Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Konstruksi Kerja Sama PPATK dan Kemenkeu

Selasa, 28 Maret 2023 05:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Maret 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa dari transaksi mencurigakam senilai Rp 349 triliun, hanya Rp 3,3 triliun saja yang berkaitan dengan pegawai Kemenkeu. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap konstruksi kerja sama Kemenkeu dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal itu diungkap setelah ramainya pemberitaan soal transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun.

Menurut dia, PPATK itu tidak hanya menerbitkan laporan hasil analisis sendiri, tapi juga atas permintaan atau permohonan dari kementerian, lembaga, dan aparat penegak hukum. “Kalau aparat penegakan hukum di Kemenkeu itu adalah pajak dan bea cukai karena mereka memiliki kewenangan dalam penegakan hukum,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta Pusat, pada Senin, 27 Maret 2023.

Sehingga Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) sering meminta informasi kepada PPATK. Kemudian PPATK memberikan hasil analisa dari pemeriksaan atau laporan hasil analisa (LHP). Bahkan lembaga lain juga bisa meminta kepada PPATK seperti lembaga yang melakukan tugas mereka termasuk aparat penegak hukum.

Selain untuk penegakan hukum, kata Sri Mulyani, Kemenkeu juga meminta informasi ke PPATK dalam rangka, pertama jika akan melakukan profiling risiko dari staf untuk keperluan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Dia mencotohkan data itu diminta seperti saat Kemenkeu akan melakukan promosi atau rotasi pejabat.

“Jadi memang laporan PPATK itu bisa tidak ada hubungannya dengan tindak pindana pencucian uang (TPPU), tapi dalam rangka untuk fit and proper test dan lainnya,” kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Bendahara negara itu menjelaskan, PPATK selain diminta atau dimohonkan permintaan informasi dari berbagai kementerian, lembaga, dan aparat penegak hukum seperti KPK, kejaksaan, kepolisian, pajak dan bea cukai, juga secara pro aktif bisa menyampaikan hasil analisasi keuangan. Pro aktif ini bisa diberikan ke aparat penegak hukum termasuk di dalam lingkungan Kemenkeu.

“Jadi dalam hal ini PPATK bisa pro aktif juga merespons dari aparat penegak hukum termasuk pajak dan bea cukai. IItu konstruksi hubungan PPATK dengan Kemenkeu,” tutur dia.

Selanjutnya: Secara umum, PPATK mendapatkan laporan dari ...

<!--more-->

Secara umum, PPATK mendapatkan laporan dari berbagai pihak yang wajib lapor termasuk bea cukai menyangkut transaksi di pusat pembinaan profesi keuangan, pajak, dan juga dari lembaga swasta. Kemenkeu karena memang ini menyangkut suatu hubungan terus-menerus maka dengan PPATK membuat kerja sama yang dinstitusionalisasikan antara kedua lembaga sejak 2007-2023.

Kerja sama tersebut untuk pencegahan dan pemberantasan TPPU dan tindak pidana pendanaan terorism. “Itu pola kerja samanya antara Kemenkeu secara institusi keseluruhan dengan PPATK melalui pertukaran data, informasi, asistensi penanganan perkara, pelaksaan audit, perumusan produk hukum, riset dan penelitian, sosialisasi, penugasan pegawai,” ucap Sri Mulyani.

Bahkan, dia berujar, Kemenkeu juga menempatkan pegawainya di PPATK, serta pengembangan sistem dan teknologi informasi. Selain itu, PPATK dengan DJP dan DJBC yang memiliki kewenangan penyidikan tindak pidana. Kemenkeu dan PPATK juga membuat hubungan third party dalam hal ini disebutnya Jaga Dara atau Juanda Gatot Subroto Rawamangun.

Tujuan Jaga Dara adalah untuk optimalisasi penerimaan pajak, yang digiatkan sejak 2021. Di mana masing-masing instansi akan menyampaikan data tentang entitas-entitas yang dijadikan objek untuk analisa bersama. Selain itu ada parameternya yang kemudian masing-masing instansi sesudah melakukan analisa bersama melakukan tindak lanjut sesuai dengan kewenangannya.

“Kalau pajak ya berarti penerimaan negara, kalau bea cukai apakah itu penerimaan negara, bea masuk, bea keluar, atau juga dari sisi kepabeanan lain,” tutur Sri Mulyani.

Pilihan Editor: Sri Mulyani soal Fotonya di Apron Bandara Viral: Itu Protokol yang Diberikan kepada Saya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

16 menit lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

12 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

2 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

2 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

2 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya