Analis Prediksi Harga Minyak Dunia Menguat, Didorong Pencabutan Pembatasan Covid di Cina

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 19 Januari 2023 04:32 WIB

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Hukum ekonomi mengatur bahwa BBM, yang bahan baku utamanya minyak mentah, memang harus naik harganya jika harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah dunia sudah naik lebih dari dua kali lipat atau 200 persen sejak 2016 berkisar US$ 32 per barel, dan saat ini melambung di kisaran US$ 80 per barel. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga minyak dunia bakal menguat di rentang 80,35 hingga 83,30 per dolar AS per barel dalam perdagangan hari ini, Kamis, 19 Januari 2023. Sebelumnya, dalam perdagangan pasar Eropa pada Rabu kemarin, harga minyak berada di level 81,65 per dolar AS per barel.

“Pada hari Rabu, harga minyak naik ke level tertinggi sejak awal Desember di tengah optimisme bahwa pencabutan pembatasan ketat Covid-19 di Cina akan menyebabkan pemulihan permintaan bahan bakar di importir minyak utama dunia,” kata Ibrahim dalam keterangannya, dikutip Tempo, Kamis, 19 Januari 2023.

Baca juga : Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 84,08, Analis: Prospek Ekonomi Global Tak Pasti

Menurut Ibrahim, pencabutan pembatasan Covid-19 disinyalir bakal meningkatkan permintaan minyak global tahun ini hingga mencapai rekor tertinggi. Adapun berdasarkan laporan Badan Energi Internasional atau IEA—yang mengikuti ekspetasi OPEC—permintaan minyak dari Cina akan tumbuh 510 ribu barel per hari pada 2023 ini.

Mengutip catatan analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi, Ibrahim menuturkan tidak ada entitas tunggal lain yang akan memainkan peran lebih signifikan dalam membentik neraca minyak selama beberapa bulan mendatang. “Apalagi membaiknya permintaan minyak sebanyak 500 ribu barel per hari menjadi pertanda positif untuk pasar,” kata Ibrahim.

Advertising
Advertising

Penguatan harga minyak, lanjut Ibrahim, juga terdorong ekspetasi penarikan stok minyak mentah AS, yakni sekitar 1,8 juta barel dalam seminggu hingga 13 Januari kemarin. Sementara, di sisi pasokan, produksi minyak dari wilayah serpih teratas di AS akan naik sekitar 77.300 barel per hari ke rekor 9,38 juta barel per hati pada Februari mendatang.

Baca juga : Sri Mulyani Sebut Pemerintah Kucurkan Rp 422 T untuk Subsidi Energi Tahun 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

10 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya