TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengimbau para pemudik untuk mengunjungi destinasi wisata di kampung halamannya ketika libur lebaran nanti.

"Dan berkontribusilah kepada ekonomi lokal dengan mengonsumsi kuliner daerah dan produk ekonomi kreatifnya," ujar Sandiaga ketika ditemui wartawan di Kantor Kemenparekraf, Senin, 3 April 2023.

Oleh karena itu, demi kelancaran perjalanan, Sandiaga mengimbau pemudik menyiapkan segala hal sebaik mungkin. Terutama soal kesiapan kendaraan yang akan digunakan. Sandiaga juga mengimbau pemudik untuk beristirahat dengan cukup, sehingga bisa melanjutkan perjalanan dengan aman dan nyaman.

"Pastikan kendaraan yang diguanakan andal. Jangan mengemudi lebih dari 12 jam," kata Sandiaga. "Jangan tidur di mobil, tapi cari tempat untuk istirahat, seperti desa wisata atau fasilitas lainnya."

Imbauan tersebut berlaku bagi pemudik yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jika menggunakan bus pariwisata, Sandiaga meminta masyarakat dengan tegas mengecek kendaraan menggunakan aplikasi Spionam Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Melalui aplikasi tersebut, kata Sandiaga, masyarakat dapat mengetaui kelayakan bus pariwisata yang akan digunakan untuk mudik.

Sandiaga berujar, pergerakan 123,8 juta orang selama Lebaran 2023 sebagaimana prediksi Kemenhub berpotensi membuat ekonomi bergeliat dan menghasilkan setidaknya Rp 150 triliun. "Kami harap itu tidak terdisrupsi dengan sistem transportasi yang tidak andal dan tidak mumpuni. Kami harap ini dapat dipatuhi," ucap Sandiaga.

Selanjutnya: "Saya instruksikan agen travel, tour operator, dan ..."

<!--more-->

"Saya instruksikan agen travel, tour operator, dan penyelenggara mudik gratis untuk memastikan bus pariwisata sudah ramp check dan dalam kondisi prima untuk mudik," tuturnya.

Pergerakan Orang Meningkat Usai PPKM

Kemenhub memprediksi pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 1444 H atau lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang. Angka tersebut meningkat 14,2 persen dibanding pergerakan masyarakat di lebaran tahun lalu yang mencapai 885,5 juta orang. Budi Karya Sumadi menyebut sejumlah faktor yang berpotensi meningkatkan pergerakan masyarakat kali ini.

"Ini karena sudah tidak ada PPKM, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu," kata Budi Karya melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Maret 2023.

Adapun berdasarkan hasil survei Kemenhub, pergerakan masyarakat saat lebaran nanti didominasi dari Pulau Jawa sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak, yakni Jawa Timur sebanyak 21,2 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 18,7 juta orang, Jabodetabek sebanyak 18,3 juta orang, Jawa Barat 14,9 juta orang, dan Sumatera Utara sebanyak 4,4 juta orang.

Sementara itu, daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah sebanyak 32, 75 juta orang, Jawa Timur sebanyak 24, 6 juta orang, Jawa Barat sebanyak 20, 72 juta orang, Jabodetabek sebanyak 8,07 juta orang, dan Yogyakarta sebanyak 5, 9 juta orang.

Ihwal pemilihan moda transportasi, moda darat diprediksi menjadi yang paling banyak dipilih pemudik. Setidaknya akan ada penggunaan mobil pribadi oleh 27,32 juta orang; sepeda motor 25,13 juta orang; bus 22,77 juta orang; kereta api antarkota 11,47 juta orang; dan mobil sewa sebanyak 9,53 juta orang.

Pilihan Editor: Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Sandiaga: Stadion Bisa untuk Gelar Event

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.