Terkini: Ekonom Ingatkan Bank Kecil Waspada Lantaran Credit Suisse di Ambang Krisis, Ribut-ribut Gaji Buruh Dipotong 25 Persen
Reporter
Tempo.co
Editor
Grace gandhi
Senin, 20 Maret 2023 12:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Senin siang, 20 Maret 2023 dimulai dari Bank investasi asal Swiss, Credit Suisse, berada di ambang krisis. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance atau Indef, M Rizal Taufikurahman, mengingatkan perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.
Disusul, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku telah meminta dan bersepakat dengan market place, seperti Shopee dan Lazada, untuk menutup akses masuk (seller crossborder) 13 produk dari luar negeri sejak 2021. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi industri tekstil dalam negeri.
Berikutnya, penerbitan izin pemotongan gaji buruh hingga 25 persen dinilai tidak tepat. Perihal izin pemerintah ke perusahaan memotong gaji itu terdapat dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global.
Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) menyebutkan peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 bank dan lembaga nonbank, sehingga jumlah keseluruhan hingga kini menjadi 122 peserta yang mewakili 94 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Terakhir, identik dengan baju bekas impor, ternyata terdapat beberapa produk thrifting impor yang digemari masyarakat Indonesia. Secara definisi, thrift (bahasa Inggris) memiliki arti hemat atau penghematan, sedangkan thrifting mengarah pada kegiatan jual beli barang bekas layak pakai. Sehingga, barang bekas (secondhand) yang masuk ke dalam pasar dalam negeri bisa berasal dari berbagai jenis kebutuhan.
Kelima berita itu paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ini kelima berita trending tersebut:
Selanjutnya: 1.Credit Suisse di Ambang Krisis....
<!--more-->
1. Credit Suisse di Ambang Krisis, Ekonom Sebut Perbankan Kecil dan Digital Perlu Waspada
Bank investasi asal Swiss, Credit Suisse, berada di ambang krisis. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance atau Indef, M Rizal Taufikurahman, menyebut perbankan yang relatif kecil dan bank digital perlu waspada.
Rizal mengatakan sentimen market global tentu akan berimbas kepada sentimen market Indonesia, apalagi hubungan Credit Suisse di Singapura akan lebih banyak berdampak terhadap perbankan Indonesia.
"Efek sistemik bank di level global akan sangat mempengaruhi portofolio investasi Credit Suisse, terutama perbankan yang berhubungan langsung selama ini. Hanya saja di Indonesia relatif aman, terutama empat bank besar yang sudah well known," kata Rizal melalui keterangan tertulis, Senin, 20 Maret 2023.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Teten Mengaku Sudah Minta Market Place Tutup Akses Impor 13 Produk Pakaian Sejak 2021
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku telah meminta dan bersepakat dengan market place, seperti Shopee dan Lazada, untuk menutup akses masuk (seller crossborder) 13 produk dari luar negeri sejak 2021. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi industri tekstil dalam negeri.
13 produk tersebut adalah hijab, atasan muslim wanita, bawahan muslim wanita, dress muslim, atasan muslim pria, bawahan muslim pria, outerwear muslim, mukena, pakaian muslim anak, aksesoris muslim, peralatan sholat, batik dan kebaya.
"Alasannya, ke-13 item produk ini sudah banyak diproduksi oleh ibu-ibu, perempuan Indonesia di sejumlah daerah," tutur Teten dalam keterangannya, Senin, 20 Maret 2023.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Gaji Buruh Dipotong 25 Persen....
<!--more-->
3. Gaji Buruh Dipotong 25 Persen Dinilai Tidak Tepat, Ini Alasannya
Penerbitan izin pemotongan gaji buruh hingga 25 persen dinilai tidak tepat. Perihal izin pemerintah ke perusahaan memotong gaji itu terdapat dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global.
Pada pasal 8 ayat 1 disebutkan, perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang terdampak perubahan ekonomi global dapat melakukan penyesuaian besaran Upah Pekerja/Buruh dengan ketentuan Upah yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh paling sedikit 75 persen dari upah yang biasa diterima.
Penerbitan izin pemotongan gaji buruh hingga 25 persen dinilai tidak tepat. Perihal izin pemerintah ke perusahaan memotong gaji itu terdapat dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global.
Pada pasal 8 ayat 1 disebutkan, perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang terdampak perubahan ekonomi global dapat melakukan penyesuaian besaran Upah Pekerja/Buruh dengan ketentuan Upah yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh paling sedikit 75 persen dari upah yang biasa diterima.
Berita selengkapnya baca di sini.
4. BI: Peserta BI FAST Bertambah 16 Bank dan Lembaga Nonbank
Bank Indonesia (BI) menyebutkan peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 bank dan lembaga nonbank, sehingga jumlah keseluruhan hingga kini menjadi 122 peserta yang mewakili 94 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
"Mulai hari ini, Senin, jumlah peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 yang terdiri dari 14 bank dan dua lembaga selain bank," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
Erwin menuturkan penambahan 16 peserta BI Fast tersebut merupakan kepesertaan gelombang (batch) keenam sejak BI Fast diluncurkan pada 21 Desember 2021.
Pada batch keenam itu, 14 bank yang tergabung sebagai peserta BI Fast meliputi 11 bank swasta nasional, dua bank pembangunan daerah (BPD), dan satu bank asing. Selain itu, terdapat dua lembaga selain bank sebagai peserta BI Fast perdana.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 5. Tak Hanya Baju....
<!--more-->
5. Tak Hanya Baju, Ini Deretan Produk Thrifting Impor yang Laku di Indonesia
Identik dengan baju bekas impor, ternyata terdapat beberapa produk thrifting impor yang digemari masyarakat Indonesia. Pasalnya, secara definisi, thrift (bahasa Inggris) memiliki arti hemat atau penghematan, sedangkan thrifting mengarah pada kegiatan jual beli barang bekas layak pakai. Sehingga, barang bekas (secondhand) yang masuk ke dalam pasar dalam negeri bisa berasal dari berbagai jenis kebutuhan.
Khusus pakaian bekas impor, BPS (Badan Pusat Statistik) melaporkan 26,22 ton produk pakaian berhasil diimpor pada 2022 (kode HS 63090000). Angka tersebut senilai US$ 272.146 atau setara Rp 4,22 miliar (kurs Rp 15.538). Negara yang rutin mengirimkan stok baju bekas dalam negeri dipimpin oleh Australia dan diikuti Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, China, Prancis, hingga Thailand.
Berdasarkan data ekspor impor yang dirilis BPS periode Desember 2022, berikut daftar produk baru dan bekas dari mancanegara yang diminati di Tanah Air.
Berita selengkapnya baca di sini.
Pilihan Editor: Teten Masduki Sebut Impor Pakaian Bekas Masih Marak, Nasib 1 Juta Tenaga Kerja Terancam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini