan, keamanan LRT Jabodebek harus dipastikan terlebih dahulu. Dia juga mengakui, saat uji coba terbatas, sempat ada simulasi berhenti mendadak di perlintasan kereta. Selain itu, jika listrik pada sistem kereta, ada baterai cadangan yang bisa menjalankan kereta hingga ke stasiun terdekat.
Sehingga, dia berujar, tetap bisa aman dan turun di stasiun terdekat. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan di perlintasan pun, bagian kanan dan kiri sudah ada jalur khusus untuk evakuasi penumpang. Di mana jalur tersebut bisa digunakan untuk berjalan.
“Tapi apa pun tetap kita minta untuk dicoba nanti berhenti setelah itu kita operasikan manual,” tutur Menhub Budi Karya.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan ada dua tahap uji operasional terbatas yang dilakukan hingga 15 Agustus 2023 mendatang. Pada tahap pertama dimulai hari ini 12-26 Juli 2023. Di tahap ini akan dilakukan pengoperasian 22 perjalanan setiap hari.
“Melibatkan stakeholder untuk kesiapan sistem, aspek keamanan dan keselamatan,” ujar dia.
Selanjutnya pada tahap kedua, dimulai 27 Juli-15 Agustus 2023, akan dilakukan 434 perjalanan setiap hari. Sebanyak 6 perjalanan di antaranya untuk angkutan penumpang terbatas. Di tahap ini masyarakat umum baru bisa mencoba kereta layang ini.
Selanjutnya: Tahap ini merupakan upaya untuk...
<!--more-->
Menurut Didiek, tahap ini merupakan upaya untuk melakukan sosialisasi dan edukasi bagi calon penumpang. Serta uji coba sistem tiketing termasuk di dalamnya sistem pembayaran integrasi antarmoda, aksesabilitas, fasilitas pelayanan, dan pengaturan parkir LRT Jabodebek.
“Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung persiapan operasi secara komersial yang akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2023,” ucap Didiek.
PT KAI, dia berujar, mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perhubungan dan jajarannya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemeterian BUMN, dan Kementerian Keuangan. Termasuk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan LRT Jabodebek.
Sesuai amanat dalam Perpres Nomor 49 Tahun 2017, kata Didiek, PT KAI diberi penugasan oleh pemerintah untuk menyelengarakan prasarana dan sarana LRT Jabodebek. “Bekerja sama dengan beberapa BUMN, mulai dari pembangunan atau pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan penguasaan aset sarana dan prasarana proyek LRT Jabidebek,” kata dia.
Dia juga menuturkan, proyek LRT Jabodebek terbagi dalam 3 lintas pelayanan. Pertama, Stasiun Cawang menuju Stasiun Harjamukti merupakan lintas pelayanan sepanjang 14,89 kilometer.
Kedua, lintas pelayanan LRT dari Stasiun Cawang menuju Stasiun Dukuh Atas sepanjang 11,05 kilometer.“Ketiga Stasiun Cawang menuju Stasiun Jatimulya di Bekasi Timur sepanjang 18,49 kilometer,” tutur Didiek.
Pilihan Editor: Begini Perbedaan Anggaran Proyek LRT Jabodebek dan LRT Palembang