Tinjau Stasiun Halim untuk LRT dan Kereta Cepat, Budi Karya: Sudah Mendekati 90 Persen
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Jumat, 24 Maret 2023 08:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau proyek pembangunan Stasiun Halim, Jakarta Timur. Stasiun ini akan terintegrasi dengan berbagai angkutan umum massal, baik perkotaan maupun antar kota.
“Alhamdulilah progress pembangunannya sudah mendekati 90 persen dan ini harus dipastikan aspek keselamatan terpenuhi dan dapat memberikan layanan yang baik, sehingga masyarakat dapat mengakses keluar masuk stasiun dengan mudah,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis pada Kamis, 23 Maret 2023.
Menhub mengatakan, keberadaan Stasiun Halim sangat strategis karena menjadi titik temu dari sejumlah angkutan umum massal, yakni, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB), JR Connexion (jurusan Blok M- Jababeka), Transjakarta (Rute K10 PGC - Tanjung Priok, dan rute 7P jurusan BKN - Pondok Bambu, dan rute APTB B21 jurusan BNN - Terminal Bekasi).
Selain itu terintegrasi juga dengan angkot Mikrolet (M19 jurusan Cililitan-Kranji dan Mikrolet Jak 84 jurusan Kampung Melayu - Kapin Raya melalui Kalimalang), taksi, dan moda lainnya.
Menurut Budi Karya, dengan selesainya pembangunan Stasiun Halim dan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan rampung pertengahan tahun ini, diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal.
“Saudara-saudara kita yang dari Bekasi, Bogor, Bandung dan sekitarnya diharapkan tidak lagi membawa mobil pribadi, sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta,” tutur Budi Karya.
Lebih lanjut Budi Karya juga mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang secara intensif mendukung terwujudnya integrasi angkutan massal di Stasiun Halim. Menurut dia, koordinasi antara PT KCIC, LRT Jabodetabek, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk terus dilakukan.
Selanjutnya: “Tidak mungkin angkutan massal...."
<!--more-->
“Tidak mungkin angkutan massal dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi intensif antar pemangku kepentingan,” ucap Budi Karya.
Sementara, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyatakan pihaknya berkomitmen mendukung terwujudnya integrasi angkutan massal di Stasiun Halim. Ia mengungkapkan telah melakukan sosialisasi melalui Walikota Jakarta Timur terkait dengan pembebasan lahan.
“Dengan selesainya pembangunan stasiun, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta dan dapat mengurangi kemacetan di dalam kota Jakarta,” kata Heru Budi.
LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta dari kota-kota satelit di sekitarnya diharapkan meminimalisir kemacetan di tol Jakarta – Cikampek (Japek) dan Jagorawi. LRT Jabodebek memiliki kapasitas 740 penumpang hingga dengan headway antar kereta 3 menit sampai dengan 6 menit.
Kereta ringan ini memiliki total panjang rel 44,4 km, yang akan melewati 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Pilihan Editor: Buruh Rencana Mogok Kerja Nasional Selama 5 Hari, Apindo: Pekerjanya Belum Tentu Mau
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini