Sri Mulyani Wanti-wanti ke Para Bankir: Tolong Jaga Bank Anda, Jangan Salah Arah, Jangan Berantem
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 9 Januari 2023 19:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan penting kepada para bankir di acara CEO Banking Forum pada hari ini. Dia mengatakan sudah ada pembagian tugas yang jelas. Sebagai Menteri Keuangan, ia akan menjaga anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN, sementara bankir harus menjaga bank-nya agar tidak salah arah.
“Jadi saya juga menjaga APBN, tolong jaga bank Anda secara baik-baik, jangan salah arah, jangan salah kompas. Dan di dalamnya juga jangan berantem. Musuhnya bukan di dalam kapal, musuhnya di luar yang harus kita kelola. Jadilah leader yang baik,” ujar Sri Mulyani pada Senin, 9 Januari 2023.
Baca: Cerita Sri Mulyani di Akhir Tahun 2022: Bikin Laporan untuk Jokowi, Baca Buku Sejarah Geopolitik
Pemimpin, kata dia, tidak hanya melihat ‘udelnya’ masing-masing, tapi melihat semua spektrum. Dengan begitu, pemimpin bisa memutuskan kapal akan berlajar dengan kecepatan berapa, arahnya ke mana, dan bagaimana mengelola ombak dan angin yang akan terus berubah.
Bendahara negara tersebut berharap pada tahun 2023 ini, pemerintah termasuk Kemenkeu bekerja sama dengan baik dalam mengawal menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Bersama dengan Bank Indonesia, Kemenkeu memiliki SKB I, SKB II, dan SKB II yang merupakan aransemen yang luar biasa, karena APBN menjadi yang terpenting pada saat semuanya lumpuh.
“Dan kita menggunakan secara maksimal sehingga waktu tahun 2023 di mana SKB I, II, dan III tidak ada lagi bukan berarti kemudian saya mengelola keuangan negara sendiri. Bank sentral kita tetap berkoordinasi dan berkolaborasi namun tetap menjaga independensi dan masing-masing instrumen untuk kredibel dan sustainable,” tutur Sri Mulyani.
Berjaga ketika harga komoditas tak lagi melambung
Untuk itu, dia melanjutkan, pemerintah harus menghitung APBN untuk 2023. Sri Mulyani juga mengetahui bahwa sebagian penerimaan negara bersumber dari harga komoditas, oleh karena itu harus disiapkan sejumlah langkah terutama untuk berjaga-jaga ketika harga komoditas tak melambung setinggi tahun 2022 lalu.
“Kami namanya Menteri Keuangan bukan bankir, tapi kira-kira jaga neracanya sama lah kita. Gajinya sih beda jauh. Terus kita melakukan banyak sekali exercise untuk mendeteksi possibility dari risiko yang muncul di 2023,” ucap dia. “Dan bagaimana APBN harus tetap fleksibel tapi sustainable dan kredibel.”
Lebih jauh, Sri Mulyani juga berharap para bankir sama seperti pemerintah untuk siap menghadapi tahun 2023. Dia mengibaratkan bahwa bankir dan pemerintah sedang menaiki kapal besar, dan yang tidak bisa dikendalikannya adalah arus dan ombak karena berlayar di laut.
“Kita enggak bisa oh tomorrow is gonna be sunny day, very nice current-nya, kita berselancar dengan tenang, angin bertiup sepoi-sepoi menyapu wajah kita. Nikmati pada saat itu terjadi, tapi di lautan kadang-kadang menghadapi ombak yang kecil setengah besar, besar setengah besar, atau besar sekali,” kata dia.
Pertanyaanya, Sri Mulyani melanjutkan, apakah kapal akan bisa bertahan? Atau bisa ditelan hanya karena ombak yang kecil, karena salah posisi. “Hanya karena tidak membaca arah angin dan arah awan. It is your job untuk melihat itu sama seperti kita semuanya kalau kita di kapal besar Indonesia semuanya mengerjakan tugas itu,” ujar Menteri Keuangan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.