Terpopuler: Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Dirgantara Indonesia Kirim Pesawat Pesanan Thailand

Reporter

Tempo.co

Editor

Grace gandhi

Selasa, 30 Mei 2023 06:00 WIB

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi juga membantah rumor yang menyebut pilot maskapainya, Kapten Philips Max Mehrtens, bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Senin malam, 29 Mei 2023 dimulai dari Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, menanggapi soal kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam membuka kembali ekspor pasir laut.

Disusul, Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP buka suara soal ancaman kerusakan lingkungan akibat pembukaan kembali izin ekspor pasir. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin mengatakan pihaknya masih melakukan diskusi ihwal aturan itu.

Berikutnya, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirim pesawat NC212i pesanan Thailand. Pesawat NC212i tersebut merupakan pesanan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand.

Selanjutnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen akhirnya memperpanjang batas waktu penetapan gagal bayar utang (default) pemerintah dari 1 Juni menjadi 5 Juni 2023. Keputusan Yellen memberikan lebih banyak waktu kepada pemerintah AS untuk mencapai kesepakatan, mengingat utang AS yang berpotensi mendorong ke jurang resesi.

Terakhir, sambal buatan Hj. Lina terkenal hingga ke Rusia. Produk sambal Hj. Lina menjadi perhatian banyak orang di Festival Indonesia di Moskow, Rusia pada 2019 lalu. Sambal milik Lina Santika Rahmania sampai dicari warga Rusia ketika dia ikut dalam pameran itu.

Advertising
Advertising

Kelima berita itu paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan berita yang trending tersebut:

Selanjutnya: 1. Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan....

<!--more-->

1. Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Kerugian Lingkungan akan Jauh Lebih Besar

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, menanggapi soal kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam membuka kembali ekspor pasir laut. Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

"Semoga keputusan ini dibatalkan. Kerugian lingkungan akan jauh lebih besar," ujar Susi Pudjiastuti melalui akun Twitter pribadinya pada Ahad, 28 Mei 2023.
Susi Pudjiastuti berujar perubahan iklim atau climate change sudah terasa dan akan berdampak pada masyarakat. Karena itu, ia menegaskan jangan sampai diperparah dengan penambangan pasir laut.

Adapun dalam PP Nomor 26 Tahun 2023 yang diundangkan pada 15 Mei 2023, memuat rangkaian kegiatan pengangkutan, penempatan, penggunaan, dan penjualan, termasuk ekspor hasil sedimentasi di laut berupa pasir laut.

Berita selengkapnya baca di sini.

2. Izin Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, KKP: Masih Sosialisasi Publik

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP buka suara soal ancaman kerusakan lingkungan akibat pembukaan kembali izin ekspor pasir. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin mengatakan pihaknya masih melakukan diskusi ihwal aturan itu.

"Kami masih sosialisasi publik," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Senin, 29 Mei 2023. Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menggodok Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan. Namun, ia tak menyebutkan tenggat waktu Permen itu akan dirilis.

Adapun Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Beleid itu diundangkan pada 15 Mei 2023.

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 3. Ekspor Perdana PT Dirgantara Indonesia....

<!--more-->

3. Ekspor Perdana PT Dirgantara Indonesia Tahun ini, Kirim Pesawat NC212i ke Thailand

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirim pesawat NC212i pesanan Thailand. Pesawat NC212i tersebut merupakan pesanan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand.

“Ini merupakan delivery pertama kami di tahun 2023, ekspor ke Thailand. Ini membuktikan bahwa kami dapat kembali menembus pasar ekspor,” kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan, dikutip dari keterangannya, Senin, 29 Mei 2023.

Kontrak pengadaan pesawat tersebut diteken tanggal 26 November 2020 antara PT Dirgantara Indonesia dengan AICE Enterprises (Thai.) Co. Ltd. Pesawat tersebut dikirimkan dengan konfigurasi Troop Transport yang kemudian akan dimodifikasi oleh DRAA Thailandd menjadi Rain Making untuk modifikasi cuaca.

Berita selengkapnya baca di sini.

4. Amerika Serikat Perpanjang Batas Waktu Gagal Bayar, Apa Artinya?

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen akhirnya memperpanjang batas waktu penetapan gagal bayar utang (default) pemerintah dari 1 Juni menjadi 5 Juni 2023.
Keputusan Yellen memberikan lebih banyak waktu kepada pemerintah AS untuk mencapai kesepakatan, mengingat utang AS yang berpotensi mendorong ke jurang resesi.

Sebelumnya, AS yang sedang dalam masa kesulitan memperoleh pendanaan, lantaran plafon utangnya mencapai US$ 31,4 triliun.

Peneliti Center of Macroeconomics and Finance, Institute for Development of Economics and Finance, Abdul Manap Pulungan, menjelaskan bahwa defisit anggaran pemerintah menambah akumulasi utang Amerika Serikat.

Angka defisit negara tersebut setelah pandemi Covid-19 2020. Pada saat itu, defisit itu mencapai US$ 3,57 triliun, yang kemudian berdampak gagal bayar dan akan mengguncang perekonomian seluruh dunia. Sebenarnya apa yang dimaksud gagal bayar pemerintah? Dan apa dampaknya?

Berita selengkapnya baca di sini.

Selanjutnya: 5. Sambal Nusantara Gugah Selera....

<!--more-->

5. Sambal Nusantara Gugah Selera Lidah Warga Rusia

Selembar kertas bergambar botol sambal dengan stiker logo siluet perempuan bertuliskan Hj. Lina menjadi perhatian banyak orang di Festival Indonesia di Moskow, Rusia pada 2019 lalu. Pasalnya, yang membawa kertas itu adalah orang Rusia yang mencari keberadaan stan atau area produk sambal dan makanan beku milik Lina Santika Rahmania berada.

“Ternyata ada yang sampai niat cari sambal saya saat bazar di Moskow,” kenang Lina saat menceritakan kembali momen keikutsertaannya di Festival Indonesia pada 2-4 Agustus 2019 di Taman Krasnaya Presnya di pusat kota Moskow, Rusia.

Setiap orang yang mengenali logo dan merek sambal itu segera mengarahkan ke stan Sambal Hj. Lina. Sayangnya, begitu sampai di stan ternyata stok sambal sudah ludes. “Saat itu sudah hari kedua, dia tidak percaya kalau sudah tidak ada stok lagi dia sampai bilang ‘pasti ada yang masih disimpan,” tutur Lina. “Kamu bohong sambal kamu habis, yang lain saja dagangannya masih banyak,” ujar Lina mengulang perkataan warga Rusia yang kecewa tak kebagian sambalnya itu.

Berita selengkapnya baca di sini.

Pilihan Editor: Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi Naik Mulai 5 Juni 2023, Berikut Rinciannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

5 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

5 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

5 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

5 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

6 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

6 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya