Tandatangani ICA 2022, Zulhas Berharap Harga Ekspor Kopi Indonesia Bakal Lebih Stabil
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Grace gandhi
Kamis, 9 Maret 2023 10:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menandatangani Persetujuan Kopi Internasional (International Coffee Agreement/ICA) 2022 di Sekretariat Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO) London, Inggris, pada Rabu, 8 Maret 2023.
Dengan adanya perjanjian multilateral antara pemerintah yang mewakili negara-negara penghasil kopi dan konsumen kopi ini, Zulhas berharap dapat memberi dampak pada peningkatan ekspor kopi nasional dan menjaga stabilitas harga kopi dunia.
"Ini menjadi tonggak sejarah yang penting bagi masa depan keanggotaan Indonesia di ICO dan langkah maju yang penting bagi posisi masa depan kopi Indonesia di pasar internasional. Diharapkan kerja sama dengan ICO akan mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi," ujar Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Kamis, 9 Maret 2023.
ICA 2022 menjadi kesepakatan ketujuh sejak 1962, setelah ICA menetapkan kuota ekspor kopi untuk menstabilkan harga kopi dunia. Dengan dibuatnya perjanjian ini, Indonesia menjadi negara anggota ke-10 yang telah menandatangani ICA 2022.
Dari total 49 negara anggota sudah 9 negara anggota ICO yang telah menandatangani ICA 2022 yaitu 8 negara eksportir dan 1 negara importir. Negara eksportir tersebut, yakni Brazil, Kosta Rika, Nikaragua, Peru, Togo, Venezuela, Panama, dan Kolombia, dengan negara importir Jepang. Negara lain dijadwalkan akan menandatangi hingga batas akhir April 2023.
Politikus PAN ini menyebut ICA 2022 merupakan salah satu instrumen efektif untuk mengaktualisasi sektor kopi global dengan modernisasi dan penajaman fungsi ICO untuk mendorong terbentuknya sektor kopi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya tahan. Perjanjian ini dapat menguntungkan semua pemangku kepentingan rantai nilai sektor kopi, khususnya petani.
Selanjutnya: ICA 2022 merupakan tonggak penting....
<!--more-->
"ICA 2022 merupakan tonggak penting dalam merumuskan visi dan misi bersama, tentang cara terbaik untuk menerapkan dan mempromosikan kegiatan pemerintah dan sektor swasta melalui pembentukan Board of Affiliate Members (BAM)," lanjutnya.
Zulhas menjelaskan ICA 2022 juga menegaskan kembali kontribusi terhadap ketahanan masyarakat dan petani kopi dengan mengintegrasikan konsep penghasilan hidup sekaligus memastikan keberlanjutan masa depan sektor kopi global.
"Kami mengapresiasi, terpilihnya Indonesia sebagai salah satu negara dalam studi pengembangan standar pendapatan penghidupan (living income) yang diinisiasi Coffee Public-Private Task Force (CPPTF) ICO," kata Zulhas.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono yang ikut dalam pertemuan itu, menjelaskan keterlibatan intens Indonesia dalam perundingan ICA 2022 berkontribusi pada industri kopi dunia secara menyeluruh. Indonesia berhasil memperjuangkan kepentingan sektor kopi nasional dengan menambahkan premixed coffee pada definisi kopi di ICA 2022.
Djatmiko menyebut hal ini secara tidak langsung menjadi pencapaian Indonesia dalam industri kopi dunia dan kehidupan para petani lokal.
"Berbagai capaian tersebut akan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam menciptakan sektor kopi nasional yang berkelanjutan dan mendorong stabilitas harga untuk menciptakan iklim usaha terbentuknya tatanan iklim perdagangan yang kondusif," kata Djatmiko.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Kemenkeu Panggil 69 Pegawai Berisiko Tinggi, Target 2 Minggu Selesai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini