Quantum Power Asia Bakal Investasi di Proyek PLTS Rp 104,4 Triliun untuk Suplai Listrik Bersih di IKN
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 3 Juni 2023 11:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Quantum Power Asia bersedia mengembangkan dan berinvestasi pada proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenga Surya (PLTS) berskala besar. Tujuannya, untuk menyediakan listrik bersih di IKN.
Investasi tersebut bakal menghasilkan nilai total proyek aktif lebih dari 5 GW dengan estimasi investasi modal langsung lebih dari US$ 7 miliar atau sekitar Rp 104,4 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.908 per dolar AS.
"Langkah memberdayakan Nusantara melalui energi bersih merupakan bentuk aksi kami sesuai prinsip utama Quantum, yaitu Indonesia First. Kami menyediakan diri untuk menjadi katalis dalam transisi energi di Indonesia," kata CEO Quantum Power Asia, Simon G. Bell, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 2 Juni 2023.
Simon menyebut langkah ini bukan kali pertama. Dalam mendukung transasi energi di Indonesia, pihaknya juga turut menghijaukan rantai pasok di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi hingga mengurangi emisi karbon di sektor pertambangan. "Seluruh aktivitas ini kami lakukan karena berpegang teguh pada komitmen kami," ujarnya.
Tahun sebelumnya, lanjut Simon, Quantum menandatangi binding term sheet dengan Nickel Industries Limited untuk memasok smelter mereka dengan tenaga surya sebasar 500 MW. Hal tersebut sebagai langkah pertama program 1 GW yang lebih besar.
Selanjutnya: "Quantum juga sedang mengembangkan proyek..."
<!--more-->
"Quantum juga sedang mengembangkan proyek PLTS 3,5 GWp dengan kapasitas bateraii 12 GWh yang akan dibangun di Indonesia dengan investasi modal langsung senilai US$ 6 miliar," ujar Simon.
Jika disetujui, proyek tersebut akan memasok listrik untuk masyarakat lokal di Kepulauan Riau dan kelebihan energi yang dihasilkan akan diekspor di Singapura. Sebagai bagian tak terpisahkan dari proyek ini, Quantum dan mitra usaha patungannya, ib vogt, tengah mempersiapkan pembangunan pabrik manufaktur panel Solar Photovoltaic (PV) surya berkapasitas 1 GW di Indonesia yang memenuhi syarat TKDN.
"Sejalan dengan Indonesia First, kami dan mitra juga berkomitmen untuk membeli minimal 1 GWp panel surya buatan Indonesia setiap tahunnya selama minimal tiga tahun," ujar Simon.
Komitmen awal untuk membeli panel surya buatan Indonesia, lanjut Simon, dapat ditingkatkan setelah pembangkit listrik tenaga surya di IKN Nusantara berhasil dikembangkan.
Pilihan Editor: Rincian Gaji dan Dana Operasional untuk Kepala serta Wakil Otorita IKN, Total Hampir Rp 200 Juta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini