Meraup Cuan dari Sabun Rumput Laut

Reporter

Yohanes Seo

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 22 Juni 2023 07:42 WIB

Proses pembuatan stik dari rumput laut yang dilakukan oleh ibu-ibu di Desa Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin, 19 Juni 2023. (Tempo | Yohannes Seo)

TEMPO.CO, Rote Ndao - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan UNDP melalui Program The Arafura and Timor Seas Ecosystem Action Phase II (ATSEA-2) melatih dan mendampingi mama-mama di Desa Oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur membuat sabun Minano dari rumput laut. Warga bisa meraup cuan Rp 14 juta per bulan.

Ketua kelompok Ita Esa (Kita Satu) Metri Nainatu mengatakan sabun Minano karya Kelompok masyarakat (Pokmas) perempuan Ita Esa ini sudah beroperasi sejak 2021 lalu, setelah mendapat pelatihan dan pendampingan dari program ATSEA.

"Kami sudah beroperasi sejak tahun 2021 lalu, kami dapat pelatihan dari ATSEA. Kami dilatih cara pembuatan sabun," katanya kepada Tempo, Rabu, 21 Juni 2023.

Menurut dia, ATSEA melihat ada hasil bumi yang bisa dijadikan penghasilan tambahan untuk keluarga, sehingga mereka memberikan pelatihan bagi mama-mama membuat sabun dari mangrove dan rumput laut. Rumput laut memang bisa diolah menjadi berbagi macam produk mulai dari bahan makanan, stik rumput laut, hingga sabun rumput laut.

"Sabun Minano yang dihasilkan selalu dipromosikan kepada wisatawan yang datang ke Telaga Nirwana, sehingga mendapat respon positif dari wisatawan," katanya.

Advertising
Advertising

Awalnya mama-mama Desa Oeseli hanya membuat sabun Minano dari bahan mangrove dan rumput laut. Namun dalam perjalanan, mama-mama ini berinovasi membuat lagi sabun Minano dari buah balakacida.

"Sabun Minano dari Blakacida ini, awalnya karena diminta turis asal Perancis untuk membuat sabun yang bisa sembuhkan luka, sehingga mama-mama berinovasi membuat sabu Minano dari balakacida," jelasnya.

Saat ini, katanya, Pokmas Ita Esa ini sudah memproduksi sabun Minano untuk memenuhi kebutuhan sabun di sejumlah hotel di wilayah Bo'a dan Nembrala.

"Rata-rata sabun mandi yang digunakan di hotel di wilayah Nembrala sudah menggunakan sabun Minano," katanya.

Pokmas Ita Esa setiap hari memproduksi sebanyak 200 batang sabun untuk dijual ke hotel-hotel dan masyarakat luas. "Pasarannya harusnya sudah ke Perancis, Inggris dan Belanda. Namun belum ada izin ekspornya, sehingga masih digunakan di sini," katanya lagi.

Harga Sabun Minano sangat bervariasi antara Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per batangnya, tergantung varian dan bentuk yang dibutuhkan oleh konsumen.

Cara pembuatan tiga varian sabun Minano juga membutuhkan waktu. Sabun Minano dari mangrove, misalnya, berasal dari buah mangrove, yang jatuh itu yang diambil, lalu diiris tipis, dijemur lalu ditumbuk dan diambil tepungnya.

Sedangkan sabun dari rumput laut dibuat dari rumput laut yang direndam dengan air semalam, lalu diblender dan diolah. Sedangkan sabun dari balakacida diambil dari air balakacida yang diblender.

Pokmas Ita Esa ini sudah berhasil menjual ribuan sabun Minano dengan total pendapatan mencapai Rp 16 juta per bulan. "Bulan ini saja, kita sudah hasilkan Rp 4 juta dari sabun Minano," ujarnya.

Sebagian laba dari penjualan sabun Minano ini dibagi rata ke 14 anggota kelompok, sebagian lain disedekahkan untuk pembangunan gereja di desa. “Ke depan juga akan digunakan untuk memberikan makanan tambahan bagi anak-anak stunting di sini,” ujar

Sekretaris Desa Oeseli, Migel Mooy mengatakan pihaknya ikut membantu Pokmas Ita Esa berupa alat mendukung kerja itu senilai Rp 5 juta.

"Kami juga sedang mendorong agar Pemda Rote Ndao membuat Perda agar semua hotel, warga Rote Ndao wajib gunakan Sabun Minano," pungkasnya.

Pilihan Editor: Jokowi Minta Pembangunan Smelter Amman Mineral Industri Sesuai Target

Berita terkait

KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

21 jam lalu

KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

KKP membentuk PMO 724 untuk mendukung tata kelola lobster di tanah air.

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

1 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

2 hari lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

10 hari lalu

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

11 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

11 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

13 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

13 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

13 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

14 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya