Faisal Basri Sebut Peluang Resesi Indonesia Kecil, tapi Pemulihan Ekonominya Belakangan

Rabu, 1 Februari 2023 10:32 WIB

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk "Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran" di Gedung Tempo, Jakarta pada Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto: Norman Senjaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Faisal Basri menyebut kecil kemungkinan Indonesia mengalami resesi. Namun, pemulihan ekonomi Indonesia lebih lambat daripada negara lain ketika ekonomi dunia kembali normal.

Faisal, sapaannya, mengatakan ekonomi Indonesia berbeda dengan dunia. Kasarnya jika dunia resesi, kata dia, Indonesia memiliki peluang kecil untuk resesi.

Baca: Soal Realisasi Investasi, Faisal Basri: Jangan Terlalu Percaya Omongan Bahlil

"Karena apa? Ekonomi Indonesia itu tidak terlalu bergaul dari dunia. Jadi, kurang gaul ekonomi kita yang menyebabkan efek negatif di dunia ini mampu kita contain, tapi kalau dunia recover kita recovery-nya belakangan," kata Faisal dalam diskusi virtual ‘Membaca Arah Ekonomi Indonesia Tahun 2023’, Selasa malam, 31 Januari 2023.

Dia mengatakan, probabilitas resesi di Indonesia hanya 3 persen. Angka ini tentu kecil jika dibandingkan probabilitas resesi Sri Lanka yang mencapai 85 persen dan Selandia Baru yang mencapai 33 persen.

Advertising
Advertising

"Kita bicara probabilitas karena kepastian itu hanya Tuhan yang tahu," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengungkap pertumbuhan ekonomi Indonesia turun terus. Menurutnya, belum terlihat ada terobosan terkait hal ini.

Selanjutnya: pertumbuhan ekonomi Indonesia turun terus ...

<!--more-->

"Oleh karena itu, penurunan ini akan terus berlangsung di era Pak Jokowi 2. Di era Pak Jokowi 1 cuma 5 persen, di era Pak Jokowi 2 niscaya hampir bisa dipastikan kurang dari 5 persen, bahkan cuma 3,5 persen," jelas Faisal.

Dia menilai, pertumbuhan ekonomi pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada di bawah pemerintahannya periode pertama. Ini menyebabkan kesejahteraan masyarakat Indonesia jalan di tempat.

Faisal lalu menyinggung Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Pranowo yang sebelumnya memaparkan Indonesia akan menjadi negara maju pada 2036. Menurutnya, ini hampir mustahil.

Meski begitu, Faisal melihat pertumbuhan ekonomi pada 2022 di semua sektor tumbuh positif, kecuali health dan social activities. Dia menilai, ini karena anggaran belanja untuk Covid-19 sudah menurun, sehingga keuntungan rumah sakit ikut menurun.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya