IKI Mei 2023 Capai 50,9, Kemenperin: Tetap Ekspansi Meski Melambat

Senin, 5 Juni 2023 07:40 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Kepercayaan Industri atau IKI pada Mei 2923 mencapai level 50,9. Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mengatakan bahwa IKI pada bulan lalu itu tetap ekspansi meskipun melambat.

“Indeks Kepercayaan Industri Mei 2023 mencapai 50,9. Tetap ekspansi, meskipun melambat 0,48 poin dibandingkan April 2023,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif melalui keterangan tertulis, dikutip Senin, 5 Juni 2023.

Perlambatan ekonomi global sejak akhir 2022, kenaikan suku bunga, dan penurunan harga komoditas produk utama ekspor, kata dia, mulai berdampak pada daya beli konsumen dalam negeri. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai Indeks Ekspektasi Penjualan tiga bulan ke depan (triwulan II 2023).

Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia bulan April 2023 hanya sebesar 129,8, lebih rendah 24,38 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Kondisi tersebut mempengaruhi nilai IKI Mei 2023 yang ekspansinya semakin melambat.

Selain itu, Febri mengatakan perlambatan IKI Mei 2023 dipengaruhi oleh penurunan IKI di beberapa subsektor industri, dari semula ekspansi menjadi kontraksi.

Advertising
Advertising

"Hal tersebut antara lain terjadi pada subsektor Industri Pengolahan Tembakau, Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Farmasi, Obat Kimia, dan Tradisional, dan Industri Logam Dasar," kata Febri.

Akibatnya, lanjut dia, share subsektor ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas kuartal pertama 2023 menurun menjadi 70,6 persen. Share itu berasal dari 12 subsektor yang mengalami ekspansi.

Selanjutnya: Febri menjelaskan, kontraksi beberapa subsektor ....

<!--more-->

Febri menjelaskan, kontraksi beberapa subsektor yang memiliki share PDB cukup besar, setelah sebelumnya mengalami ekspansi, misalnya Industri Logam Dasar dan Industri Pengolahan Tembakau menyebabkan penurunan IKI.

Selain itu, melandainya ekspor karena penurunan harga komoditas dan melemahnya nilai tukar rupiah juga menyebabkan penurunan IKI pada Mei 2023.

“Ketiga, masih terdapatnya stok persediaan dari bulan April karena terjadinya penurunan daya beli masyarakat selama Lebaran, tidak seperti pada tahun sebelumnya,” ujar Febri.

Meski bevith, beberapa subsektor dengan share PDB terbesar masih mengalami ekspansi, yaitu Industri Makanan, Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia dan Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer.

“Untuk Juni 2023, Kemenperin optimis IKI akan naik kembali,” tutur Febri.

Jika dilihat lebih detail, lanjut dia, penurunan nilai IKI Mei 2023 terjadi karena penurunan nilai variabel Pesanan Baru sebesar 0.73 poin (menjadi 49.84) dan variabel Produksi yang menurun 2.07 poin (menjadi 50.01).

Selanjutnya: Di sisi lain, variabel Persediaan mengalami kenaikan....

<!--more-->

Di sisi lain, variabel Persediaan mengalami kenaikan 2.67 poin menjadi 54.90. Kondisi tersebut menunjukkan terjadinya penumpukan stok persediaan sehingga perusahaan mengurangi produksi, di samping terjadinya penurunan pesanan. Menurut dia, pesanan domestik masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel Pesanan Baru.

“Mayoritas pelaku usaha menyatakan kondisi usaha secara umum di bulan Mei 2023 stabil, yaitu sebanyak 44,8 persen dan 28,1 persen menjawab kondisi kegiatan usahanya meningkat dibanding dengan bulan April 2023,” kata Febri.

Kondisi tersebut memang sedikit menurun dibandingkan April 2023, lanjut dia, namun tingkat optimisme pelaku usaha akan kondisi enam bulan ke depan meningkat signifikan.

Febri melanjutkan, pada Mei 2023 pandangan terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan tercatat sebesar 66,2 persen pelaku usaha lebih optimis. Angka tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 64,7 persen, dan menjadi angka tertinggi sejak IKI diluncurkan.

Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.

Sedangkan 9,0 persen pelaku usaha masih pesimis dengan kondisi usaha enam bulan ke depan. Angka tersebut, kata dia, merupakan nilai terendah sejak peluncuran IKI pada November 2022.

Pilihan Editor: KAI sebut Stasiun Malang Jadi Tempat Tujuan Pengguna KA Commuter

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

10 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

17 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

18 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

22 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

4 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

4 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

5 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya