Dirjen EBTKE Beberkan Manfaat Program Konversi Sepeda Motor Listrik bagi Masyarakat
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Selasa, 4 April 2023 14:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) Dadan Kusdiana membeberakan manfaat dari program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi bertenaga listrik atau sepeda motor listrik.
Program tersebut termaktub dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
“Beberapa manfaat antara lain untuk pemilik sepeda motor dengan perhitungan angka pertalite bulan lalu (lebih hemat) jadi sebesar Rp 2,77 juta pertahun per sepeda motor,” ujar Dadan dalam acara Sosialisasi Bantuan Pemerintah Program Konversi Motor Listrik yang digelar virtual pada Selasa, 4 April 2023.
Penghematan kompensasi Pertalite ini di sisi pemerintah sebesar Rp 18,6 miliar jika konversi sebesar 50 ribu unit dilakukan yang ditargetkan tahun ini. Selain itu, akan ada tambahan konsumsi listrik sebesar 15,2 Gigawatt hours, penurunan emisi sebesar 30 ribu ton, mengurangi impor BBM sebesar 20 ribu kiloliter, dan secara tidak langsung menghemat devisa negara sebesar US$ 10 juta.
Manfaat lainnya, menciptakan lapangan kerja baru yang berasal dari bengkel konversi, baik yang baru dibentuk maupun nanti yang akan timbulnya bengkel-bengkel yang baru. “Juga timbulnya industri-industri komponen yang menunjang kegiatan konversi ini,” tutur Dadan.
Selanjutnya: Dadan juga mengatakan bahwa untuk tahun depan....
<!--more-->
Dadan juga mengatakan bahwa untuk tahun depan, Kementerian ESDM meningkatkan target konversi sepeda motor sebanyak 150 ribu unit. Menurut Dadan, bantuan pemerintah yang diberikan adalah sebesar Rp 7 juta per unit sepeda motor yang dikonversi. Dia mengatakan hal itu kira-kira ekuivalen dengan separuh dari biaya konversi untuk tahun ini.
“Kami berharap tahun depan dengan berkembangnya nanti dari sisi fabrikasi, dari sisi penyediaan komponen, biaya total dari konversi ini bisa diturunkan,” kata Dadan.
Pemberian bantuan pemerintah dilaksanakan oleh Kementerian ESDM kepada masyarakat melalui bengkel konversi berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan. Saat ini telah tersedia sebanyak 21 bengkel konversi yang telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Perhubungan dengan total kapasitas konversi sebanyak hampir 2.000 unit per bulan.
Jadi untuk memenuhi target konversi sebanyak 50 ribu unit dibutuhkan tambahan dari bengkel-bengkel konversi yang ada. Kementerian ESDM, kata Dadan, juga akan melakukan pelatihan di beberapa tempat antara lain di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Mataram, Kupang dan juga Balikpapan.
“Kami harapkan dapat meningkatkan kapasitas konversi menjadi sekitar 1 juta per tahun,” tutur Dadan.
Pilihan Editor: OJK Awasi 11 Perusahaan Asuransi Bermasalah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini