Luhut Lapor ke Jokowi Soal Proposal Investasi Industri Mobil Listrik ke RI Rp 19,6 Triliun: Untuk Bangun Pabrik dan..
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 21 Juni 2023 08:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal proposal investasi industri mobil listrik ke Indonesia senilai US$ 1,3 miliar. Bila dirupiahkan, proposal investasi itu sekitar Rp 19,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.037 per dolar AS).
“Pak Presiden dapat saya laporkan minggu lalu kami sudah menerima proposal investasi dari salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi Indonesia dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar,” kata Luhut dalam peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 20 Juni 2023.
Calon investor itu, kata Luhut, meminta bantuan pemerintah untuk memperoleh suplai tembaga sebagai salah satu bahan baku mobil listrik.
“Ini akan menjadi game changer, Pak Presiden. Karena produk kendaraan listrik yang mereka produksi cocok dengan selera masyarakat Indonesia dengan harga yang terjangkau juga, dan mereka juga meminta bantuan untuk memperoleh suplai tembaga,” ujar Luhut tanpa membuka nama entitas calon investor tersebut.
Pasalnya, menurut Luhut, dalam konsep pengembangan ekosistem mobil listrik, hilirisasi tembaga di Indonesia perlu menjadi prioritas utama. Ia memaparkan, dalam satu mobil listrik, misalnya, dibutuhkan tembaga sebanyak 56 kilogram. Angka ini di luar kebutuhan tembaga pada baterai mobil listrik.
Dengan demikian, pembangunan pabrik pengolahan tembaga menjadi sangat penting. Apalagi Indonesia juga memiliki target untuk dapat memproduksi jutaan mobil dan motor listrik.
Lebih jauh Luhut menjelaskan bahwa Indonesia sudah memiliki modal untuk menjadi pemain penting dalam industri mobil listrik dengan kepemilikan cadangan tembaga yang besar dan juga regulasi agar kewajiban pengusaha membuat smelter tembaga. “Ini akan menjadi modal yang besar dalam menarik investasi untuk mobil listrik Indonesia."
Selanjutnya: Dengan potensi pengembangan industri mobil listrik itu...